6 Keris Pusaka Sakti Yang Paling Melegenda
Tak terhitung jumlah kekayaan kultur yang dimiliki bangsa ini,termasuk
salah satu nya warisan leluhur budaya
yang berupa Tosan Aji atau”Keris“.
1.Keris Mpu Gandring
Keris empu Gandring adalah Benda Pusaka yang sangat terkenal dalam
riwayat berdirinya kerajaan singasari di Malang,Keris ganas yang sudah
terkenal memakan korban para pendiri kerajaan,pembuat,bahkan pemakainya
yaitu Ken Arok.Singkat Cerita,Keris yang Melegenda ini di buat oleh empu
yang sangat sakti bernama Empu Gnadring,yang kemudian dimintakan membuat
sebuh keris sangat sakti oleh ken Arok.
Setelah selesai menjadi keris dengan bentuk dan wujud yang sempurna
bahkan memiliki kemampuan supranatural yang konon dikatakan melebihi
keris keris pusaka masa itu. Mpu Gandring menyelesaikan pekerjaannya
membuat sarung keris tersebut. Namun belum lagi sarung tersebut selesai
dibuat, Ken Arok datang mengambil keris tersebut yang menurutnya sudah
satu hari dan harus diambil. Kemudian Ken Arok menguji Keris tersebut
dan terakhir Keris tersebut ditusukkannya pada Mpu Gandring yang konon
menurutnya tidak menepati janji (karena sarung keris itu belum selesai
dibuat) selebihnya bahkan dikatakan untuk menguji kemampuan keris
tersebut melawan kekuatan supranatural si pembuat keris (yang justru
disimpan dalam keris itu untuk menambah kemampuannya). Dalam keadaan
sekarat, Mpu Gandring mengeluarkan sumpah kutukan bahwa Keris tersebut
akan meminta korban nyawa tujuh turunan dari Ken Arok.Sampai sekarang
keris mpu gandring ini belum ditemukan lagi oleh siapapun..!!!
2.Keris Naga Sasra Sabuk Inten
Keris Pusaka Nagasasra dan Sabuk Inten adalah dua benda pusaka berbeda
peninggalan Raja Majapahit. Nagasasra adalah nama salah satu dapur keris
luk tiga belas dan ada pula yang luk-nya berjumlah sembilan dan sebelas,
sehingga penyebutan nama dapur ini harus disertai dengan menyatakan
jumlah luk-nya agar tidak salah.
Pada keris dapur Nagasasra yang bagus, sebagian banyak bilahnya diberi
kinatah emas, dan pembuatan kinatah emas semacam ini telah dirancang
oleh sang empu sejak awal pembuatan. Pada tahap penyelesaian akhir, sang
empu sudah membuat bentuk kinatah sesuai rancangan. Bagian-bagian yang
kelak akan dipasang emas diberi alur khusus Berupa pamor,untuk “tempat
pemasangan kedudukan emas” dan setelah penyelesaian wilah selesai, maka
dilanjutkan dengan penempelan emas oleh pandai emas dari dalam kerajaan.
Salah satu pembuat keris dengan dapur Nagasasra terbaik, adalah karya
empu Ki Nom, merupakan seorang empu yang terkenal, dan hidup pada akhir
zaman kerajaan Majapahit…!!!
3.Keris Pusaka Kala Munyeng (Milik Sunan Giri)
Dalam Riwayat Prabu Brawijaya murka. Pengaruh Sunan Giri salah satu dari
sembilan
Wali Songo,dianggap sudah mengancam eksistensi Kerajaan Majapahit. Patih
Gajahmada dan pasukannya lalu dikirim ke Giri untuk memberikan
serangan,Penduduk Giri pun panik dan
menghambur ke Kedaton Giri. Sunan Giri yang saat itu sedang menulis
begitu terkejut dan
pena (kalam) yang tengah digunakannya ia lontarkan ke arah pasukan
Majapahit. Atas kehendak Sang Pencipta
pena yang terlontar itu menjelma menjadi keris ampuh dan keris inilah yang
memporakporandakan pasukan Majapahit.
Sunan Giri yang nama kecilnya adalah Raden Paku alias Muhammad Ainul
Yakin tidak hanya dikenal sebagai penyebar agama Islam yang gigih.
letapi juga pembaharu pada masanya.
Pesantrennya, yang dibangun di perbukitan desa Sidomukti di selalan
Gresik, tak hanya dipergunakan sebagai tempat pendidikan agama dalam
arti sempit, tetapi juga menjadi pusat pengembangan masyarakat.Gin
Kedaton,pesantrennya di Gresik,bahkan tumbuh menjadi pusat politik yang
penting di Jawa kala itu. Ketika Raden Patah (Demak Bintaro) melepaskan
diri dari kekuasaan Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai
penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Hal tersebut tercatat
dalam Babad Demak. Pada perkembangan,
nya kemudian, Demak tak lepas dan pengaruh Sunan Giri. Dan Sunan Giri
diakui sebagai mufti, pemimpin tertinggi keagamaan setanah Jawa.
Meluasnya pengaruh Sunan Giri di Gresik membuat Prabu Brawijaya, raja
Majapahit kala itu murka. la memerintahkan patihnya, Gadjah Mada, ke Gin
Penduduk Giri ketakutan dan berlari ke kedaton Sunan, Babad Tanah jawa
menuturkan, ketika itu Sunan Giri sedang menulis. Karena terkejut
mendengar musuh berdatangan merusak Giri, pena (kalam) yang dipegangnya
Beliau lontarkan. Sunan Giri kemudian berdoa pada Sang Pencipta.
Ternyata kalam yang terlempar itu berubah meniadi keris
berputar-putar,Keris dari kalam itu mengamuk dan banyak tentara
Majapahit yang menyerbu Giri tewas, Sisanya kabur,berlarian kembali ke
Majapahit. Dan keris dari kalam itupun dikisahkan kembali sendiri ke
kedaton Giri,Tergeletak
di hadapan Sunan dengan berlumuran darah.Sunan lalu berdoa pada Yang
Maha Kuasa,dan mengatakan pada rakyat Giri bahwa kerisnya yang ampuh itu
dinamai Kalam Munyeng.
Apakah keris Kalam Munyeng (pena yang berputar-putar) itu modelnya
seperti keris yang pada masa kini populer dengan nama Kala Munyeng
(raksasa yang berputar-putar), wallahu alam!!! Namun keris Kala munyeng
juga termasuk keris yang amat tersohor Namanya di nusantara ini.
4.Keris Pusaka Kyai Condong Campur
Condong Campur adalah salah satu keris pusaka milik Kerajaan Majapahit
yang banyak disebut dalam legenda dan folklor. Keris ini dikenal dengan
nama Kanjeng Kyai Condong Campur.
Keris ini merupakan salah satu dapur keris lurus. Panjang bilahnya
sedang dengan kembang kacang, satu lambe gajah, satu sogokan di depan
dan ukuran panjangnya sampai ujung bilah, sogokan belakang tidak ada.
Selain itu, keris ini juga menggunakan gusen dan lis-lis-an.
Condong Campur merupakan suatu perlambang keinginan untuk menyatukan
perbedaan. Condong berarti miring yang mengarah ke suatu titik, yang
berarti keberpihakan atau keinginan. Sedangkan campur berarti menjadi
satu atau perpaduan. Dengan demikian, Condong Campur adalah keinginan
untuk menyatukan suatu keadaan tertentu.
Konon keris pusaka ini dibuat beramai-ramai oleh seratus orang mpu.
Bahan kerisnya diambil dari berbagai tempat. Dan akhirnya keris ini
menjadi keris pusaka yang sangat ampuh tetapi memiliki watak yang jahat.
Dalam dunia keris muncul mitos dan legenda yang mengatakan adanya
pertengkaran antara beberapa keris. Keris Sabuk Inten yang merasa
terancam dengan adanya keris Condong Campur akhirnya memerangi Condong
Campur. Dalam pertikaian tersebut, Sabuk Inten kalah. Sedangkan keris
Sengkelat yang juga merasa sangat tertekan oleh kondisi ini akhirnya
memerangi Condong Campur hingga akhirnya Condong Campur kalah dan
melesat ke angkasa menjadi Lintang Kemukus(komet atau bintang berekor),
dan mengancam akan kembali ke bumi setiap 500 tahun untuk membuat huru
hara, yang dalam bahasa Jawa disebut ontran-ontran.
5.Keris Pusaka Setan Kober
Keris setan kober ini dalam sejarah dibuat oleh mpu supo mandagri,beliau
adalah keturunan seorang empu dari tuban.Dalam riwayat,Mpu supo memeluk
islam dan berguru kepada sunan Ampel,sambil tetap membuat keris,Supo
Mandagri adalah mpu sakti yang menjadikan karya nya begitu sangat
terkenal antara lain Keris Kyai Sengkelat,dan Keris Kyai Nogo sosro dan
setan kober ini sendiri,keris ini dulu bernama “Bronggot Setan Kober” di
buat pada awal kerajaan islam demak Bintaro,kemudian keris ini di
serahkan kepada Syekh Jafar Soddiq atau Sunan Kudus dalam perjalananya
kemudian di berikan lagi kepada Arya penangsang.
6.Keris Kyai Sengkelat (Brawijaya Ke v )
Keris Sengkelat adalah keris pusaka luk tiga belas yang diciptakan pada
jaman Majapahit (1466 – 1478), yaitu pada masa pemerintahan Prabu
Kertabhumi (Brawijaya V) karya Mpu Supa Mandagri.
Mpu Supa adalah salah satu santri Sunan Ampel. Konon bahan untuk membuat
keris Sengkelat adalah cis, sebuah besi runcing untuk menggiring onta.
Konon, besi itu didapat Sunan Ampel ketika sedang bermunajat. Ketika
ditanya besi itu berasal darimana, dijawab lah bahwa besi itu milik
Muhammad saw. Maka diberikan lah besi itu kepada Mpu Supa untuk dibuat
menjadi sebilah pedang.
Namun sang mpu merasa sayang jika besi tosan aji ini dijadikan pedang,
maka dibuatlah menjadi sebilah keris luk tiga belas dan diberi nama
keris Sengkelat. Setelah selesai, diserahkannya kepada Sunan Ampel. Sang
Sunan menjadi kecewa karena tidak sesuai dengan apa yang
dikehendakinya.Maka oleh Sunan Ampel disarankan agar keris Sengkelat
diserahkan kepada Prabu Brawijaya V.
Ketika Prabu Brawijaya V menerima keris tersebut, sang Prabu menjadi
sangat kagum akan kehebatan keris Kyai Sengkelat. Dan akhirnya keris
tersebut menjadi salah satu piyandel (maskot) kerajaan dan diberi gelar
Kangjeng Kyai Ageng Puworo, mempunyai tempat khusus dalam gudang pusaka
keraton.
Pusaka baru itu menjadi sangat terkenal sehingga menarik perhatian
Adipati Blambangan. Adipati ini memerintahkan orang kepercayaannya untuk
mencuri pusaka tersebut demi kejayaan Blambangan, dan berhasil. Mpu Supa
yang telah mengabdi pada kerajaan Majapahit diberi tugas untuk mencari
dan membawa kembali pusaka tersebut ke Majapahit. karena taktik yang
jitu dari mpu sumpa akhirnya keris itu ia dapatkan kembali dan tanpa
menyebabkan peperangan,Malah Ki Nambang akhirnya dianugerahi seorang
putri kadipaten yang bernama Dewi Lara Upas, adik dari Adipati
Blambangan itu sendiri.Sang Mpu yang berhasil melaksanakan tugas selalu
mencari cara agar dapat kembali ke Majapahit. Ketika kesempatan itu tiba
maka beliau pun segera kembali ke Majapahit dan meninggalkan istrinya
yang sedang hamil. Sebelum pergi, beliau meninggalkan pesan kepada sang
istri bahwa kelak jika anak mereka lahir laki-laki agar diberi nama Joko
Suro, serta meninggalkan besi bahan untuk membuat keris.
==========================================
10 Pusaka Peninggalan Sejarah Paling Legendaris
Senjata adalah alat yang digunakan untuk merusakmelukaimenghancurkan
sesuatu. Senjata terkadang dipakai untuk menyerang atau bertahan.
Beberapa senjata terkadang memiliki kelebihan tersendiri (bahkan
kekuatan tersembunyi yang tak bisa dibayangkan). Berikut 10 Pusaka
legendaris Peninggalan Sejarah yang sangat terkenal di seluruh dunia.
1. Excalibur
Excalibur adalah senjata jenis pedang yang muncul dalam legenda Inggris
dan sekitarnya. Pedang ini dimiliki King Arthur ketika dia satu-satunya
orang yang berhasil mancabut pedang yang menancap kuat di sebuah batu.
Konon, Excalibur ditambahkan kekuatan magis khusus yang memiliki elemen
keadilan dan kedaulatan.
2. Vajra
Vajra merupakan senjata Dewa Indra dari kepercayaan Hindu dan Buddha.
Dikisahkan bahwa Dewa Indra menggunakan Vajra untuk menghukum manusia
berdosa dan yang tidak mau patuh. Vajra adalah senjata yang
dideskripsikan untuk menimbulkan petir (mirip seperti Thunderbolt milik
Dewa Zeus
3. Keris Taming Sari
Taming Sari sangat terkenal di budaya Melayu yang dimiliki oleh seorang
Pendekar Legendaris bernama Hang Tuah. Keris ini merupakan hadiah dari
Kerajaan Majapahit setelah Hang Tuah berhasil membunuh seorang pendekar
tak terkalahkan yang bernama Taming Sari. Konon keris ini memiliki
kekuatan magis yang luar biasa. Keris ini mampu membunuh korbannya
sendiri ketika pemiliknya sedang terancam atau marah. Saat ini keris ini
merupakan harta karun Malaysia dan dimiliki oleh keluarga Sultan Azlan Shah.
4. Gungnir
Gungnir adalah senjata yang berwujud tombak. Tombak ini dimiliki oleh
Dewa Perang dalam mitologi Norwegia yang bernama Odin. Dikisahkan bahwa
dalam perang Ragnarok, Odin akan bertempur melawan Fenrir menggunakan
Gungnir. Konon, Gungnir diciptakan oleh seorang pandai besi yang bernama
Dvalin dari ras kurcaci.
5. Mjolnir
Mjolnir adalah senjata berupa palu yang dimiliki oleh Thor. Palu ini
memiliki elemen petir dan kekuatan mistik yang luar biasa hebat. Dalam
mitologi Norwegia, Thor tidak pernah meleset saat memburu sasarannya.
Konon Mjolnir tidak pernah sekalipun jauh dari tangan Thor dan dapat
berubah wujud menjadi sangat kecil sehingga Thor dapat membawa Mjolnir
dengan mudah.
6. Kusanagi
Kusanagi merupakan senjata legendaris Jepang yang memiliki nama lengkap
Kusanagi-no-Tsurugi. Sekarang pedang Kusanagi berada di Kuil Atsuta,
Nagoya dan dijaga oleh biksu setempat. Tidak ada satu pengunjungpun yang
boleh melihat pedang tersebut sehingga dikabarkan bahwa pedang itu tidak
ada. Menurut legenda, pedang Kusangi sudah hilang sesudah perang laut
Dan-no-Ura sesaat setelah Clan Heike dibunuh oleh Minamoto no Yoshitune.
7. Zulfiqar
Zulfiqar merupakan sejenis pedang yang sangat terkenal dalam Islam.
Zulfiqar adalah pedang milik Nabi Muhammad. Pedang tersebut didapatkan
di Candi Manat saat Penyerbuan Sa'd ibn Zaid al-Ashhali. Kemudian Nabi
Muhammad memberikannya kepada Ali (seorang pemimpin Islam) dan menjadi
simbol Shia Islam.
8. Honjo Masamune
Honjo Masamune adalah katana yang dipersembahkan untuk keturunan Shogun
Tokugawa pada zaman Edo. Honjo Masamune adalah pedang terbaik yang
pernah dibuat oleh seorang ahli pedang dunia pada zaman itu yang bernama
Masamune. Sekarang, Honjo Masamune menjadi salah satu harta karun Jepang
sejak 1939.
9. Staff of Moses
Tongkat Musa adalah sebuah tongkat yang diberikan Tuhan kepada Nabi Musa
dalam kepercayaan Kristiani dan Islam. Nabi Musa pernah melakukan
mukjizat-mukjizat dengan menggunakan tongkat tersebut. Antara lain
seperti merubah tongkat tersebut menjadi ular, mendatangkan wabah di
tanah Mesir hingga membelah lautan. Sekarang, tongkat tersebut disimpan
di sebuah museum di kota Istanbul, Turki.
10. Keris Mpu Gandring
Keris Mpu Gandring adalah senjata jenis keris (pedang Jawa) yang diberi
nama sesuai penciptanya, Mpu Gandring pada zaman Kerajaan Singasari.
Keris Mpu Gandring merupakan keris pesanan Ken Arok (seorang pengembara)
yang dipesan hanya dalam waktu semalam. Disebutkan bahwa Keris tersebut
berhasil dibuat dalam semalam menggunakan kesaktian yang dimiliki Mpu
Gandring.
Namun sebelum sarung keris itu dibuat, Ken Arok datang dan mengambilnya.
Ken Arok membunuh Mpu Gandring dengan alasan tidak menepati janji
pesanannya. Konon, keris tersebut mendatangkan malapetaka bagi
pemiliknya yang haus akan kekuatan dan kekuasaan. Keris ini dikatakan
hilang, namun beberapa ahli spiritual yakin bahwa keris ini sebenarnya
bersembunyi hingga tiba saat yang tepat untuk kemunculannya.
==========================================
5 Keris Paling Legendaris di Indonesia
Keris pada masa lalu biasa di gunakan sebagai senjata dan pusaka para
ksatria untuk berperang biasanya sebuah keris memiliki kesaktian yang
sunguh luarbiasa yang membuat lawan lawan takut namun pada masa kini
keris digunakan sebagai benda seni budaya dan menjadi koleksi koleksi
pecinta keris nah kamu mau tahu keris apa aja yang menjadi legenda di
tanah air ini simak 5 Keris Paling Legendaris di Indonesia berikut ini.
1. Keris Mpu Gandring
Keris Mpu Gandring adalah senjata pusaka yang terkenal dalam riwayat
berdirinya Kerajaan Singhasari di daerah Malang, Jawa Timur sekarang.
Keris ini terkenal karena kutukannya yang memakan korban dari kalangan
elit Singasari termasuk pendiri dan pemakainya, ken Arok. Keris ini
dibuat oleh seorang pandai besi yang dikenal sangat sakti yang bernama
Mpu Gandring, atas pesanan Ken Arok. Setelah selesai menjadi keris
dengan bentuk dan wujud yang sempurna bahkan memiliki kemampuan
supranatural yang konon dikatakan melebihi keris pusaka masa itu.
Kemudian Ken Arok menguji Keris tersebut dengan menusukannya pada Mpu
Gandring yang konon menurutnya tidak menepati janji. Dalam keadaan
sekarat, Mpu Gandring mengeluarkan kutukan bahwa Keris tersebut akan
meminta korban nyawa tujuh turunan dari Ken Arok. Dalam perjalanannya,
keris ini terlibat dalam perselisihan dan pembunuhan elit kerajaan
Singhasari yakni: Tunggul Ametung, Ken Arok, Anusapati dan keturunan Ken
Arok.
2. Keris Kyai Setan Kober
Keris Kyai Setan Kober adalah nama keris milik Adipati Jipang, Arya
Penangsang. Keris ini dikenakan pada waktu ia perang tanding melawan
Sutawijaya. Suatu saat tombak Kyai Pleret yang dipakai Sutawijaya
mengenai lambung Arya Penangsang, hingga ususnya terburai. Arya
Penangsang dengan sigap, menyangkutkan buraian ususnya itu pada wrangka
atau sarung-hulu keris yang terselip di pinggangnya, dan terus
bertempur. Saat berikutnya, Sutawijaya terdesak hebat dan kesempatan itu
digunakan oleh Arya Penangsang untuk segera penuntaskan perang tanding
tersebut, dengan mencabut keris dari dalam wrangka atau ngliga keris
(menghunus), dan tanpa sadar bahwa wilah(an) atau mata keris Kyai Setan
Kober langsung memotong ususnya yang disangkutkan di bagian wrangkanya.
Ia tewas seketika.
Sutawijaya terkesan menyaksikan betapa gagahnya Arya Penangsang dengan
usus terburai yang menyangkut pada hulu kerisnya. Ia lalu memerintahkan
agar anak laki-lakinya, kalau kelak menikah meniru Arya Penangsang, dan
menggantikan buraian usus dengan rangkaian atau ronce bunga melati,
dengan begitu maka pengantin pria akan tampak lebih gagah, dan tradisi
tersebut tetap digunakan hingga saat ini.
3. Keris Pusaka Nagasasra dan Sabuk Inten
Keris Pusaka Nagasasra dan Sabuk Inten adalah dua benda pusaka
peninggalan Raja Majapahit. Nagasasra adalah nama salah satu dapur keris
luk tiga belas dan ada pula yang luk-nya berjumlah sembilan dan sebelas,
sehingga penyebutan nama dapur ini harus disertai dengan menyatakan
jumlah luk-nya.Bagian gandik keris ini diukir dengan bentuk kepala naga,
sedangkan badannya digambarkan dengan sisik yang halus mengikuti luk
pada tengah bilah sampai ke ujung keris.
Salah satu pembuat keris dengan dapur Nagasasra terbaik, adalah karya
empu Ki Nom, merupakan seorang empu yang terkenal, dan hidup pada akhir
zaman kerajaan Majapahit sampai pada zaman pemerintahan Sri Sultan Agung
Anyokrokusumo di Mataram. Dapur Sabuk Inten, seperti juga dapur
Nagasasra mempunyai luk tiga belasdengan ciri-ciri yang berbeda yaitu
mempunyai sogokan, kembang kacang, lambe gajah dan greneng.
4. Condong Campur
Condong Campur adalah salah satu keris pusaka milik Kerajaan Majapahit
yang banyak disebut dalam legenda dan folklor. Keris ini dikenal dengan
nama Kanjeng Kyai Condong Campur.
Konon keris pusaka ini dibuat beramai-ramai oleh seratus orang mpu.
Bahan kerisnya diambil dari berbagai tempat. Dan akhirnya keris ini
menjadi keris pusaka yang sangat ampuh tetapi memiliki watak yang jahat.
5. Keris Taming Sari
Di ceritakan pemilik asal keris ini adalah merupakan pendekar atau hulu
balang kerajaan Majapahit yang bernama Taming Sari. Keris ini kemudianya
bertukar tangan kepada hulubalang Melaka yang telah berjaya membunuh
Taming Sari bernama Hang Tuah. Perpindahan kepemilikan ini terjadi dalam
suatu duel keris yang sangat luar biasa antara Taming Sari dan Hang
Tuah, yang akhirnya dimenangkan oleh Hang Tuah.
==========================================
6 Keris Pusaka Legendaris Dan Paling Bersejarah Di Bumi Indonesia
1. Keris Mpu Gandring Keris Mpu Gandring adalah senjata pusaka yang
terkenal dalam riwayat berdirinya Kerajaan Singhasari di daerah Malang,
Jawa Timur sekarang. Keris ini terkenal karena kutukannya yang memakan
korban dari kalangan elit Singasari termasuk pendiri dan pemakainya, ken
Arok. Keris ini dibuat oleh Mpu Gandring, atas pesanan Ken Arok. Ken
Arok memesan keris ini kepada Mpu Gandring dengan waktu satu malam saja,
yang merupakan pekerjaan hampir mustahil dilakukan oleh para "empu" pada
masa itu. Namun Mpu Gandring menyanggupinya dengan kekuatan gaib yang
dimilikinya. Bahkan kekuatan tadi "ditransfer" kedalam keris buatannya
itu untuk menambah kemampuan dan kesaktian keris tersebut. Setelah
selesai menjadi keris dengan bentuk dan wujud yang sempurna bahkan
memiliki kemampuan supranatural yang konon dikatakan melebihi keris
pusaka masa itu. Setelah keris selesai, Mpu Gandring menyelesaikan
pekerjaannya membuat sarung keris . Namun belum lagi sarung tersebut
selesai dibuat, Ken Arok datang mengambil keris tersebut yang menurutnya
sudah satu hari dan harus diambil. Kemudian Ken Arok menguji Keris
tersebut dan terakhir Keris tersebut ditusukkannya pada Mpu Gandring
yang konon menurutnya tidak menepati janji (karena sarung keris itu
belum selesai dibuat). Dalam keadaan sekarat, Mpu Gandring mengeluarkan
kutukan bahwa Keris tersebut akan meminta korban nyawa tujuh turunan
dari Ken Arok. Dalam perjalanannya, keris ini terlibat dalam
perselisihan dan pembunuhan elit kerajaan Singhasari yaitu Tunggul
Ametung, Ken Arok, Anusapati dan keturunan Ken Arok.
2. Keris Pusaka Setan Kober Keris Pusaka Setan Kober dibuat oleh Mpu
Supo Mandrangi , putra seorang empu di Tuban , Jawa Timur. Supo
Mandrangi kemudian memeluk agama Islam dengan menjadi murid Sunan Ampel,
dengan tetap membawa kemampuannya membuat keris. Banyak keris pusaka
dibuat oleh Mpu Supo, diantaranya adalah Keris Pusaka Setan Kober,
selain karya monumentalnya, Kanjeng Kyai Sengkelat dan Kanjeng Kyai
Nogososro . Keris Pusaka Setan Kober , aslinya bernama 'Bronggot Setan
Kober' , dibuat pada awal kerajaan Islam Demak Bintoro. Dan Keris
tersebut kemudian dimiliki oleh Djafar Shodiq atau Sunan Kudus yang
kemudian diberikan pada murid kesayangannya Arya Penangsang, Adipati
Jipang Panolan Keris ini dikenakan Arya Penangsang pada waktu ia perang
tanding melawan Sutawijaya. Tapi tak diketahui sesungguhnya dapur /
bentuknya seperti apa. Suatu saat tombak Kyai Pleret yang dipakai
Sutawijaya mengenai lambung Arya Penangsang, hingga ususnya terburai.
Arya Penangsang dengan sigap, menyangkutkan buraian ususnya itu pada
wrangka atau sarung-hulu keris yang terselip di pinggangnya, dan terus
bertempur. Saat berikutnya , Sutawijaya terdesak hebat dan kesempatan
itu digunakan oleh Arya Penangsang untuk segera penuntaskan perang
tanding tersebut, dengan mencabut keris dari dalam wrangka atau ngliga
keris (menghunus), dan tanpa sadar bahwa wilah(an) atau mata keris Setan
Kober langsung memotong ususnya yang disangkutkan di bagian wrangkanya.
Ia tewas seketika. Ki Juru Mertani ( penasehat Sutawijaya ) terkesan
menyaksikan betapa gagahnya Arya Penangsang dengan usus terburai yang
menyangkut pada hulu kerisnya. Ia lalu memerintahkan agar anak
laki-lakinya, kalau kelak menikah meniru Arya Penangsang, dan
menggantikan buraian usus dengan rangkaian atau ronce bunga melati,
dengan begitu maka pengantin pria akan tampak lebih gagah, dan tradisi
tersebut tetap digunakan hingga saat ini.
3. Keris Kyai Sengkelat Tidak banyak cerita yang bisa dirunut atau
dipercaya mengenai keris kyai Sengkelat ini. Yang banyak justru cerita
mitosnya. Namun yang terkenal bukan kerisnya melainkan justru Empu
pembuatnya yaitu Empu Supa. Cerita keris kyai sengkelat berkisar di abad
15 pada jaman Majapahit diperintah Prabu Kertabumi atau Brawijaya-V.
Konon kyai sengkelat pernah dicuri oleh adipati Blambangan, namun
berhasil dikembalikan lagi oleh Empu Supa tanpa melalui pertumpahan darah.
4. Keris Kyai Carubuk Sama dengan keris sengkelat, tidak banyak
rujukan tertulis yang bisa dicari, melainkan banyak sekali cerita
mitosnya. Sepanjang rujukan ini bisa dipercaya, keris carubuk seangkatan
keris kyai sengkelat.
5. Keris Naga Sasra Sabuk Inten Keris Pusaka Nagasasra dan Sabuk Inten
adalah dua benda pusaka peninggalan Raja Majapahit. Nagasasra adalah
nama salah satu dapur (bentuk) keris luk tiga belas dan ada pula yang
luk-nya berjumlah sembilan dan sebelas, sehingga penyebutan nama dapur
ini harus disertai dengan menyatakan jumlah luk-nya. Nama keris
Nagasasra (tanpa menyebutkan dapur) menjadi terkenal karena menjadi
topik dalam cerita silat karya S.H. Mintarja, diceritakan bahwa Mahesa
Jenar, salah satu muridnya Syeh Siti Jennar, mantan perwira tinggi
kerajaan Demak pada masa kerajaan Demak Bintoro mencari kedua benda
pusaka tersebut yang konon bagi siapa yang mendapatkannya akan menjadi
pewaris sah tahta kerajaan Demak.
6. Keris Kanjeng Kyai Condong Campur Keris Condong Campur adalah salah
satu keris pusaka milik Kerajaan Majapahit yang banyak disebut dalam
legenda dan folklor. Keris ini dikenal dengan nama Kanjeng Kyai Condong
Campur. Keris ini merupakan salah satu dapur keris lurus. Panjang
bilahnya sedang dengan kembang kacang, satu lambe gajah, satu sogokan di
depan dan ukuran panjangnya sampai ujung bilah, sogokan belakang tidak
ada. Selain itu, keris ini juga menggunakan gusen dan lis-lis-an. Konon
keris pusaka ini dibuat beramai-ramai oleh seratus orang mpu. Bahan
kerisnya diambil dari berbagai tempat. Dan akhirnya keris ini menjadi
keris pusaka yang sangat ampuh tetapi memiliki watak yang jahat. Dalam
dunia keris muncul mitos dan legenda yang mengatakan adanya pertengkaran
antara beberapa keris. Keris Sabuk Inten yang merasa terancam dengan
adanya keris Condong Campur akhirnya memerangi Condong Campur. Dalam
pertikaian tersebut, Sabuk Inten kalah. Sedangkan keris Sengkelat yang
juga merasa sangat tertekan oleh kondisi ini akhirnya memerangi Condong
Campur hingga akhirnya Condong Campur kalah dan melesat ke angkasa
menjadi Lintang Kemukus(komet atau bintang berekor), dan mengancam akan
kembali ke bumi setiap 500 tahun untuk membuat huru hara, yang dalam
bahasa Jawa disebut ontran-ontran.
==========================================
5 Keris Pusaka Legendaris Paling Sakti di Indonesia
Keris merupakan salah satu senjata khas Indonesia, dimana benda ini
telah diakui sebagai pusaka yang sakti dan dikeramatkan. Di Indonesia
tentunya banyak sekali jenis atau macam-macam bentuk keris yang
masing-masing memiliki kesaktian dan kekuatan tertentu yang khas. Sampai
saat ini, setidaknya ada 5 Keris Pusaka Legendaris Paling Sakti di
Indonesia yang dianggap paling sakti dan legendaris.
Ke-5 keris tersebut antara lain:
1.
Keris Empu Gandring
Keris Pusaka ini adalah Senjata Kerajaan
Singosari ini ternyata menempati deretan pertama pusaka paling sakti
dan paling legendaris di Indonesia. Pusaka Keris Empu Gandring ini
terkenal akibat kutukannya yang banyak memakan korban dari kalangan
keluarga kerajaan Singosari termasuk sang pemilik, yaitu Ken Arok.
Sesuai dengan namanya, senjata ini dibuat oleh seorang ahli keris
paling sakti masa itu, bernama Mpu Gandring atas perintah dari Ken
Arok. Waktu pengerjaan keris ini hanyalah semalam, sungguh waktu
yang mustahil untuk membuat sebuah keris sesakti Keris Empu Gandring.
2.
Keris Naga Sasra Sabuk Inten
Sebenarnya, keris pusaka ini terdiri dari
dua benda pusaka yaitu Keris Naga Sasra dan Sabuk Inten yang mana
keduanya adalah peninggalan jaman kerajaan Majapahit. Nagasasra
merupakan nama dari salah satu dapur keris luk tigabelas da nada
pula yang luk nya berjumlah Sembilan dan sebelas. Pada keris dapur
Nagasasra, sebagian banyak bilahnya diberi kinatah emas dan
pembuatan kinatah emas ini telah dirancang dari awal oleh si pembuat
keris atau sang empu. Pada tahap akhir penyelesaian pusaka keris
ini, sang empu sudah membuat bentuk kinatah sesuai rancangannya.
Salah satu pembuat keris dengan dapur Nagasasra terbaik, adalah
karya empu Ki Nom, merupakan seorang empu yang terkenal, dan hidup
pada akhir zaman kerajaan Majapahit.
3.
Keris Pusaka Setan Kober
Keris pusaka ini dibuat oleh Mpu Supo
Mandagri, seorang keturunan empu yang berasal dari Tuban. Dalam
sejarahnya Empu Supo memeluk agama Islam dan berguru kepada seorang
Sunan, bernama Sunan Ampel. Keris ini dahulu diberi nama “Bronggot
Setan Kober” yang dibuat pada awal kerajaan Islam Demak Bintaro di
Jawa Tengah. Kemudian dalam riwayatnya keris ini diberikan kepada
Syekh Jafar Soddiq atau Sunan Kudus dalam perjalanannya, lalu
kemudian diberikan lagi kepada Arya Penangsang.
4.
Keris Kiyai Sangkelat
Keris pusaka Sengkelat adalah keris pusaka
luk tiga belas yang diciptakan pada jaman Majapahit (1466 – 1478),
yaitu pada masa pemerintahan Prabu Kertabhumi (Brawijaya V) karya
Mpu Supa Mandagri. Mpu Supa adalah salah satu santri Sunan Ampel.
Konon bahan untuk membuat keris Sengkelat adalah cis, sebuah besi
runcing untuk menggiring onta. Konon, besi itu didapat Sunan Ampel
ketika sedang bermunajat. Ketika ditanya besi itu berasal darimana,
dijawab lah bahwa besi itu milik Muhammad saw. Maka diberikan lah
besi itu kepada Mpu Supa untuk dibuat menjadi sebilah pedang.
Namun sang mpu merasa sayang jika besi tosan aji ini dijadikan
pedang, maka dibuatlah menjadi sebilah keris luk tiga belas dan
diberi nama keris Sengkelat. Setelah selesai, diserahkannya kepada
Sunan Ampel. Sang Sunan menjadi kecewa karena tidak sesuai dengan
apa yang dikehendakinya.Maka oleh Sunan Ampel disarankan agar keris
Sengkelat diserahkan kepada Prabu Brawijaya V. Ketika Prabu
Brawijaya V menerima keris tersebut, sang Prabu menjadi sangat kagum
akan kehebatan keris Kyai Sengkelat. Dan akhirnya keris tersebut
menjadi salah satu piyandel (maskot) kerajaan dan diberi gelar
Kangjeng Kyai Ageng Puworo, mempunyai tempat khusus dalam gudang
pusaka keraton.
benda Pusaka baru itu menjadi sangat
terkenal sehingga menarik perhatian Adipati Blambangan. Adipati ini
memerintahkan orang kepercayaannya untuk mencuri pusaka tersebut
demi kejayaan Blambangan, dan berhasil. Mpu Supa yang telah mengabdi
pada kerajaan Majapahit diberi tugas untuk mencari dan membawa
kembali pusaka tersebut ke Majapahit. karena taktik yang jitu dari
mpu sumpa akhirnya keris itu ia dapatkan kembali dan tanpa
menyebabkan peperangan,Malah Ki Nambang akhirnya dianugerahi seorang
putri kadipaten yang bernama Dewi Lara Upas, adik dari Adipati
Blambangan itu sendiri.Sang Mpu yang berhasil melaksanakan tugas
selalu mencari cara agar dapat kembali ke Majapahit. Ketika
kesempatan itu tiba maka beliau pun segera kembali ke Majapahit dan
meninggalkan istrinya yang sedang hamil. Sebelum pergi, beliau
meninggalkan pesan kepada sang istri bahwa kelak jika anak mereka
lahir laki-laki agar diberi nama Joko Suro, serta meninggalkan besi
bahan untuk membuat keris.
5.
Keris Pusaka Kala Munyeng (Milik Sunan Giri)
Keris Pusaka Kanjeng Sunan Giri yang nama
kecilnya adalah Raden Paku alias Muhammad Ainul Yakin tidak hanya
dikenal sebagai penyebar agama Islam yang gigih. letapi juga
pembaharu pada masanya. Pesantrennya, yang dibangun di perbukitan
desa Sidomukti di selalan Gresik, tak hanya dipergunakan sebagai
tempat pendidikan agama dalam arti sempit, tetapi juga menjadi pusat
pengembangan masyarakat. Gin Kedaton, pesantrennya di Gresik, bahkan
tumbuh menjadi pusat politik yang penting di Jawa kala itu. Ketika
Raden Patah (Demak Bintaro) melepaskan diri dari kekuasaan
Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai penasihat dan panglima
militer Kesultanan Demak. Hal tersebut tercatat dalam Babad Demak.
Pada perkembangannya, Demak tak lepas dan pengaruh Sunan Giri.
Meluasnya pengaruh Sunan Giri di Gresik membuat Prabu Brawijaya,
raja Majapahit kala itu murka. la memerintahkan patihnya, Gadjah
Mada, ke Gin Penduduk Giri ketakutan dan berlari ke kedaton Sunan,
Babad Tanah jawa menuturkan, ketika itu Sunan Giri sedang menulis.
Karena terkejut mendengar musuh berdatangan merusak Giri, pena
(kalam) yang dipegangnya Beliau lontarkan. Sunan Giri kemudian
berdoa pada Sang Pencipta. Ternyata kalam yang terlempar itu berubah
meniadi keris berputar-putar, benda pusaka <http://bendaghaib.com/>
yang berupa Keris dari kalam itu mengamuk dan banyak tentara
Majapahit yang menyerbu Giri tewas, Sisanya kabur,berlarian kembali
ke Majapahit. Dan keris pusaka dari kalam itupun dikisahkan kembali
sendiri ke kedaton Giri,Tergeletak di hadapan Sunan dengan
berlumuran darah.Sunan lalu berdoa pada Yang Maha Kuasa, dan
mengatakan pada rakyat Giri bahwa kerisnya yang ampuh itu dinamai
Kalam Munyeng.
Apakah keris pusaka Kalam Munyeng (pena
yang berputar-putar) itu modelnya seperti keris yang pada masa kini
populer dengan nama Kala Munyeng (raksasa yang berputar-putar),
wallahu alam!!! Namun keris Kala munyeng juga termasuk keris yang
amat tersohor Namanya di nusantara ini.
==========================================
9 Senjata Pusaka Indonesia yang menjadi Legenda
1. Keris Mpu gandring
keris-empu-gandring
Keris pusaka legendaris yang terkenal dalam riwayat pendirian kerajaan
Singhasari. Pedang ini ditempa oleh Mpu Gandring, seorang pandai besi
yang sangat sakti atas pesanan Ken Arok. Ken Arok meminta agar keris
tersebut selesai dalam 1 malam saja. Karena kesaktiaannya, keris
berhasil diselesaikan dalam satu malam. Tapi ketika Mpu Gandring tengah
membuat sarung keris, Ken Arok tiba-tiba datang karena menurut dia
waktunya telah 1 hari. Mpu Gandring ditusuk Ken Arok karena dianggap
tidak menepati janji untuk menyelesaikan keris dalam waktu 1 malam.
Dalam keadaan sekarat, Mpu Gandring mengeluarkan kutukan bahwa Keris
tersebut akan meminta korban nyawa tujuh turunan dari Ken Arok.Dalam
perjalanannya, keris ini terlibat dalam perselisihan dan pembunuhan elit
kerajaan Singhasari dengan korban Tunggul Ametung, Kebo Ijo, Ken Arok,
Anusapati, Tohjaya.
2. Keris kyai condong campur
Condong Campur adalah salah satu keris pusaka milik Kerajaan Majapahit
yang banyak disebut dalam legenda dan folklor.
Keris ini dikenal dengan nama Kanjeng Kyai Condong Campur.
Keris ini merupakan salah satu dapur keris lurus. Panjang bilahnya
sedang dengan kembang kacang,
satu lambe gajah, satu sogokan di depan dan ukuran panjangnya sampai
ujung bilah,
sogokan belakang tidak ada. Selain itu, keris ini juga menggunakan gusen
dan lis-lis-an.
Konon keris pusaka ini dibuat beramai-ramai oleh seratus orang mpu.
Bahan kerisnya diambil dari
berbagai tempat. Dan akhirnya keris ini menjadi keris pusaka yang sangat
ampuh tetapi memiliki watak
yang jahat.
3. Keris kyai setan kober
Keris ini sama legendarisnya dengan Keris Mpu Gandring. Berapa luk masih
belum diketahui,
tapi kalo menurut kula keris ini lurus tanpa luk, ciri khas keris yg
dipakai dalam perang.
Pembuatnya tidak diketahui secara pasti karena tercampur dg tahayul yg
tidak jelas.
Pemegang keris ini adalah Adipati dari Kadipaten Jipang Panolang yang
juga sangat legendaris, Arya Penangsang. Keris ini konon, bila dicabut
dari warangkanya akan menimbulkan sugesti yang hebat bagi orang2
disekitarnya. Sugesti yg berbentuk angin ribut seperti setan2 yg
berkejaran. Arya Penangsang sendiri dikenal memiliki ilmu kebal. Musuh
sepadan keris ini adalah tombak kyai Plered yg juga melegenda. Sewaktu
konflik melawan Penangsang, Adipati Hadiwijaya (joko tingkir) mengutus
Danang Sutowijoyo untuk menantang Penangsang di bukit Menoreh dan
membekalinya dg tombak keramat tsb. Hadiwijaya juga dikenal ahli
strategi. Beliau tahu kalau Penangsang mempunyai kuda jantan
jenius bernama Gagak Rimang. Kuda ini seperti memiliki koneksi batin dg
Penangsang. Kemanapun pengendara berpikir, kesana juga Gagak Rimang.
Tanpa harus dikendalikan dengan tali kekang. Untuk mengatasi masalah
ini, Hadiwijaya menyuruh Danang menantang Penangsang disaat musim kimpoi
kuda dan menyuruh Danang memakai kuda betina. Strategi lainnya, Danang
disuruh datang terlebih dahulu dan mengambil posisi diatas bukit.
Pada hari H, Danang yg berada dilereng bagian atas terlebih dahulu.
Ketika Penangsang datang, kudanya yang secara alami berada dipuncak
birahi melihat kuda betina tunggangan Danang. Hal ini membuat sang kuda
tak terkendali sehingga dg mudah Danang menusukkan tombak kyai Plered ke
perut Arya Penangsang. Tombak bertuah ini berhasil merobek badan kebal
Penangsang mengakibatkan ususnya terburai. Walaupun mengalami critical
injured seperti ini, Arya Penangsang kembali tegak berdiri dan
menguntaikan ususnya sendiri ke gagang keris dan berlari mendekati
Danang. Ketika dekat, Aryo Penangsang draw his blade. Sayang, Aryo
Penangsang lupa kalau ada ususnya sendiri disitu, ketika keris tercabut
justru memutus usus tsb.Dan berakhirlah riwayat adipati gagah ini dg
cara yg luar biasa.
Hadiwijaya yg melihat semua ini menjadi kagum, dan menyuruh Danang bila
menikah nanti meniru sikap gagah Aryo Penangsang. Danang Sutowijoyo
melakukan wejangan tersebut dan untaian usus di gagang keris diganti
dengan untaian kembang melati. Tradisi yg dipertahankan hingga sekarang.
4. Keris kyai sengkelat
Kyai Sengkelat adalah keris pusaka luk tiga belas yang diciptakan pada
jaman Majapahit (1466 – 1478), yaitu pada masa pemerintahan Prabu
Kertabhumi (Brawijaya V) karya Mpu Supa Mandagri.
Mpu Supa adalah salah satu santri Sunan Ampel. Konon bahan untuk membuat
Kyai Sengkelat adalah cis, sebuah besi runcing untuk menggiring onta.
Konon, besi itu didapat Sunan Ampel ketika sedang bermunajat. Ketika
ditanya besi itu berasal darimana, dijawab lah bahwa besi itu milik
Muhammad saw. Maka diberikan lah besi itu kepada Mpu Supa untuk dibuat
menjadi sebilah pedang.
Namun sang mpu merasa sayang jika besi tosan aji ini dijadikan pedang,
maka dibuatlah menjadi sebilah keris luk tiga belas dan diberi nama Kyai
Sengkelat. Setelah selesai, diserahkannya kepada Sunan Ampel. Sang Sunan
menjadi kecewa karena tidak sesuai dengan apa yang dikehendakinya.
Menurutnya, keris merupakan budaya Jawa yang berbau Hindu, seharusnya
besi itu dijadikan pedang yang lebih cocok dengan budaya Arab, tempat
asal agama Islam. Maka oleh Sunan Ampel disarankan agar Kyai Sengkelat
diserahkan kepada Prabu Brawijaya V.
Ketika Prabu Brawijaya V menerima keris tersebut, sang Prabu menjadi
sangat kagum akan kehebatan keris Kyai Sengkelat. Dan akhirnya keris
tersebut menjadi salah satu piyandel (maskot) kerajaan dan diberi gelar
Kangjeng Kyai Ageng Puworo, mempunyai tempat khusus dalam gudang pusaka
keraton.
Pusaka baru itu menjadi sangat terkenal sehingga menarik perhatian
Adipati Blambangan. Adipati ini memerintahkan orang kepercayaannya untuk
mencuri pusaka tersebut demi kejayaan Blambangan, dan berhasil. Mpu Supa
yang telah mengabdi pada kerajaan Majapahit diberi tugas untuk mencari
dan membawa kembali pusaka tersebut ke Majapahit. Dalam menjalankan
tugasnya, sang Mpu menyamar sebagai seorang pandai besi yang membuat
berbagai alat pertanian dan mengganti namanya menjadi Ki Nambang.
Di samping pandai membuat alat pertanian, beliau juga membuat tombak,
pedang dan keris yang kemudian dipamerkan di tempat-tempat keramaian, di
Blambangan. Seketika pameran tersebut memancing perhatian banyak orang.
Banyak sekali pesanan datang dari para pejabat kadipaten Blambangan.
Termasuk patih Adipati Blambangan yang memesan Keris Carangsoka.
Akhirnya sang adipati Blambangan menyaksikan keris ciptaan Ki Nambang,
sebilah keris Carangsoka yang sangat bagus dan ampuh. Ketika ditusukkan
ke pohon pisang, seketika itu seluruh daun pisang menjadi layu.
Karenanya sang mpu di undang untuk menghadap ke kadipaten guna
membicarakan suatu hal yang rahasia dengan alasan agar percikan bunga
api besi bahan kerisnya, tidak menjadi bencana bagi rakyat Blambangan.
Ternyata setelah Ki Nambang datang menghadap, didapatnya tugas untuk
membuat “putran” atau tiruan Kangjeng Kyai Puworo (Keris Sengkelat). Ki
Nambang dengan siasatnya meminta disediakan perahu untuk membuat tiruan
Kyai Sengkelat dengan alasan percikan bunga api besi bahan kerisnya
tidak menimbulkan bencana bagi rakyat Blambangan.
Singkat cerita, akhirnya rencana mendapatkan kembali keris pusaka
Majapahit itu berhasil tanpa harus menimbulkan kecurigaan dan
pertumpahan darah. Malah Ki Nambang akhirnya dianugerahi seorang putri
kadipaten yang bernama Dewi Lara Upas, adik dari Adipati Blambangan itu
sendiri. Serta mendapatkan gelar kebangsawanan sebagai Kangjeng Pangeran
berikut tanah perdikan di Desa Pitrang. Maka namanya pun berubah menjadi
Kangjeng Pangeran Pitrang yang bekerja sebagai mpu kadipaten Blambangan.
Sang Mpu yang berhasil melaksanakan tugas selalu mencari cara agar dapat
kembali ke Majapahit. Ketika kesempatan itu tiba maka beliau pun segera
kembali ke Majapahit dan meninggalkan istrinya yang sedang hamil.
Sebelum pergi, beliau meninggalkan pesan kepada sang istri bahwa kelak
jika anak mereka lahir laki-laki agar diberi nama Joko Suro, serta
meninggalkan besi bahan membuat keris. Lima belas tahun kemudian
setelah Mpu Pitrang meninggalkan Blambangan, datang lah seorang pemuda
yang mengaku sebagai anak mpu Supa. Ketika ditanya, ia mengaku bernama
Joko Suro. Mpu meminta bukti berupa besi bahan membuat keris. Namun
ketika diserahkan oleh Joko Suro, besi bahan itu telah menjadi sebilah
keris. Ternyata selama dalam perjalanan mencari ayahandanya, besi itu
oleh Joko Suro dipijit-pijit dan ditarik olehnya hingga menjadi sebilah
keris kecil. Maka keris itu pun dinamakan Keris Kyai Bethok yang
mempunyai keampuhan menyingkirkan niat jahat.
5. Keris kyai carubuk
Dalam satu legenda dikisahkan Sunan Kalijaga meminta tolong untuk
dibuatkan keris coten-sembelih (pegangan lebai untuk menyembelih
kambing). Lalu oleh beliau diberikan calon besi yang ukurannya sebesar
biji asam jawa. Mengetahui besarnya calon besi tersebut, Empu Supa
sedikit terkejut. Ia berkata besi ini bobotnya berat sekali, tak
seimbang dengan besar wujudnya dan tidak yakin apakah cukup untuk dibuat
keris. Lalu Sunan Kalijaga berkata kalau besi itu tidak hanya sebesar
biji asam jawa tetapi besarnya seperti gunung. Karena ampuh perkataan
Sunan Kalijaga, pada waktu itu juga besi menjelma sebesar gunung.
Hati empu Supa menjadi gugup, karena mengetahui bahwa Sunan Kalijaga
memang benar-benar wali yang dikasihi oleh Pencipta Kehidupan, yang
bebas mencipta apapun. Lantaran itu, empu Supa berlutut dan takut.
Ringkas cerita, besipun kemudian dikerjakan. Tidak lama, jadilah keris,
kemudian diserahkan kepada Sunan Kalijaga. Akan tetapi anehnya begitu
melihat bentuknya, seketika juga Sunan Kalijaga menjadi kaget, sampai
beberapa saat tidak dapat berbicara karena kagum dan tersentuh
perasaannya, karena hasil kejadian keris itu berbeda jauh sekali dengan
yang dimaksudkan. Maksud semula untuk dijadikan pegangan lebai, ternyata
yang dihasilkan keris Jawa (baca Nusantara) asli Majapahit, luk
tujuhbelas. Sebenarnya, begitu mengetahui keindahan keris, perasaan
Sunan Kalijaga agak tersentuh, oleh karena itu mengamatinya sempai puas
tidak bosan-bosannya. Kemudian ia berkata sambil tertawa dan memuji
keindahan keris itu.Lalu Empu Supa diberi lagi besi yang ukurannya
sebesar kemiri. Setelah dikerjakan, jadilah sebilah keris mirip pedang
suduk (seperti golok atau belati).
Begitu mengetahui wujud keris yang dihasilkan sunan Kalijaga sangat
senang hatinya. keris itu disebut Kyai Carubuk. keris kyai carubuk ini
akhirnya menjadi pusaka sultan hadiwijaya, bahkan sanggup mengalahkan
keris setan kober milik arya penangsang ketika pesuruh arya penangsang
melakukan percobaan pembunuhan pada sultan hadiwijaya dengan memakai
keris setan kober
6. Tombak kyai plered
tombak sepanjang 3.5 meter ini merupakan senjata pusaka milik Kraton
Ngayugyakarta Hadiningrat (Yogyakarta) dijamasi setiap setahun sekali
saat bulan Syura. senjata ini merupakan pegangan Raja Mataram Pertama
yang bernama Panembahan Senapati (Nama Asli: Danang Sutawijaya) dan
digunakan untuk mengalahkan Bupati Jipang Arya Penangsang dalam perang
tanding di pinggir Bengawan Solo.
7. Tombak baru klinting
menurut legenda merupakan titisan dari Naga Baru Klinting yang dihukum
ayahnya (Ki Ageng MAngir Wanabaya) karena gagal melingkari gunung merapi.
aslinya senjata berujud tombak ini sebelumnya adalah pusaka milik Ki
Ageng Mangir Wanabaya yang memberontak kepada panembahan Senopati.
karena keampuhan senjata ini, panembahan Senapati terpaksa mengutus
Putrinya Nyi Ageng Pembayun untuk mengelabuhi Ki Ageng Mangir. saat ini
tombak ini tersimpan di Kraton Ngayugyakarta Hadiningrat (Yogyakarta)
sebagai senjata pusaka pendamping tombK Kanjeng Kyai Plered.
8. Keris Taming Sari
Di ceritakan pemilik asal keris ini adalah merupakan pendekar atau
hulubalang kerajaan mahajapahit yang bernama Taming Sari. Keris ini
kemudianya bertukar tangan kepada hulubalang melaka yang telah berjaya
membunuh taming sari bernama Hang Tuah.Menurut cerita yang di ceritakan
kejadian ini berlaku pada zaman kesultanan melaka di bawah pemerintahan
sultan muzafar shah. Sultan tersebut hendak menikahi anak perempuan raja
mahajapahit. Angkatan melaka telah berkunjung ke majapahit bersama -
sama dengan para pembesar dan hulubalang melaka yang terdiri dari Hang
Tuah,Hang Jebat , Hang Lekiu, Hang Kasturi dan Hang Lekir.
Ketika sambutan kepada sultan tersebut perbagai persembahan di sembahkan
dan akhir sekali Taming sari meminta kebenaran kepada raja mahajapahit
untuk menantang hulubalang melaka bermain keris. Tantangan tersebut di
terima oleh Hang Tuah dan berlakulah babak permainan dan bertikam keris.
kedua - dua pendekar nampak sama hebat dan gagah ... namun pada satu
ketikan hang tuah berjaya menikan taming sari dengan keris nya ...
tetapi tidak lut atau kebal .
Maka hang tuah berasakan bahawa kekebalan taming sari adalah disebabkan
kesaktian yang ada pada kerisnya lalu hang tuah berusaha merampas keris
itu. ketika di dalam pertempuran itu hang tuah berjaya membuat helah
yang menyebabkan keris taming sari terlekat ke dinding lalu ia merampasnya.
namun adalah pantang membunuh musuh yang tidak bersenjata lalu diberikan
keris beliau kepada taming sari dan di pendekkan cerita hang tuah
berjaya menikan taming sari lalu mati. Lalu keris itu telah dihadiahkan
kepada hang tuah oleh raja mahajapahit.
9. Keris Pusaka Nagasasta Sabuk Inten
Keris Pusaka Nagasasra dan Sabuk Inten adalah dua benda pusaka
peninggalan Raja Majapahit. Nagasasra adalah nama salah satu dapur
(bentuk) keris luk tiga belas dan ada pula yang luk-nya berjumlah
sembilan dan sebelas, sehingga penyebutan nama dapur ini harus disertai
dengan menyatakan jumlah luk-nya.
Pada keris dapur Nagasasra yang baik, sebagian besar bilahnya diberi
kinatah emas, dan pembuatan kinatah emas semacam ini tidak disusulkan
setelah wilah ini selesai, tetapi telah dirancang oleh sang empu sejak
awal pembuatannya. Pada tahap penyelesaian akhir, sang empu sudah
membuat bentuk kinatah sesuai rancangannya . Bagian-bagian yang kelak
akan dipasang emas diberi alur khusus untuk "tempat pemasangan kedudukan
emas" dan setelah penyelesaian wilah selesai, maka dilanjutkan dengan
penempelan emas oleh pandai emas.
Salah satu pembuat keris dengan dapur Nagasasra terbaik, adalah karya
empu Ki Nom, merupakan seorang empu yang terkenal, dan hidup pada akhir
zaman kerajaan Majapahit.
==========================================
5 Keris Pusaka Indonesia yang Memiliki Kisah Legenda
keris pusaka indonesiaIndonesia dikenal hidup dari banyak legenda di
zaman dahulu kala. Legenda dan cerita rakyat itu terus bertahan hingga
saat ini, melalui cerita dari mulut ke mulut yang hidup di tengah-tengah
masyarakat dan diwariskan secara turun-temurun. Salah satunya, seperti
kisah legenda mengenai keris pusaka Indonesia yang sangat terkenal di
Pulau Jawa.
Beberapa kisah tersebut bahkan juga merupakan bagian dari sejarah
panjang keberadaan Nusantara. Sehingga, sudah sewajarnya legenda-legenda
tersebut terus dilestarikan, agar tidak hilang tertelan perkembangan
zaman yang semakin pesat saat ini. Berikut ini ada lima keris pusaka
Indonesia yang memiliki kisah legenda yang sangat terkenal.
1. Keris Empu Gandring
Senjata pusaka ini dikenal dalam sejarah berdirinya Kerajaan
Singasari, yang berada di daerah Malang, Jawa Timur sekarang. Keris
yang dibuat oleh Empu Gandring ini, dipesan oleh pendiri Kerajaan
Singasari, Ken Arok, dan kemudian menjadi sangat terkenal karena
kutukannya. Kutukan Keris Empu Gandring memakan korban di jajaran
penguasa kerajaan tersebut, yakni termasuk Ken Arok sendiri dan
tujuh keturunannya yang lain. Dikisahkan, Ken Arok meminta Empu
Gandring untuk membuat sebuah keris hanya dalam waktu satu malam.
Berkat kekuatan gaib yang dimilikinya, empu akhirnya bisa membuat
keris itu dan menjadikannya memiliki kesaktian. Namun, Ken Arok
malah membunuh Empu Gandring dengan keris tersebut. Sebelum
meninggal, empu pun mengeluarkan kutukan bahwa keris yang dibuatnya
itu juga akan membunuh keluarga Ken Arok, termasuk sang raja itu.
2. Keris Kanjeng Kyai Condong Campur
Keris ini merupakan salah satu keris pusaka milik Kerajaan Majapahit
yang banyak disebut dalam legenda dan sejarah kerajaan tersebut.
Uniknya, Keris Condong Campur ini dibuat seratus orang empu dengan
bahan yang berasal dari berbagai tempat. Bentuknya bilah keris
berupa kembang kacang, dengan satu lambe gajah dan satu sogokan di
depan tanpa sogokan belakang. Kemudian, terdapat gusen dan lis-lisan
pada keris ini.Sayangnya, Keris Condong Campur ini memiliki watak
yang jahat. Buktinya, dengan adanya mitos dan legenda yang
menceritakan perperangan antaran keris ini dengan Keris Sabuk Inten
yang merasa terancam dengan kemunculannya. Tapi, sang lawan kalah
dalam duel tersebut. Kemudian, ada pula Keris Sengkelat yang juga
merasa tertekan dengan keberadaan Keris Condong Campur, yang
akhirnya mampu mengalahkan keris tersebut.
3. Keris Nagasasra dan Keris Sabuk Inten
Kedua keris ini menjadi terkenal karena merupakan bagian utama dalam
salah satu cerita silat karya S.H. Mintarja. Cerita tersebut
mengisahkan tentang pencarian kedua keris pusaka tersebut oleh
Maseha Jenar. Salah seorang murid, Syeh Siti Jenar, mantan perwira
tinggi Kerajaan Demak itu percaya bahwa yang mendapatkan Keris
Nagasasra dan Keris Sabuk Inten ini akan menjadi pewaris sah tahta
Kerajaan Demak.
4. Keris Kyai Sengkelat
Tidak banyak cerita sejarah yang diketahui mengenai keris pusaka
yang satu ini, selain cerita mitos yang beredar di tengah-tengah
masyarakat Jawa, termasuk kisah mengenai perperangan antar keris
pusaka yang telah diceritakan dalam kisah Keris Condong Campur di
atas. Keris Kyai Sengkelat ini dibuat oleh Empu Supo Mandrangi, pada
zaman Kerajaan Majapahit yang diperintah oleh Prabu Kertabumi atau
Brawijaya V, sekitar abad 15.
5. Keris Pusaka Setan kober
Keris pusaka Indonesia ini juga diciptakan oleh Empu Supo Mandrangi,
yang menjadi salah satu karya besarnya, selain Keris Nagasasra dan
Keris Kyai Sengkelat. Keris Pusaka Setan Kober yang memiliki nama
asli Bronggot Setan Kober ini dibuat pada awal Kerajaan Islam Demak
Bintoro. Keris ini kemudian dimiliki oleh Sunan Kudus, dan pernah
juga diberikannya kepada murid kesayangannya Adipati Jipang Panolan,
Arya Penangsang.
==========================================
0 komentar:
Posting Komentar