Kamis, 31 Agustus 2017

Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Sumbang Saran (Brain-Storming) Pada Siswa Kelas V SDN Sunan Giri

ABSTRAK




Abdillah, Muhammad Rifai. 2012. Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Sumbang Saran (Brain-Storming) Pada Siswa Kelas V SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013

Kata Kunci     : Konsep Pembelajaran, Bercerita dan Sumbang Saran, Mendengar dan Berbicara, Cerita Rakyat

Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk aspek mendengarkan dengan Kompetensi Dasar mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang didengar, kegiatan yang  dilakukan guru pada sebelumnya adalah siswa mendengarkan cerita dari guru. Untuk mengetahui kemampuan siswa guru memberikan soal-soal mengenai unsur-unsur yang ada dalam cerita baik secara lisan maupun tertulis yang harus dikerjakan oleh siswa  sendiri-sendiri. Bercerita membutuhkan pendengar. Setelah mendengarkan diharapkan siswa aktif berbicara untukmengutarakan pendapatnya.
Brain-Storming adalah suatu  cara mengajar guru dengan cara melontarkan suatu masalah, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, menyanggah atau memberi komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan sebagai cara untuk mendapat ide dari siswa dalam waktu singkat. Di dalam kegiatan menyimak selalu diawali kegiatan mendengarkan. Tujuan menyimak, adalah melatih siswa memahami bahasa lisan. Cerita Rakyat adalah cerita milik masyarakat yang diceritakan dari mulut ke mulut.
Penelitan ini bertempat di SD Negeri Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan yang dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2012 untuk Siklus I, Siklus II tanggal 3 September 2012, Siklus ke III tanggal 10 September 2012. Subyek penelitian adalah siswa Kelas V SD Negeri Sunan Giri, pada Kompetensi Dasar “Mengidentifikasi unsur cerita  rakyat yang didengar”.
Kesimpulan penelitian ini adalah (a) pembelajaran menggunakan sumbang saran dapat meningkatkan keaktifan siswa mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang didengar dilihat dari prosentase keaktifan siswa mulai siklus I yaitu 35%, 53%, dan 84% dan (b) pembelajaran menggunakan sumbang dapat meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang didengar dilihat dari peningkatan nilai formatif, yaitu pada siklus I  60,92, siklus II 73,96, dan siklus III 81,21. Sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal siswa juga selalu meningkat pada tiap siklus yaitu pada Siklus I sebanyak 12 anak dinyatakan tuntas atau sekitar 50%, Siklus II sebanyak 15 anak dinyatakan tuntas atau sekitar 63%, dan Siklus III sebanyak 22 anak dinyatakan tuntas atau sekitar 92%.

Saran-saran yang terdapat dalam penelitian ini ialah (a) untuk melaksanakan pembelajaran dengan mengutamakan sumbang saran, perlu persiapan yang matang agar memperoleh hasil yang optimal dan (b) untuk melatih kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur cerita dengan  sumbang saran, guru dituntut  melatih  siswa dengan berbagai bentuk pertanyaan walau dalam taraf sederhana, supaya siswa berani mengutarakan pendapat dan belajar memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.




BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar  Belakang
Kualitas pendidikan merupakan salah satu pilar pengembangan sumber daya manusia bermakna yang sangat penting bagi pembangunan nasional. Bahkan bisa dikatakan bahwa masa depan bangsa bergantung pada kualitas pendidikan masa kini. Dalam peningkatan kualitas pendidikan tidak lepas peranan seorang guru, walaupun guru bukan satu-satunya faktor penunjang. Di samping guru ada faktor lain yaitu kurikulum, peserta didik, sarana prasarana, lingkungan, dan sosial budaya. Dalam proses pembelajaran, guru sebagai fasilitator, maka guru dituntut sanggup dan terampil melaksanakan tugasnya dengan baik. Mulai dari merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melaksanakan evaluasi dan mengadakan perbaikan.
1
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk aspek mendengarkan dengan Kompetensi Dasar mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang didengar, kegiatan yang  dilakukan guru pada sebelumnya adalah siswa mendengarkan cerita dari guru. Untuk mengetahui kemampuan siswa guru memberikan soal-soal mengenai unsur-unsur yang ada dalam cerita baik secara lisan maupun tertulis yang harus dikerjakan oleh siswa  sendiri-sendiri. Dalam situasi seperti ini ada siswa yang bisa menjawab ada pula yang tidak bisa menjawab. Di samping itu siswa secara umum dalam pelajaran Bahasa Indonesia sering kurang berminat dalam mendengarkan dan berbicara, dengan berbagai faktor penyebabnya, di antaranya  bosan mendengarkan, malu, takut, ragu-ragu dalam mengutarakan pendapat, kurang menguasai kosa kata, dan lain-lain.
Di samping itu cara seperti di atas kurang menumbuhkan keaktifan siswa.  Dengan demikian agar siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengidentifikasi unsur cerita  rakyat yang didengarnya, guru terdorong ingin memperbaiki pembelajaran dan perlu menyajikan dalam bentuk yang lebih menarik yang dapat menumbuhkan keaktifan siswa, dengan cara yang komunikatif. Dengan kondisi seperti di atas, guru ingin memperbaiki pembelajaran menggunakan sumbang saran. Sebelum sumbang saran dilaksanakan, diawali dengan bercerita, siswa mendengarkan  cerita tersebut.
Bercerita artinya sama dengan mendongeng. Sejak dulu mendongeng telah dipergunakan  para orang tua kepada anaknya untuk pengantar tidur karena anak kecil sangat suka dengan dongeng. Di dalam dongeng berisi ajaran moral yang patut ditularkan kepada anak-anaknya, yaitu melalui sifat atau watak dari pelaku dongeng tersebut.
Dalam kehidupan  anak sekarang ini pengaruh televisi sangat banyak. Banyak film anak namun kurang cocok untuk anak, contoh adegan brutal, adegan melawan orang tua, mencopet dan lain-lain. Perbuatan-perbuatan seperti itu bisa dikurangi pengaruhnya terhadap anak kecil diantaranya dengan cara  bercerita akibat perbuatan yang tidak baik tersebut. Dalam era perkembangan teknologi sekarang ini, banyak kejadian yang mengakibatkan perubahan di segala bidang, sehingga timbul masalah silih berganti. Dengan adanya berbagai masalah sumbang saran sangat dibutuhkan terutama untuk anak-anak. Tanpa ada saran dari orang lain anak-anak akan melangkah terlalu jauh, keluar kendali.
Sumbang saran merupakan cara untuk mencari pemecahan masalah. Kita hidup sebagai makhluk sosial. Di mana dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dari orang lain. Setiap ada masalah kita tidak bisa memutuskan sendiri, kita selalu membutuhkan orang lain untuk menyumbangkan sarannya, agar cepat selesai. Bila kita salah ada yang memberi nasihat atau mengomentari bahkan menanggapi maka kehidupan menjadi dinamis dan terarah.
Bercerita membutuhkan pendengar, di sini siswa diharapkan belajar menghormati orang yang berbicara. Setelah mendengarkan diharapkan siswa aktif berbicara untuk mengutarakan pendapatnya. Dengan demikian sumbang saran cocok untuk mendidik siswa bermusyawarah,  berfikir kritis,  aktif sehingga perlu diberikan pada anak sejak dini dengan tujuan bermanfaat bagi  siswa untuk di kemudian hari.
Dengan berbagai hal yang disampaikan di atas, maka sangat perlu diangkat materi ini untuk perbaikan pembelajaran dan tingkat urgensinya sangat besar dengan mengambil judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Rakyat Dengan Menggunakan Sumbang Saran (Brain-Storming) Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013”.

B.  Rumusan Masalah
                     Berdasarkan uraian yang melatarbelakangi pemilihan judul dan berdasar judul itu sendiri maka dapat  ada beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:
1)      Apakah sumbang saran (Brain-Storming) dapat meningkatkan keaktifan siswa Kelas V SD Negeri Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013 dalam mengidentifikasi unsur cerita rakyat?
2)      Apakah sumbang saran (Brain-Storming) dapat meningkatkan kemampuan siswa Kelas V SD Negeri Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013 dalam mengidentifikasi unsur cerita rakyat?

C . Tujuan Penelitian
Berdasarkan atas rumusan masalah di atas, maka tujuan diadakan penelitian ini adalah ingin mengetahui :
1)      Mendiskripsikan bahwa sumbang saran (Brain-Storming) dapat meningkatan keaktifan siswa Kelas V SD Negeri Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013 dalam mengidentifkasi unsur cerita rakyat.
2)      Mendiskripsikan bahwa sumbang saran (Brain-Storming) dapat meningkatkan kemampuan siswa Kelas V SD Negeri Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013 dalam mengidentifikasi unsur rakyat.

D.  Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi guru
     a. Mencobakan sebuah cara menjadi pengalaman yang berharga.
b.  Untuk memperbaiki pembelajaran.
c. Untuk disebarkan ke teman sejawat supaya tergerak mencobakan hasil tersebut, paling  tidak  mencoba  melakukan perbaikan di kelasnya.
 d. Membantu guru berkembang secara professional
2. Manfaat bagi siswa 
a.    Menjadi lebih aktif pada pembelajaran dengan sumbang saran.
b.    Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur cerita.
3. Manfaat bagi kepala sekolah
    a. Membantu memotivasi guru lain untuk lebih inovatif  dalam pembelajaran.
     b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan  acuan dalam penelitan sejenis.
4. Manfaat bagi sekolah
   a. Sekolah yang gurunya mampu membuat perubahan mempunyai kesempatan    yang besar untuk berkembang.
   b. Suatu lembaga bila mutu nilainya bagus, lembaga tersebut dianggap berprestasi, sehingga menjadi faforit masyarakat  ingin menyekolahkan putra-putrinya di lembaga tersebut.
 
E. Batasan Masalah
            Penelitian ini hanya dibatasi pada siswa kelas V SD Negeri Sunan Giri Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan pokok persoalan mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang didengar mengenai latar, tokoh, dan watak. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2012.


Mau tahu File lengkapnya???!! Silahkan Klik Link ini...!!!

0 komentar:

Posting Komentar