Selasa, 15 Agustus 2017

Nurbuat 40 Hadist Peristiwa Akhir Zaman

Nurbuat 40 Hadist Peristiwa Akhir Zaman

Assalamu'alaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakatuh.

Al-hamdu lillaahi rabbil Aalamiin.

    Asyhadu anLaa ilaaha illaallaah wahdahu Laa syarikalahu, wa asyhadu
    ana Muhammadan 'abduhu wa rusuluh shallallahu 'alaihi wa 'alaa aali
    wa shohbihi wasallam tasliyma,

    Hari Qiamat pasti terjadi, Pada waktu itu langit akan pecah,
    gunung-gunung akan beterbangan, bumi dan seisinya akan hancur
    lebur.. Sebelum itu banyak peristiwa besar akan terjadi, sebagai
    tanda hampir tiba waktunya.., kemerosotan Ummat Islam, para Ulama
    berkurang, ujian berat yang menggugat iman, kemungkaran leluasa
    ditengah-tengah Masyarakat, keruntuhan moral, gempa bumi demi gempa
    bumi, peperangan demi peperangan .....

    Buku "Empat puluh Hadits tentang Peristiwa Akhir Zaman" disusun
    Ustadz Abu Ali Al-Banjari An-Nadwi, menyebutkan tanda-tanda hari
    Qiamat yang sekarang ini telah dan sedang kita rasakan, bahkan
    berdebaran jantung dunia senantiasa akan dikejutkan oleh
    peristiwa-peristiwa ganjil yang akan datang silih berganti. Selain
    itu, buku ini akan menolong para pembaca untuk mengetahui
    golongan-golongan yang sesat dan memaparkan kepada mereka haluan
    keselamatan.

KANDUNGAN :

Hadits Pertama: Jangan Mudah Menyalahkan Orang Lain.
Hadits Kedua: Mengapa Dunia Islam Menjadi Sasaran Pemusnahan.
Hadits Ketiga: Seluruh Dunia datang Mengerumuni Dunia Islam.
Hadits Keempat: Ilmu Agama Akan Berangsur-angsur Hilang.
Hadits Kelima: Umat Islam Ikut Jejak Langkah Yahudi dan Nashrani.
Hadits Keenam: Golongan Anti Hadits.
Hadits Ketujuh: Golongan Yang Senantiasa Menang.
Hadits Kedelapan: Penyakit Umat-umat Dahulu.
Hadits Kesembilan: Islam Kembali Asing.
Hadits Kesepuluh: Bahaya Kemewahan.
Hadits Kesebelas: Umat Islam Memusnahkan Orang-orang Yahudi.
Hadits Keduabelas: Sifat Amanah Akan Hilang Sedikit Demi Sedikit.
Hadits Ketigabelas: Orang Baik Berkurang, Orang Jahat Bertambah.
Hadits Keempatbelas: Sebab-Sebab Kebinasaan Seseorang.
Hadits Kelimabelas: Dua Golongan Penghuni Neraka.
Hadits Keenambelas: Zaman Orang Tak Peduli Darimana Mendapatkan Harta.
Hadits Ketujuhbelas: Harta Riba Ada di mana-mana.
Hadits Kedelapanbelas: Orang Minum Khamar dan Menamakannya Bukan Khamar.
Hadits Kesembilanbelas: Sedikit Laki-laki dan Banyak Perempuan.
Hadits Keduapuluh: Hamba Jadi Tuan dan Berdirinya Bangunan-bangunan
Pencakar Langit.
Hadits Keduapuluh satu: Orang Kuat Beragama Seperti Memegang Bara Api.
Hadits Keduapuluh dua: Golongan Ruwaibidhah.
Hadits Keduapuluh tiga: Peperangan Demi Peperangan.
Hadits Keduapuluh empat: Waktu Terasa Pendek.
Hadits Keduapuluh lima: Munculnya Tambang-tambang Bumi.
Hadits Keduapuluh enam: Tanah Arab Yang Tandus Menjadi Lembah Subur.
Hadits Keduapuluh tujuh: Ujian Dahsyat Terhadap Iman.
Hadits Keduapuluh delapan: Kelebihan Beribadah di waktu Huru-hara.
Hadits Keduapuluh Sembilan: Perang di Sekitar Sungai Furat (Iraq),
Karena Berebut Kekayaan.
Hadits Ketigapuluh: Tak Ada Imam Untuk Shalat Berjama'ah.
Hadits Ketigapuluh satu: Ulama Tidak Dipedulikan.
Hadith Ketigapuluh dua: Namanya Saja Islam.
Hadits Ketigapuluh tiga: Al-Quran Akan Hilang Dan Ilmu Akan Diangkat.
Hadits Ketigapuluh empat: Limabelas Maksiat Yang Menurunkan Bala.
Hadits Ketigapuluh lima: Lima Maksiat Yang Disegerakan Balasannya.
Hadits Ketigapuluh enam: Kapankah Akan Terjadi Kehancuran?.
Hadits Ketigapuluh tujuh: Berbangga-bangga Masjid.
Hadits Ketigapuluh delapan: Menjual Agama Karena Dunia.
Hadits Ketigapuluh sembilan: Golongan Yang Selamat..
Hadits Keempatpuluh: Sepuluh Tanda- Tanda Qiamat Yang Besar

MUQADDIMAH

Sudah lebih dari 1400 tahun kita ditinggalkan oleh junjungan besar Nabi
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan Alhamdulillah sampai hari ini
kita masih dapat merasakan nikmat Iman dan Islam yang merupakan buah
dari usaha dan kegigihan yang tak pernah berhenti dalam memikul tugas
yang telah diwariskan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Para sahabat, tabi'in dan para ulama silih berganti memikul tugas
sebagai "pewaris Nabi". Mereka senantiasa aktif dalam tugas dan tidak
mengenal batas akhir di dalam perjuangan. Dengan semangat inilah Islam
sampai ke negara kita dan hingga hari ini umat Islam merupakan seperlima
dari penduduk dunia. Walaupun dari zaman ke zaman umat Islam sering
ditimpa malapetaka dan menghadapi beraneka ragam ujian, namun dengan
limpahan karunia dan kasih sayang Allah Subhanahu waTa’ala umat Islam
masih wujud dan masih mempunyai nilai-nilai agama dalam
kehidupan,walaupun kita mengakui adanya kekurangan di sana sini.

Al-Qur'an dan Hadits adalah pusaka yang ditinggalkan oleh Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada umatnya. Mereka tidak akan sesat
dan lenyap dari permukaan bumi ini selama masih berpegang teguh kepada
keduanya. Al-Qur'an dan Hadits adalah pegangan yang tidak luntur dan
sumber segala kekuatan serta keterangan yang lengkap dan jelas tentang
identitas Islam itu sendiri. Sebenarnya, segala masalah yang dihadapi
oleh Umat Islam sepanjang zaman, baik yang telah lalu, sedang dihadapi
dan akan datang, semuanya telah diterangkan oleh Baginda Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan tidak ada satu pun yang tertinggal.
Semuanya diterangkan dan dijelaskan tentang cara-cara untuk menghadapi
dan menyelesaikannya.

Dalam hal ini, termasuk masalah-masalah yang dihadapi oleh umat Islam di
akhir zaman, sejak 1400 tahun yang lalu telah diterangkan oleh
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, untuk menjadi pedoman kepada
umatnya supaya mereka dapat menjaga diri, waspada dan tetap berada dalam
ajaran yang murni serta terhindar dari segala kerusakan dan bahaya
kesesatan.

Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dalam kitabnya seperti berikut :

    Dari Abu Zaid, yaitu Amr bin Akhthab al-Anshari Ra., katanya:
    "Rasulullah Shallallahu‘Alaihi wa Sallam shalat Subuh berjamaah
    dengan kami, kemudian beliau naik ke mimbar dan berkhutbah sampai
    masuk waktu Zuhur, kemudian beliau turun (dari mimbar) dan shalat
    Zuhur (bersama kami). Setelah selesai shalat Zuhur beliau naik lagi
    ke mimbar dan menyambung khutbahnya sampai masuk waktu Ashar, maka
    beliau turun dari mimbar dan shalat Ashar (bersama kami). Setelah
    selesai shalat Ashar beliau naik lagi ke mimbar dan melanjutkan
    khutbahnya sehingga tenggelam matahari. Beliau memberitahu kepada
    kami segala apa yang telah terjadi dan yang akan terjadi. Maka siapa
    yang pandai di kalangan kami, dialah yang paling banyak
    menghafalnya." (H.R. Muslim)

Di dalam khutbah yang panjang itu, Baginda Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
menerangkan hal-hal yang berkaitan dengan makhluk dari permulaan
penciptaannya hingga akhir zaman dan perkara-perkara yang berkaitan
dengan alam barzakh dan hari qiamat.

Berkata Huzaifah bin al-Yaman: "Terkadang aku lihat sesuatu yang telah
aku lupakan, maka kembali ingatanku kepada khutbah Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka aku ingat kembali, seperti keadaan
salah seorang kamu yang mengenal kembali sahabat yang telah lama hilang
dari ingatannya bila ia bertemu kembali dengannya".

Maka di dalam buku ini akan kita tuliskan beberapa buah Hadits tentang
peristiwa akhir zaman dan gambaran yang jelas terhadap masalah yang
dihadapi Umat Islam di akhir zaman. Mudah-mudahan dengan mengikuti
pedoman yang diberikan oleh junjungan kita ini, dapatlah kita
menyelesaikan masalah yang kita hadapi dan terbukalah di hadapan kita
jalan yang membawa kepada keselamatan di dunia ini dan kebahagiaan yang
kekal di akhirat nanti.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh.

al-Faqir ilallah, Abu Ali Al-Banjari An-Nadwi. Ma' had Tarbiyah
Islamiyah, Derang, 06400 Pokok Sena,
Kedah Malaysia.

07 Rajab 1411 H. 23 Januari 1991 M.

Hadits Pertama: JANGAN MUDAH MENYALAHKAN ORANG LAIN

    Dari Abu Hurairah Ra., bahwasanya Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa
    Sallam bersabda: "Jika ada seseorang berkata, "Orang banyak
    (sekarang ini) sudah rusak", maka orang yang berkata itu sendiri
    yang paling rusak di antara mereka." (HR. Muslim)

Keterangan

Imam Nawawi ketika menulis Hadits ini dalam kitab Riyadhus-Shalihin,
beliau memberikan penjelasan seperti berikut: "Larangan semacam di atas
itu (larangan mengatakan orang banyak telah rusak) adalah untuk orang
yang mengatakan sedemikian rupa dengan tujuan rasa bangga pada diri
sendiri, sebab dirinya tidak rusak, dengan tujuan merendahkan orang lain
dan merasa dirinya lebih mulia daripada mereka. Maka yang demikian ini
adalah haram.

Adapun orang yang berkata seperti ini karena ia melihat kurangnya
perhatian orang banyak terhadap agama mereka serta di dorong oleh
perasaan sedih melihat nasib yang dialami oleh mereka, dan timbul dari
perasaan cemburu terhadap agama, maka perkataan itu tidak ada salahnya.

Hadits ini sengaja diletakkan di permulaan buku ini supaya menjadi suatu
peringatan kepada Umat Islam bila menerangkan Hadits-hadits akhir zaman
seperti apa yang dituliskan disini yang banyak menyingkap tentang
kemunduran umat Islam dan kemerosotan moral mereka. Oleh karena itu,
kita coba mengaitkan hadits-hadits tersebut dengan realitas umat Islam
dewasa ini, maka janganlah kita merasa bangga dan 'ujub dengan diri
sendiri, bahkan hendaklah kita menegur diri kita masing-masing dan
jangan seenaknya menuding orang lain.

Walaupun kerusakan moral umat Islam dewasa ini perlu dibicarakan untuk
tujuan perbaikan, namun penyingkapannya itu perlu dalam bentuk yang
sehat dan dengan perasaan yang penuh kasih sayang serta dengan rasa
cemburu terhadap agama, bukan dengan perasaan bangga diri dan memandang
rendah kepada orang lain.

Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan limpah karunia-Nya
mencucuri kita rahmat, taufiq dan hidayah.

Hadits Kedua: MENGAPA DUNIA ISLAM MENJADI SASARAN PEMUSNAHAN

    Dari Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy (isteri Rasulullah
    Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam), beliau berkata: "(Pada suatu hari)
    Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam masuk ke dalam rumahnya
    dengan keadaan cemas sambil bersabda, "La ilaha illallah, celaka
    (binasa) bangsa Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir
    menimpa mereka. Pada hari ini telah terbuka bagian dinding Ya'juj
    dan Ma'juj seperti ini", dan Baginda menemukan ujung ibu jari dengan
    ujung jari yang sebelahnya (jari telunjuk) yang dengan itu
    mengisyaratkan seperti bulatan. Saya (Zainab binti Jahsy) lalu
    bertanya, "Ya Rasulullah! Apakah kami akan binasa, sedangkan
    dikalangan kami masih ada orang-orang yang shaleh?" Lalu Nabi
    Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Ya, jikalau kejahatan sudah
    terlalu banyak." (HR. Bukhari dan Muslim)

Keterangan

Hadits di atas menerangkan, apabila di suatu tempat atau daerah sudah
terlalu banyak kejahatan, kemungkaran dan kefasiqan, maka kebinasaan
akan menimpa semua orang yang berada di tempat itu. Tidak hanya kepada
orang jahat saja, tetapi orang-orang shaleh juga akan dibinasakan,
walaupun masing-masing pada hari qiamat akan diperhitungkan menurut
amalan yang telah dilakukan.

Oleh karena itu segala bentuk kemungkaran dan kefasiqan hendaklah segera
dibasmi, dan segala kemaksiatan hendaklah segera dimusnahkan, supaya
tidak terjadi malapetaka yang bukan saja akan menimpa orang-orang yang
melakukan kemungkaran dan kejahatan tersebut, tetapi juga menimpa semua
penduduk yang berada di tempat itu.

Dalam hadits di atas walaupun disebutkan secara khusus tentang bangsa
Arab tetapi yang dimaksudkan adalah seluruh bangsa yang ada di dunia
ini. Tujuan disebutkan bangsa Arab secara khusus karena Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sendiri dari kalangan mereka, dan yang
menerima Islam pada waktu permulaan pengembangannya adalah kebanyakan
dari kalangan bangsa Arab dan sedikit demi sedikit dari bangsa lain.
Begitu pula halnya dalam masalah yang berkaitan dengan perkembangan umat
Islam banyak bergantung kepada maju-mundurnya bangsa Arab itu sendiri.
Selain itu, bahasa resmi Islam adalah bahasa Arab.

Kemudian Ya'juj dan MaJuj adalah dua bangsa (dari keturunan Nabi Adam
As) yang dahulunya banyak membuat kerusakan di permukaan bumi, lalu
batas daerah dan kediaman mereka ditutup oleh Zul Qarnain dan
pengikut-pengikutnya dengan campuran besi dan tembaga, maka dengan itu
mereka tidak dapat keluar, sehingga hampir tiba hari qiamat.

Maka pada waktu itu dinding yang kuat tadi akan hancur dan keluarlah
kedua bangsa itu dari kediaman mereka. lalu kembali membuat kerusakan di
permukaan bumi. Apabila peristiwa ini telah terjadi, itulah tanda hari
qiamat sudah dekat.

Hadits Ketiga: SELURUH DUNIA DATANG MENGERUMUNI DUNIA ISLAM

    Dari Tsauban Ra. berkata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
    bersabda; "Hampir tiba suatu zaman di mana bangsa-bangsa dari
    seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang
    kelaparan mengerumuni talam hidangan mereka". Maka salah seorang
    sahabat bertanya, "Apakah karena kami sedikit pada hari itu?" Nabi
    Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, "Bahkan kamu pada
    hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan
    Allah akan mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati musuh-musuh
    kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit
    'wahan'. Seorang sahabat bertanya: "Apakah 'wahan' itu, hai
    Rasulullah?". Rasulullah menjawab: "Cinta dunia dan takut mati".
    (HR. Abu Daud)

Keterangan

Memang benar apa yang disabdakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam tersebut. Keadaan umat Islam pada hari ini, menggambarkan
kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Umat Islam walaupun mereka dalam jumlahnya banyak, yaitu 1000 juta 15
penduduk dunia, tetapi mereka sering menjadi tuduhan negatif dan menjadi
alat permainan bangsa-bangsa lain. Mereka ditindas, diinjak-injak,
dibantai dan sebagainya.

Bangsa-bangsa dari seluruh dunia walaupun berbeda agama, mereka bersatu
untuk melawan dan melumpuhkan kekuatan umat Islam. Sebenarnya, sebab
kekalahan kaum Muslimin adalah dari dalam diri kaum Muslimin itu
sendiri, yaitu adanya penyakit "wahan" yang merupakan penyakit campuran
dari dua unsur yang sering wujud dalam bentuk kembar dua, yaitu "cinta
dunia" dan "takut mati". Kedua penyakit ini tidak dapat dipisahkan.

"Cinta dunia" bermakna tamak, rakus, bakhil dan tidak mau menyumbangkan
harta di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. "Takut mati" bermakna senang
dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persediaan untuk menghadapi
negeri akhirat dan tidak ada perasaan untuk berkorban dengan diri dan
jiwa dalam memperjuangkan agama Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kita berdoa semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan pertolongan
(nushrah)Nya kepada kaum muslimin dan memberikan kepada mereka
kemenangan di dunia dan di akhirat.

Hadits Keempat: ILMU AGAMA AKAN BERANGSUR-ANGSUR HILANG

    Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash Ra. ia berkata: Aku mendengar
    Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Bahwasanya
    Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu
    dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah Subhanahu wa
    Ta’ala menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulama. Apabila
    sudah ditiadakan para ulama, orang banyak akan memilih orang-orang
    jahil sebagai pemimpinnya. Apabila pemimpin yang jahil itu ditanya,
    mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan
    menyesatkan orang lain." (HR. Muslim)

Keterangan

Sekarang ini para ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi
meninggalkan kita. Kalau peribahasa kita mengatakan, "patah tumbuh,
hilang berganti", namun sangat sayang peribahasa ini tidak tepat berlaku
kepada para ulama. Mereka patah lambat tumbuh, dan mereka hilang lambat
berganti. Sampailah suatu waktu nanti permukaan bumi ini akan kosong
dari Ulama. Pada waktu itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia
ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah kehilangan nilai dan
pegangan hidup. Sebenarnya, para ulamalah yang memberikan makna dan arti
pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini. Maka apabila telah habis
para ulama, hilanglah segala sesuatu yang bernilai. Akhir-akhir ini kita
telah melihat gejala zaman yang dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam tadi. Yakni bilangan para ulama hanya tinggal sedikit
dan usaha untuk melahirkannya tidak mendapat perhatian yang sewajarnya.
Pondok-pondok pesantren dan madrasah-madrasah kurang mendapat perhatian
dari cendekiawan. Mereka lebih mengutamakan pelajaran di bidang
keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda dunia. Inilah
realitas masyarakat kita hari ini. Oleh sebab itu, perlulah kita
memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya.

Hadits Kelima : UMAT ISLAM IKUT JEJAK LANGKAH YAHUDI DAN NASHRANI

    Dari Abu Sa'id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah
    Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Kamu akan mengikuti jejak
    langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta
    demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lobang biawak pun
    kamu akan mengikuti mereka". Sahabat bertanya. "Ya Rasulullah!
    Apakah Yahudi dan Nashrani yang Tuan maksudkan?" Nabi Shallallahu
    ‘Alaihi wa Sallam menjawab, "Siapa lagi?" (kalau bukan mereka). (HR.
    Muslim)

Keterangan

Umat Islam akan mengikuti jejak langkah atau "cara hidup" orang-orang
Yahudi dan Nashrani, hingga dalam urusan yang kecil dan yang remeh
sekalipun. Contohnya, jikalau orang Yahudi dan Nashrani masuk ke lobang
biawak yang kotor dan sempit sekali pun, orang Islam akan terus
mengikuti mereka. Pada zaman sekarang, kita dapat melihat kenyataan
sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini. Banyak orang Islam
yang kehilangan pegangan di dalam kehidupan. Mereka banyak meniru "cara
hidup" Yahudi dan Nashrani, baik disadari atau pun tidak. Banyak orang
Islam yang telah terperangkap dalam tipu muslihat Yahudi dan Nashrani
dan ada pula yang sekaligus menjadi alat untuk kepentingan mereka. Ya
Allah! Selamatkan kami dari mereka.

Hadits Keenam: GOLONGAN ANTI HADITS

    Dari Miqdam bin Ma'dikariba Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah
    Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Hampir tiba masanya di mana
    seorang lelaki yang sedang duduk bersandar di atas kemegahannya,
    lalu disampaikan orang kepadanya sebuah hadits dari haditsku maka ia
    berkata: "Pegangan kami dan kamu hanyalah kitabullah (Al-Qur'an)
    saja. Apa yang dihalalkan oleh Al-Qur'an kami halalkan, dan apa yang
    ia haramkan kami haramkan". (Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi
    waSallam melanjutkan sabdanya): "Padahal apa yang diharamkan aku
    (Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam) samalah hukumnya dengan
    apa yang diharamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala". (HR. Abu Dauddan
    Ibnu Majah).

Keterangan

Laki-laki yang dimaksudkan di dalam Hadits ini ialah seorang yang
mengingkari kedudukan Hadits sebagai sumber hukum yang kedua setelah
Al-Qur'an. Ia hanya percaya kepada Al-Qur'an saja. Baginya, Hadits bukan
menjadi sumber hukum dan tempat rujukan. Golongan ini dianggap telah
keluar dari ikatan Agama Islam. Karena ia tidak akan dapat memahami
Al-Qur'an jika tidak kembali kepada Hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam.

Al-Qur'an banyak menyebutkan garis-garis besar ajaran Islam dan dalam
bentuk global, maka Haditslah yang berfungsi untuk merinci isi dan
kandungan ayat-ayatnya serta menerangkan yang sulit-sulit. Oleh karena
itu, syariat tidak akan sempurna kalau hanya dengan Al-Qur'an saja,
tetapi ia mesti disertai dengan Hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Hadits ketujuh: GOLONGAN YANG SENANTIASA MENANG

    Dari Mughirah bin Syu'bah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu
    ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Senantiasa di kalangan umatku ada
    golongan yang selalu menang (dalam perjuangan mereka), sehingga
    sampailah pada suatu waktu yang dikehendaki Allah Subhanahu Wa
    Ta'ala. Mereka senantiasamenang." (HR. Bukhari)

Keterangan

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan Umat Islam ini umat yang
terakhir sekali. Oleh sebab itu Allah Subhanahu wa Ta’ala berjanji akan
memelihara kitab-Nya (Al-Qur'an) dan berjanji untuk melahirkan generasi
demi generasi yang akan memikul tugas dakwah hingga tetap eksis golongan
mukminin di permukaan bumi ini. Kalau kita teliti sejarah Umat Islam
mulai zaman permulaan pengembangannya hingga hari ini, kita akan
mendapatkan Umat Islam telah teruji sepanjang sejarah dengan ujian yang
berat-berat. Ujian itu dimulai dari golongan Musyrikin di Makkah,
Munafiqin, Yahudi dan Nashrani di Madinah, seterusnya gerakan riddah,
Majusi yang berselimutkan Islam, golongan Bathiniyah, pengaruh falsafah
dan pemikiran Yunani, serangan bangsa Mongol dan bangsa Tartar yang
menghancurkan peradaban Islam di Baghdad pada pertengahan abad keenam
Hijriyah. Begitu pula halnya dengan pembantaian terhadap kaum Muslimin
ketika jatuhnya kerajaan Islam di Andalus (Spanyol) dan seterusnya
disambung dengan pengaruh-pengaruh imperialis Barat terhadap dunia
Islam, gerakan Zionis Yahudi dan missionary Nashrani yang mempunyai
peralatan dan kemudahan yang banyak dan seterusnya serangan di segi
pemikiran dan kebudayaan. Walaupun ujian yang sangat dahsyat melanda
Umat Islam di sepanjang sejarah, namun mereka masih eksis dan masih
mempunyai identitas dan peranan yang hebat di dalam peta dunia hari ini.
Walaupun dewasa ini ada di kalangan Umat Islam yang tidak menghiraukan
Urusan agama, tetapi masih ada golongan yang bersungguh-sungguh untuk
mempelajari agama dan memperjuangkannya. Walau pun banyak di kalangan
Umat Islam yang telah hancur moral dan akhlaknya, tetapi masih ada
golongan yang berakhlak tinggi dan berbudi luhur. Walaupun berbagai
syi’ar Islam diinjak-injak di beberapa tempat, tetapi di tempat lain
syi’ar Islam masih gagah dan teguh. Walaupun aktivis-aktivis Islam
ditindas dan disiksa pada suatu tempat, tetapi di tempat lain mereka
disanjung dan dihormati.

Begitulah seterusnya Umat Islam tidak akan lenyap dari permukaan bumi
ini, hingga sampai pada waktu yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Maka pada waktu itu Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mematikan
semua orang Islam dengan tiupan angin yang mematikan setiap jiwa yang
beriman. Dan yang tinggal setelah itu hanyalah orang-orang jahat atau
orang kafir. Pada waktu itulah akan terjadi hari qiamat.

Hadits Kedelapan: PENYAKIT UMAT-UMAT DAHULU

    Dari Abu Hurairah Ra .. katanya: Aku mendengar Rasulullah
    Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Umatku akan ditimpa
    penyakit-penyakit yang pernah menimpa umat-umat dahulu.
    " Sahabat bertanya, "Apakah penyakit-penyakit umat-umat terdahulu
    itu?" Nabi Shallallahu‘Alaihi wa Sallam menjawab, "Penyakit-penyakit
    itu ialah: (1 ) Terlalu sombong, (2) Terlalu mewah, (3) Mengumpulkan
    harta sebanyak mungkin, (4) Tipu menipu dalam merebut harta benda
    dunia, (5) Saling memarahi, (6) Dengki-mendengki, sehingga jadi
    zalim menzalimi." (HR.Hakim)

Keterangan

Penyakit-penyakit yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam tadi telah banyak kita lihat di kalangan kaum muslimin hari ini.
Di sana sini kita melihat penyakit ini menular dalam masyarakat dengan
ganasnya. Dunia Islam dilanda krisis rohani yang sangat tajam dan
meruncing. Dengan kekosongan jiwa itulah mereka terdorong untuk mencari
harta benda sebanyak-banyaknya untuk memuaskan hawa nafsu. Maka apabila
hawa nafsu diturutkan tentunya mereka akan menggunakan segala cara dan
tipu muslihat. Saat itu, hilanglah nilai-nilai akhlak, yang eksis
hanyalah kecurangan, khianat, dengki mendengki dan sebagainya.

Marilah kita renungkan maksud Hadits ini, dan marilah kita
memperhitungkan diri sebelum kita diperhitungkan di hadapan Allah
Subhanahu Wa Ta'ala pada hari qiamat nanti.

Hadits Kesembilan: ISLAM KEMBALI ASING

    Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu
    ‘Alaihi wa Sallam; "Islam mulai berkembang dalam keadaan asing. Dan
    ia akan kembali asing pula. Maka beruntunglah orang-orang yang
    asing." (HR. Muslim)

Keterangan

Islam mulai tersebar di Mekkah dalam keadaan sangat asing. Sangat
sedikit penganut dan pendukungnya kalau dibandingkan dengan
penentangnya. Kemudian setelah itu Islam tersebar ke seluruh pelosok
dunia sehingga dianut oleh dua pertiga penduduk dunia. Kemudian Islam
kembali asing dan dirasa ganjil dari pandangan dunia, bahkan dari
pandangan orang Islam sendiri. Sebagian dari orang Islam merasa ganjil
dan aneh bila melihat orang Islam yang iltizam (komitmen) dengan Islam
dan mengamalkan tuntutan Islam yang sebenamya. Seorang yang iltizam
dengan Islam dipandang dingin oleh masyarakat dan sukar untuk diterima
sebagai individu yang sehat. Contohnya, kalau ada sesuatu program
kemasyarakatan kemudian masuk waktu shalat, tiba-tiba ada orang yang
minta izin untuk menunaikan shalat, maka tindakan itu dianggap tidak
sopan dan kurang wajar. Sedangkan orang yang tidak shalat sambil
bersenda-gurau ketika orang lain shalat tidak dianggap sebagai perbuatan
yang salah dan terkutuk. Begitulah seterusnya nasib Islam di akhir
zaman. Ia akan terasing dan tersisih dari masyarakat, bahkan tersisih
dari pandangan orang Islam sendiri yang mengaku sebagai Umat Islam dan
marah jika dikatakan dia bukan orang Islam.

Hadits Kesepuluh: BAHAYA KEMEWAHAN

    Dari Ali bin Abi Thalib Ra.; "Bahwasanya kami sedang duduk bersama
    Rasulullah Shallallahu‘Alaihi wa Sallam di dalam masjid. Tiba-tiba
    datang Mus'ab bin Umair Ra .. dan tidak ada dibadannya kecuali hanya
    selembar selendang yang bertambal dengan kulit. Tatkala Rasulullah
    Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melihat kepadanya. Baginda menangis
    dan meneteskan air mata karena mengenangkan kemewahan Mus'ab ketika
    berada di Mekkah dahulu (karena sangat dimanjakan oleh ibunya), dan
    karena memandang nasib Mus'ab sekarang (ketika berada di Madinah
    sebagai seorang Muhajirin yang meninggalkan segala harta benda dan
    kekayaan di Mekkah). Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa
    Sallam bersabda, "Bagaimanakah keadaan kamu pada suatu hari nanti,
    pergi di waktu pagi dengan satu pakaian, dan pergi di waktu sore
    dengan pakaian yang lain pula. Dan bila diberikan satu hidangan,
    diletakkan pula satu hidangan yang lain. Dan kamu menutupi
    (menghias) rumah kamu sebagaimana kamu memasang kelambu Ka’bah?.
    Maka jawab sahabat, "Wahai Rasulullah, tentunya keadaan kami di
    waktu itu lebih baik dari pada keadaan kami di hari ini. Kami akan
    memberikan perhatian sepenuhnya kepada masalah ibadat saja dan tidak
    bersusah payah lagi untuk mencari rezeki". Lalu Nabi Shallallahu
    ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidak! Keadaan kamu hari ini adalah
    lebih baik daripada keadaan kamu pada hari itu". (HR. Tirmizi)

Keterangan

Dalam Hadits ini Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
menerangkan umatnya pada suatu waktu akan mendapat kekayaan dan
kelapangan dalam kehidupan. Di waktu pagi memakai satu pakaian dan di
waktu sore memakai pakaian yang lain pula. Hidangan makan tak
putus-putus. Rumah-rumah mereka indah dan dihias dengan beraneka ragam
perhiasan. Dalam keadaan demikian kita juga mungkin akan berkata seperti
perkataan sahabat; di mana kalau segalanya sudah beres, maka mudahlah
hendak melaksanakan ibadat. Tetapi Nabi kita Muhammad Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam mengatakan,"Keadaan serba kekurangan itu adalah lebih
baik untuk kita," artinya lebih memberikan kesempatan untuk kita
melakukan ibadat. Kemewahan hidup banyak menghalangi seseorang dari
berbuat ibadat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, seperti yang berlaku
hari ini. Segala yang kita miliki walaupun tidak melebihi keperluan,
namun rasanya sudah mencukupi. Tetapi, bila dibandingkan dengan
kehidupan para sahabat, kita jauh lebih mewah dari mereka, sedangkan
ibadat kita sangat jauh ketinggalan. Kekayaan dan kemewahan yang ada,
sering kali menyibukkan dan menghalangi kita dari berbuat ibadah. Kita
sibuk mengumpulkan harta, juga sibuk menjaganya dan sibuk untuk menambah
lebih banyak lagi. Tidak ubahnya seperti apa yang pernah disabdakan oleh
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Seandainya seorang anak Adam
itu telah mempunyai satu lembah emas, dia berhasrat untuk mencari lembah
yang kedua, sehingga ia dimasukkan ke dalam tanah (menemui kematian).”

Begitulah gambaran kerakusan manusia dalam mengumpulkan harta kekayaan.
Ia senantiasa mencari dan menambah, sehingga ia menemui kematian. Maka
ketika itu, barulah ia menyadari diri dengan seribu satu penyesalan.
Tetapi waktu itu penyesalan sudah tidak berguna lagi, Oleh karena itu,
janganlah kita lupa daratan dalam mencari harta kekayaan. Tak peduli
halal atau haram, yang penting harta dapat dikumpulkan. Tak peduli waktu
shalat, bahkan semua waktu digunakan untuk mengumpulkan kekayaan.
Biarlah kita mencari harta benda dunia pada batas-batas keperluan. Kalau
berlebihan bisa digunakan untuk menolong orang lain yang kurang
berkemampuan dan sering-seringlah bersedekah, sebagai simpanan untuk
hari akhirat. Orang yang bijaksana adalah orang yang mempunyai
perhitungan untuk waktu akhiratnya dan ia menjadikan dunia ini tempat
bertanam dan akhirat tempat memetik buahnya.

Hadits Kesebelas: UMAT ISLAM MEMUSNAHKAN ORANG-ORANG YAHUDI

    Dari Abu Hurairah Ra .. bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
    Sallam bersabda, "Tidaklah akan terjadi qiamat, sehingga kaum
    Muslimin memerangi kaum Yahudi, Apabila kaum Yahudi itu bersembunyi
    di balik batu dan pohon kayu, lalu batu dan pohon kayu itu berkata,
    “Hai orang Islam, inilah orang Yahudi ada di belakang saya.
    Kemarilah! Dan bunuhlah ia!, kecuali pohon gharqad(sejenis pohon
    yang berduri), karena sesungguhnya pohon ini adalah dari pohon
    Yahudi (oleh sebab itu ia melindunginya)." (HR. Bukhari Muslim)

Keterangan

Hadits ini memberikan harapan yang sangat besar kepada kaum Muslimin dan
menjanjikan kemenangan mereka dalam memerangi orang-orang Yahudi. Jadi,
walaupun orang-orang Yahudi merencanakan dan berusaha sekuat tenaga
untuk membunuh dan menyesatkan Umat Islam, namun akhirnya kaum Yahudi
akan binasa juga di dalam kepungan Umat Islam. Umat Islam akan membunuh
dan menghapuskan kaum Yahudi yang ada di permukaan bumi ini dan Umat
Islam akan ditolong oleh makhluk-makhluk Allah yang lain, sehingga batu
dan pohon kayu pun akan memberi pertolongan kepada mereka.

Hadits Keduabelas: SIFAT AMANAH AKAN HILANG SEDIKIT DEMI SEDIKIT

Dari Huzaifah bin Al-Yaman Ra... katanya: "Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam pernah memberitahu kami dua buah Hadits (mengenai dua
kejadian yang akan berlaku). Yang pertama sudah saya lihat, sedangkan
yang kedua saya menanti-nantikannya. Rasulullah Shallallahu‘Alaihi wa
Sallam memberitahu bahwasanya sifat amanah itu turun ke dalam lubuk hati
orang-orang tertentu. Kemudian turunlah Al-Qur'an. Maka orang-orang itu
lalu mengetahuinya melalui pedoman Al-Qur'an dan mengetahuinya melalui
pedoman As-Sunnah. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam;
menceriterakan kepada kami tentang hilangnya amanah, lalu beliau
bersabda, "Seseorang itu tidur sekali tidur, lalu diambillah amanah itu
daridalam hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya seperti bekas yang
ringan saja. Kemudian ia tertidur pula, lalu diambillah amanah itu dari
dalam hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti lepuh di tangan
(menggelembung di tangan dari bekas bekerja berat seperti menggunakan
kapak atau cangkul). Jadi seperti bara api yang kau gelindingkan dengan
kakimu, kemudianmenggelembunglah ia dan engkau melihat ia meninggi,
padahal tidak ada apa-apa." Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam menceriterakan Hadits ini beliau mengambil sebuah batu kerikil
lalu menggelindingkannya dengan kakinya .."Kemudian pagi-pagi (jadilah)
orang banyak berjual beli, maka hampir saja tidak ada seorang pun yang
mau menunaikan amanah, sampai dikatakan orang bahwasanya di kalangan
Bani Fulan (di tempat tertentu) ada seorang yang sangat baik memegang
amanah, sangat terpercaya dan orang banyak mengatakan, "Alangkah
tekunnya bekerja, alangkah indahnya pekerjaannya, alangkah cerdik
otaknya. Padahal di dalam hatinya sudah tidak ada lagi keimanan
sekalipun hanya seberat biji sawi. "

    "Maka sesungguhnya telah sampai waktunya, saya pun tidak
    mempedulikan siapakah di antara kamu semua yang saya hendak
    bermubaya'ah (berjual beli). Jikalau ia seorang Islam, maka
    agamanyalah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya
    agamanyalah yang dapat menahannya dari khianat). Dan jikalau ia
    seorang Nashrani atau Yahudi, maka pihak yang bertugaslah yang akan
    mengembalikannya kepadaku (maksudnya jika dia seorang Nashrani atau
    Yahudi maka orang yang memegang kekuasaanpemerintahlah yang dapat
    membantu aku untuk mendapatkan semua hak-milikku darinya.) Ada pun
    pada hari ini, saya tidak pernah berjual beli dengan kamu semua
    kecuali dengan Fulan dan Fulan (orang-orang tertentu saja)."
    (HR.Bukhari Muslim)

Keterangan

Hadits ini menunjukkan, sifat amanah akan hilang secara berangsur-angsur
darikalangan kaum Muslimin, sehingga sampai suatu waktu nanti, orang
yang dianggap baik untukmenjaga amanah pun telah khianat pula. Begitulah
gambaran masyarakat kita hari ini. Banyak di antara kita tertipu oleh
seseorang yang kelihatannya bisa memikul amanah, tetapi sebenarnya ia
adalah seorang penipu.

Hadits Ketigabelas: ORANG BAIK BERKURANG, ORANG JAHAT BERTAMBAH

    Dari Aisyah Ra... ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu
    ‘Alaihi wa Sallam bersabda; "Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga
    seorang anak menjadi sebab kemarahan (bagi ibu bapaknya) hujan akan
    menjadi panas (hujan akan berkurang dan cuaca akan menjadi panas),
    akan bertambah banyak orang yang tercela dan akan berkurang orang
    yang baik, anak-anak menjadi berani melawan para orang tua serta
    orang yang jahat berani melawan orang-orang baik." (HR.Thabrani)

Keterangan

Di antara tanda-tanda qiamat ialah: (1) Bila anak-anak menjadi sebab
kemarahan orang tuanya.(2) Bila hujan berkurang, cuaca menjadi panas dan
udara telah tercemar (menjadi kotor). (3) Orang jahat bertambah banyak
dan dorongan untuk membuat kejahatan sangat banyak. (4) Orang yang
berbuat kebaikan sedikit dan tidak mendapat kemudahan yang sewajarnya.
(5) Anak-anak sudah berani melawan orang tua. (6) Orang-orang yang jahat
berani melawan orang-orang yang baik dan tidak malu terhadap mereka.
Kelihatannya corak masyarakat kita pada hari ini tidak banyak bedanya
dari apa yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
tadi. Setiap hari kita melihat kebenaran dari apa yang disabdakan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kita berdoa mudah-mudahan
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dan anak cucu kita dari
golongan yang disebutkan terdahulu.

Hadits Keempatbelas: SEBAB-SEBAB KEBINASAAN SESEORANG

    Dari Abu Hurairah Ra... ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
    wa Sallam bersabda, "Akan datang suatu zaman saat itu orang yang
    beriman tidak akan dapat menyelamatkan imannya, kecuali bila dia
    lari membawanya dari puncak bukit ke puncak bukit yang lain dan dari
    suatu gua ke gua yang lain. Maka apabila zaman itu telah tiba,
    segala mata pencarian (pendapatan kehidupan) tidak dapat diperoleh
    kecuali dengan melaksanakan sesuatu yang menyebabkan kemurkaan Allah
    Subhanahu wa Ta’ala. Apabila ini telah terjadi, maka kebinasaan
    seseorang adalah dari sebab mengikuti kehendak isteri dan
    anak-anaknya. Kalau ia tidak mempunyai isteri dan anak, maka
    kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak kedua orang tuanya. Dan
    jikalau orang tuanya sudah tidak ada lagi, maka kebinasaannya dari
    sebab mengikuti kehendak familinya atau dari sebab mengikuti
    kehendak tetangganya". Sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah
    Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, apakah maksud perkataan engkau itu?"
    (kebinasaanseseorang karena mengikuti kemauan isterinya, atau
    anaknya, atau orang tuanya, atau keluarganya, atau tetangganya).
    Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, "Mereka akan
    menghinanya dengan kesempitan kehidupannya. Maka ketika itu lalu dia
    menceburkan dirinya di jurang-jurang kebinasaan yang akan
    menghancurkan dirinya." (HR. Baihaqi)

Keterangan

Benar sekali sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini. Banyak
orang yang mengetahui perkara-perkara yang diharamkan dalam agama namun
oleh karena mengikuti kemauan isteri, anak, orangtua, famili atau
tetangganya, dia sanggup menceburkan diri ke dalam jurang kemaksiatan
demi untukmemuaskan hati mereka. Naudzubillahi Min Dzalik Tsumma
Nau'dzubillahi Min Dzalik.

Hadits Kelimabelas: DUA GOLONGAN PENGHUNI NERAKA

    Dari Abu Hurairah Ra... ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
    wa Sallam bersabda, ''Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni
    Neraka, keduanya belum pemah aku lihat mereka. Pertama, golongan
    (penguasa) yang mempunyai cambuk bagaikan ekor sapi yang digunakan
    untuk memukul orang. Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi
    telanjang, lenggang-lenggok waktu berjalan, mengayun-ayunkan bahu.
    Kepala mereka (sanggul di atas kepala mereka) bagaikan bonggol
    (ponok unta yang condong). Kedua golongan ini tidak akan masuk sorga
    dan tidak akan dapat mencium bau harumnya. Sesungguhnya bau harum
    sorga itu sudah tercium dari jarak perjalanan yang sangat jauh,"
    (HR. Muslim)

Keterangan

Kebenaran sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini dapat kita
lihat dari realitas masyarakat hari ini. Ada golongan yang seenaknya
memukul orang lain dengan cambuk tanpa ditanya, bertindak dengan hukum
rimba. Banyak perempuan yang berpakaian tetapi telanjang. Maksudnya,
kalau dikatakan berpakaian pun bisa, karena masih ada secarik kain di
atas badan, dan kalau kita katakan bertelanjang pun bisa juga, karena
walaupun berpakaian tetapi hanya dengan secarik kain saja. maka samalah
dengan bertelanjang. Ataupun dia berpakaian dengan pakaian yang sangat
tipis, ketat sehingga memperlihatkan warna kulit dan menampakkan bentuk
aurat. Kemudian berjalan sambil mengayun-ayunkan badan dengan sanggul
yang besar, seperti ponok unta. Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk
sorga dan tidak akan dapat mencium bau harumnya, walaupun semerbak
harumnya telah tercium dari jarak perjalanan selama 500 tahun sebelum
sampai kepadanya.

Hadits Keenambelas: ZAMAN ORANG TAK PEDULI DARIMANA MENDAPATKAN HARTA

    Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu
    ‘Alaihi wa Sallam: "Akan datang suatu zaman di mana seseorang tidak
    mempedulikan darimana ia mendapatkan harta, apakah dari sumber yang
    halal ataupun haram." (HR. Nasa'i)

Keterangan

Zaman sekarang merupakan zaman ketandusan rohani dan zaman materialisme,
segala sesuatu dinilai dengan harta. Manusia cakar mencakar untuk
memperoleh sebanyak mungkin harta kekayaan. Mereka tidak mempedulikan
darimana datangnya harta yang didapat, apakah dari sumber yang halal
atau dari sumber yang haram. Yang penting, harta dapat dikumpulkan
sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kehendak nafsu ataupun untuk mengikuti
kemauan isteri atau anak-anaknya.

Hadits Ketujuhbelas: HARTA RIBA ADA DI MANA-MANA

    Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
    Sallam bersabda: "Akan tiba suatu zaman, tidak ada seorang pun
    kecuali ia terlibat dalam memakan harta riba. Kalau ia tidak
    memakannya secara langsung, ia akan terkena debunya." (HR. IbnuMajah)

Keterangan

Kandungan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini sangat
jelas terjadi di hadapan mata kita pada hari ini.

Hadits Kedelapanbelas: ORANG MINUM KHAMAR DAN MENAMAKANNYA BUKAN KHAMAR

    Dari Abu Malik Al-Asy'ari Ra. katanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
    wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya akan ada sebagian dari umatku yang
    meminum khamar dan mereka menamakannya dengan nama yang lain.
    (Mereka meminum) sambil diiringi dengan alunan musik dan suara
    biduanita. Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menenggelamkan mereka ke
    dalam bumi (dengan gempa) dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan
    mengubah mereka menjadi kera atau babi." (HR. Ibnu Majah)

Keterangan

Maksudnya, akan ada di kalangan orang Islam yang meminum khamar dan
mereka mengatakan yang diminumnya itu bukan khamar. Ia hanyalah sejenis
minuman yang dapat menyegarkan badan atau yang dapat menghilangkan haus.
Mereka memberi nama kepada minuman ini bukan khamar, tetapi sebenarnya
ia adalah khamar yang diharamkan oleh syara'. Kemudian, menjadi
kebiasaan pula, keadaan mabuk itu akan disertai dengan alunan musik dan
juga nyanyian para biduanita. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
menerangkan, golongan ini akan ditimpa gempa bumi atau tubuh mereka akan
diubah menjadi bentuk kera atau babi. Sungguh benar sabda Junjungan kita
Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini. Gempa bumi demi
gempa bumi yang terjadi di beberapa tempat di dunia ini sebagai satu
siksaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan jikalau golongan ini belum
sampai ke tingkatan berubah bentuk badan mereka menjadi kera dan babi
tetapi cara hidup mereka sudah banyak menyerupai cara hidup kera dan babi.

Hadits Kesembilanbelas: SEDIKIT LAKI-LAKI DAN BANYAK PEREMPUAN

    Dari Anas Ra. ia berkata: "Aku akan menceritakan kepada kamu sebuah
    Hadits yang tidak ada orang lain yang akan menceritakannya setelah
    aku. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu‘Alaihi wa Sallam bersabda:
    "Di antara tanda qiamat ialah sedikit ilmu, banyak kejahilan, banyak
    perzinaan, banyak kaum perempuan dan sedikit kaum lelaki, sehingga
    nantinya seorang lelaki akan mengurus lima puluh orang perempuan."
    (HR. Bukhari Muslim)

Keterangan

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan, di antara tanda
hampirnya qiamat ialah sedikit ilmu agama, banyak kejahilan, banyak
terjadi perzinaan, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum perempuan.
Statistik penduduk dunia pada hari ini menunjukkan, jumlah kaum
perempuan lebih banyak dari jumlah kaum lelaki. Di sebagian negara
terdapat perbandingan, setiap seorang lelaki berbanding dengan sebelas
wanita (1:11). Dan kalau kita meneliti di segenap tempat, kita akan
dapat membuat kesimpulan, perempuan lebih banyak dari lelaki. Menurut
Imam Ibnu Hajar, sebab bilangan perempuan lebih banyak dari kaum lelaki
adalah akibat peperangan yang berlaku, karena yang banyak terbunuh dalam
peperangan adalah kaum lelaki, bukannya perempuan .. dan juga Allah
Subhanahu wa Ta’ala menghendaki kebanyakan bayi yang lahir di dunia ini
adalah bayi perempuan dan sedikit sekali bayi lelaki.

Hadits Keduapuluh: HAMBA JADI TUAN DAN BERDIRINYA BANGUNAN-BANGUNAN
PENCAKAR LANGIT

    Dari Umar bin al-Khaththab Ra. ia berkata (dalam sebuah Hadits yang
    panjang): "Kemudian Jibril bertanya kepada Rasulullah Shallallahu
    ‘Alaihi wa Sallam, "Maka khabarkan kepadaku tentang hari qiamat?"
    Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, "Orang yang
    ditanya tidak lebih mengetahui dari orang yang bertanya." Maka
    Jibril berkata, "Kalau begitu coba khabarkan kepadaku
    tanda-tandanya", Nabi Shallallahu‘Alaihi wa Sallam menjawab, "Hamba
    sahaya akan melahirkan tuannya dan engkau melihat orang berjalan
    tanpa sandal (alas kaki), bertelanjang lagi miskin, hanya
    menggembala kambing, berlomba-lomba mendirikan bangunan
    tinggi-tinggi." (HR. Muslim)

Keterangan

Di antara tanda qiamat ialah, bila hamba sahaya melahirkan tuannya.
Maksudnya akan banyak bilangan hamba yang kemudian akan digauli oleh
tuannya dan melahirkan anak. Maka anak ini berpangkat ayahnya, yaitu
sebagai tuan ibunya sendiri. Ada juga sebagian yang memberikan pendapat,
contoh ini adalah simbolik kepada keadaan yang sudah terbalik, di mana
hamba menguasai tuan, bukan tuan yang berkuasa ke atas hambanya. Jadi
pemikiran manusia sudah terbalik, di mana yang baik dikatakan buruk dan
yang sebenarnya buruk dikatakan baik.Tanda kedua, apabila orang yang
tidak mempunyai sandal atau orang miskin yang semestinya mendahulukan
membeli sandal dari yang lain, tiba-tiba dia telah mendirikan bangunan
yang tinggi yang tentunya terpaksa berhutang dari orang lain. Ada pula
yang menerangkan, yang dimaksudkan adalah orang yang miskin di akhir
zaman akan menjadi kaya dengan tiba-tiba, sehingga ada orang yang pada
waktu kemarin masih saja belum mempunyai sandal, tiba-tiba pada hari ini
dia sudah dapat mendirikan bangunan yang indah-indah dan sangat mewah.

Hadits Keduapuluh Satu: ORANG KUAT BERAGAMA SEPERTI MEMEGANG BARA API

    Dari Anas Ra. berkata RasuJullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
    bersabda: ''Akan datang pada manusia suatu zaman saat itu orang yang
    berpegang teguh (sabar) di antara mereka kepada agamanya laksana
    orang yang memegang bara api." (HR. Tirmidzi)

Keterangan

Yang dimaksudkan di sini ialah zaman yang sangat menggugat iman sehingga
siapa saja yang hendak mengamalkan ajaran agamanya dia pasti menghadapi
kesulitan dan tantangan yang sangat hebat. Kalau dia tidak
bersungguh-sungguh, pasti agamanya akan terlepas dari genggamannya. Ini
disebabkan keadaan sekelilingnya tidak mendorong untuk menunaikan
kewajiban agamanya, bahkan apa yang ada di sekelilingnya mendorong untuk
berbuat kemaksiatan yang dapat meruntuhkan aqidah dan keimanan atau
paling kurang menyebabkan kefasikan. Ini juga berarti, orang Islam
terjepit dalam melaksanakan ajaran agamanya disamping tidak mendapat
fasilitas yang sewajarnya.

Hadits Keduapuluh Dua: GOLONGAN RUWAIBIDHAH

    Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
    Sallam bersabda: "Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh
    tipuan. Pada waktu itu si pendusta dikatakan benar dan orang yang
    benar dikatakan dusta. Pengkhianat akan disuruh memegang amanah dan
    orang yang amanah dikatakan pengkhianat. Dan yang berkesempatan
    berbicara hanyalah golongan "Ruwaibidhah". Sahabat bertanya, "Apakah
    Ruwaibidhah itu hai Rasulullah?" Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
    menjawab, "Orang kerdil, hina dan tidak mengerti bagaimana mengurus
    orang banyak." (HR. Ibnu Majah)

Keterangan

Zaman yang disebutkan di atas adalah zaman penuh tipuan. Tipuan segi
material dan tipuan segi pemikiran. Orang yang benar akan disingkirkan
dan orang yang khianat serta fasiq akan disanjung dan dibesar-besarkan.
Orang yang benar tidak diberikan ruang untuk menyampaikan kebenaran.
Yang dibolehkan berbicara hanyalah pribadi-pribadi yang hina dan
sebenarnya tidak tahu bagaimana untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi masyarakat.

Hadits Keduapuluh Tiga: PEPERANGAN DEMI PEPERANGAN

    Dari Abu Hurairah Ra., katanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
    Sallam bersabda: "Hari qiamat tidak akan terjadi sehingga harta
    benda melimpah ruah dan timbul banyak fitnah (ujian,kesesatan,
    kekufuran, kegilaan, penderitaan, mushibah) serta sering terjadi
    "al-Harj". Sahabatbertanya, "Apakah al-Harj itu hai Rasulullah?".
    Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab: "Peperangan,
    peperangan, peperangan. Beliau mengucapkannya tiga kali". (HR. Ibnu
    Majah)

Keterangan

Realitas dunia hari ini membuktikan kebenaran sabda junjungan kita Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Harta-benda melimpah-ruah. Banyak
alat-alat modern yang dihasilkan oleh teknologi Barat dan Timur sehingga
bertambah banyak peralatan dan keperluan hidup. Maka oleh karena itu
banyak orang berlomba-lomba meraup untuk meraih keuntungan dalam
memproduksi dan memperdagangkan alat-alat tersebut. Karena masing-masing
tamak dan rakus, maka terjadilah perebutan yang mengakibatkan berlakunya
peperangan demi peperangan. Dari hari ke hari peperangan berkobar dengan
tidak henti-hentinya. Padam di suatu tempat, menyala pula di tempat
lain. Satu sama lain saling cakar mencakar. Semakin maju teknologi,
semakin tersiksa manusia karenanya. Sebenarnya teknologi tidaklah
bertentangan dengan Islam, tetapi teknologi itu mestilah patuh di bawah
etika kemanusiaan yang didukung oleh Islam itu sendiri. Sedangkan
teknologi yang dikemukakan oleh dunia barat pada hari ini didasarkan
kepada kepentingan pribadi dan mengikuti hawa nafsu yang rakus sehingga
teknologi itu digunakan untuk menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan itu
sendiri. Kelihatannya, begitulah keadaan yang akan berlaku dari umur
dunia ini, sehingga sampai ke titik akhir, yaitu qiamat!

Hadits Keduapuluh Empat: WAKTU TERASA PENDEK

    Dari Anas bin Malik Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
    wa Sallam bersabda, "Tidak akan terjadi qiamat sehingga waktu terasa
    pendek, maka setahun dirasakan seperti sebulan, sebulan dirasakan
    seperti seminggu, seminggu dirasakan seperti sehari, sehari
    dirasakan seperti satu jam serta satu jam dirasakan seperti satu
    kilatan api (sebentar saja, hanya seperti kilatan api sekejap)."
    (HR. Tirmizi)

Keterangan

Waktu akan terasa berlalu begitu cepat. Belum sempat kita berbuat
sesuatu, tiba-tiba waktu sudah berubah, sehingga banyak urusan yang
belum dapat diselesaikan. Kita seakan-akan sibuk, tetapi kita tidak
faham apa yang disibukkan. Kita diburu waktu dan ia berlalu dengan tidak
ada urusan yang dapat kita selesaikan. Inilah yang dimaksudkan dengan
pendeknya waktu. Menurut Imam al-Karmani, yang dimaksudkan dengan
pendeknya waktu itu ialah dicabut keberkatan darinya. Memang benar apa
yang dikatakan oleh Imam al-Karmani itu. Dahulu kita merasakan dalam
sehari banyak urusan yang dapat kita laksanakan, tetapi sekarang dalam
sehari yang sama hanya sedikit urusan yang dapat kita laksanakan. Ini
adalah sebagai tanda hari qiamat hampir tiba!

Hadits Keduapuluh Lima: MUNCULNYA TAMBANG-TAMBANG BUMI

    Dari Ibnu Umar Ra. ia berkata: "Pada satu ketika dibawa ke hadapan
    Rasulullah Shallallahu‘Alaihi wa Sallam sepotong emas. Emas itu
    adalah emas zakat yang pertama sekali dibawa oleh Bani Sulaim dari
    pertambangan mereka. Maka sahabat berkata: "Hai Rasulullah! Emas ini
    adalah hasil dari tambang kita". Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
    Sallam menjawab, "Nanti kamu akan dapati banyak tambang-tambang, dan
    yang akan menguasainya adalah orang-orang jahat." (HR. Baihaqi)

Keterangan

Tepat sekali apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam lima belas abad yang lampau. Hari ini dunia Islam
sangat kaya dengan tambang bumi, seperti emas, perak, timah, minyak dan
lain-lain, tetapi yang mengurus dan menguasainya adalah orang-orang yang
bukan Islam. Ini adalah suatu realitas yang sangat jelas di mata kita
dan merupakan salah satu di antara tanda dekatnya hari qiamat!

Hadits Ketigapuluh Enam: KAPANKAH AKAN TERJADI KEHANCURAN?

    Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata: "Pada suatu hari ketika Nabi
    Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sedang berada dalam suatu majelis dan
    berbicara dengan orang yang hadir, tiba-tiba datang seorang A'rabi
    (Arab Badwi) lalu dia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
    wa Sallam, "Kapankah akan terjadi hari qiamat?" Nabi Shallallahu
    ‘Alaihi wa Sallam terus saja berbicara. Sebagian yang hadir berkata,
    "Beliau (Nabi) mendengar apa yang ditanyakan, tetapi pertanyaan itu
    tidak disenanginya." Sementara yang lain berkata, "Bahkan beliau
    tidak mendengar pertanyaan itu." Sehingga apabila Nabi Shallallahu
    ‘Alaihi wa Sallam selesai berbicara, beliau bersabda, "Di mana orang
    yang bertanya tentang hari qiamat tadi?" Lalu Arab Badwi itu
    menyahut, "Ya! Saya hai Rasulullah." Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi
    wa Sallam bersabda, "Apabila amanah telah disia-siakan maka
    tunggulah hari qiamat." Arab Badwi itu bertanya pula, "Apa yang
    dimaksudkan dengan menyia-nyiakan amanah itu?" Nabi Shallallahu
    ‘Alaihi wa Sallam menjawab, "Apabila urusan diserahkan kepada yang
    bukan ahlinya, maka tunggulah kedatangan hari qiamat." (HR. Bukhari)

Keterangan

Pada hari ini banyak urusan telah diserahkan kepada yang bukan ahlinya,
sedangkan orang yang layak untuk menjalankan urusan tersebut tidak
diberi kesempatan yang sewajarnya. Ini berarti waktu kehancuran tidak
lama lagi akan terjadi.

Hadits Ketigapuluh Tujuh: BERBANGGA-BANGGA MASJID

    Dari Anas bin Malik Ra. bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
    Sallam bersabda: "Tidak terjadi hari qiamat sehingga umatku
    bermegah-megahan dengan bangunan masjid." (HR. Abu Daud)

Keterangan

Di antara tanda dekatnya hari qiamat ialah Umat Islam bangga dan
bermegah-megahan dengan bangunan masjidnya. Di antara mereka bangga dan
merasa megah dengan keistimewaan bangunannya. Perhatian mereka hanya
kepada keindahan masjid saja, tidak kepada pengisian masjid dengan
ibadah dan shalat berjamaah. Banyak masjid-masjid yang indah dan besar,
tetapi yang datang untuk shalat di dalamnya hanya segelintir manusia saja.

Hadits Ketigapuluh Delapan: MENJUAL AGAMA KARENA DUNIA

    Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
    Sallam bersabda: "Akan keluar di akhir zaman orang-orang yang
    mencari keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka berpakaian di
    hadapan orang lain dengan pakaian yang dibuat dari kulit kambing
    (berpura-pura zuhud dari dunia) untuk mendapat simpati orang banyak,
    dan perkataan mereka lebih manis dari gula. Padahal hati mereka
    adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang buruk). Allah
    Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada mereka, "Apakah kamu tertipu
    dengan kelembutan-Ku ? Ataukah kamu terlalu berani berbohong
    kepada-Ku? Demi kebesaran-Ku, Aku bersumpah akan menurunkan suatu
    fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang
    yang alim (cendekiawan) pun akan menjadi bingung (dengan sebab
    fitnah itu)." (HR.Tirmizi)

Keterangan

Golongan yang dimaksudkan di dalam Hadits ini ialah orang-orang yang
menjadikan agama sebagai alat untuk mendapat keuntungan dunia. Mereka
rela menjual agama untuk mendapat keuntungan dunia … Dan apabila
kepentingan dunia bertentangan dengan hukum syara', mereka berani
mengubah hukum Allah dan menyembunyikan kebenaran. Mereka juga ahli
mengemukakan hujah-hujah yang menarik dan alasan-alasan yang memikat
hati, tetapi sebenarnya hujah-hujah dan alasan tersebut hanya
semata-mata timbul dari kelicinan mereka memutarbalikkan fakta. Mereka
menipu orang lain padahal sebenarnya mereka menipu diri sendiri. Mereka
akan dilanda kekusutan pemikiran yang sangat tajam sehingga orang alim
yang banyak pengalaman pun akan kehabisan akal dan buah pikirannya.
Mereka menghadapi masalah-masalah yang meruncing dan akan menemui jalan
buntu dalam masalah yang dihadapi.

Hadits Ketigapuluh Sembilan: GOLONGAN YANG SELAMAT

    Dari 'Auf bin Malik Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
    wa Sallam bersabda: "Umat Yahudi telah berpecah-belah menjadi tujuh
    puluh satu golongan, maka hanya satu golongan saja yang masuk sorga
    dan yang tujuh puluh akan masuk neraka. Umat Nashrani telah berpecah
    belah menjadi tujuh puluh dua golongan, maka tujuh puluh satu
    golongan masuk neraka dan hanya satu golongan saja yang masuk sorga.
    Demi Tuhan yang diriku di daLam kekuasaan-Nya, umatku akan berpecah
    belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, hanya satu golongan saja
    yang masuk sorga dan tujuh puluh dua akan masuk neraka. Sahabat
    bertanya, "Golongan mana yang selamat?" Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
    Sallam menjawab, "Mereka adalah jamaah. (Golongan Ahlus Sunnah Wal
    Jamaah)" (HR. Ibnu Majah)

Keterangan

Yang dimaksudkan dengan jama'ah yang selamat ini ialah golongan yang
tetap berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan as-Sunnah dan juga dengan
pendirian sahabat-sahabat dan salafus-shaleh, ataupun yang diistilahkan
oleh para ulama dengan golongan "Ahlus Sunnah wal jama 'ah". Selain dari
golongan ini adalah sesat dan akan menjadi penghuni neraka.

Hadits Keempatpuluh: SEPULUH TANDA-TANDA QIAMAT YANG BESAR

    Dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari Ra. ia berkata: Datang kepada kami
    Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan kami waktu itu sedang
    bertukar pikiran. Lalu beliau bersabda: "Apa yang kamu bicarakan?"
    Kami menjawab: "Kami sedang berbicara tentang hari qiamat." Lalu
    Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak akan terjadi
    hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam
    tanda-tandanya." Kemudian beliau menyebutkannya: "Asap, Dajjal,
    binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin
    Maryam Alaihissalam, Ya'juj dan Ma'juj, tiga kali gempa bumi, sekali
    di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab, yang
    akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan
    menghalau manusia ke Padang Mahsyar mereka." (HR. Muslim)

Keterangan

Sepuluh tanda-tanda qiamat yang disebutkan Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam dalam Hadits ini adalah tanda-tanda qiamat yang besar
yang akan terjadi ketika hampir tibanya hari qiamat. Sepuluh tanda itu
ialah:

1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit seperti
selesma di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan orang kafir.

2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan menguji keimanan,
sehingga banyak orang yang akan tertipu dengan seruannya.

3. Binatang besar yang keluar dekat gunung Shafa di Makkah yang akan
berbicara, manusia sudah tidak mau lagi beriman kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala.

4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya (barat). Maka waktu itu
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak lagi menerima iman orang kafir & tidak
menerima taubat dari orang yang berdosa.

5. Turunnya Nabi Isa Alaihissalam ke permukaan bumi ini.

Beliau akan mendukung pemerintahan Imam Mahdi yang sedang berkuasa pada
waktu itu dan beliau akan mematahkan segala salib yang dibuat oleh
orang-orang Nashrani dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal.

6. Keluarnya bangsa Yajuj dan Ma'juj yang akan membuat kerusakan di
permukaan bumi ini, yaitu apabila mereka berhasil menghancurkan dinding
yang dibuat dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Zul
Qarnain bersama pengikut-pengikutnya pada zaman dahulu.

7. Gempa bumi di Timur.

8. Gempa bumi di Barat.

9. Gempa bumi di Semenanjung Arab.

10. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar. Api
itu akan bermula dari arah negeri Yaman.

Menurut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari
beliau mengatakan:

"Apa yang dapat dirajihkan (pendapat yang terpilih) dari kumpulan
Hadits-Hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam keluarnya Dajjal
adalah yang mendahului segala tanda-tanda besar yang mengakibatkan
perubahan besar yang berlaku di permukaan bumi ini. Keadaan itu akan
diakhiri dengan kematian Nabi Isa Alaihissalam (setelah beliau turun
dari langit). Kemudian terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya
adalah permulaan tanda-tanda qiamat yang besar yang akan merusakkan
sistem alam cakrawala, kejadian ini akan diakhiri dengan terjadinya
peristiwa qiamat yang dahsyat itu. Barangkali keluarnya binatang yang
disebutkan itu adalah terjadi di hari yang matahari pada waktu itu
terbit dari tempat tenggelamnya."

INTISARI

Setelah kita membaca hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam yg menggambarkan kepada kita peristiwa-peristiwa akhir zaman,
dapatlah kita mengambil beberapa kesimpulan, yaitu:

(1) Hendaklah kita senantiasa bermuhasabah (membuat perhitungan diri)
dan membuat penelitian terhadap diri kita masing-masing untuk
meningkatkan amalan yang sudah ada dan menjauhkan segala perkara-perkara
yang tidak baik. Kita hendaklah menjauhkan diri dari golongan sesat yang
sifat-sifatnya telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam di dalam hadits-hadits yang telah kita sebutkan.

(2) Hendaklah kita berpegang teguh kepada aqidah Ahlus Sunnah wal
Jamaah, aqidah yang telah menjadi pegangan para sahabat, tabi'in dan
para ulama, baik salaf maupun khalaf yang datang silih berganti dari
zaman ke zaman karena golongan ini saja yang akan selamat dan akan
memasuki sorga. Golongan yang lain dari mereka akan menjadi penghuni Neraka.

(3) Hendaklah kita berusaha mencari ilmu pengetahuan agama, terutama
ilmu-ilmu yang di istilahkan oleh para ulama' sebagai "Ilmu Fardhu 'Ain"
kemudian disusul dengan "Ilmu Fardhu Kifayah". Setiap hari, kita
sediakan waktu khusus untuk belajar ilmu syariat, terutama dari ulama
shaleh yang mewarisi tugas para Anbiya Alaihimussalam. Cari dan
tuntutlah ilmu sebelum diangkat (dihilangkan) oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala dari permukaan bumi.

(4) Hendaklah kita berusaha membersihkan hati dari sifat-sifat kotor dan
senantiasa bermujahadah untuk menghilangkan sifat-sifat tercela seperti
"hubbud Dunia" (cinta kepada dunia) dan "takut mati" yang menjadi sebab
segala kelemahan kaum Muslimin dan sebab kemenangan musuh terhadap kita.
Untuk tujuan ini kita hendaklah mempelajari dan mendalami Ilmu Akhlak
(Ilmu Tasauf) serta menghayatinya di dalam kehidupan kita.

(5) Hendaklah kita berhati-hati di dalam mencari nafkah kehidupan supaya
kita terhindar dari sumber-sumber yang tidak diridhai Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Hendaklah kita menjauhkan diri dari harta-harta yang haram dan
jangan melakukan kezaliman apapun terhadap hak milik orang lain karena
tubuh yang tumbuh dari makanan yang haram pasti akan dibakar api neraka.

(6) Hendaklah kita memperhatikan masalah pendidikan keluarga, anak
isteri dan famili kita. Dan hendaklah kita memberikan waktu untuk
mentarbiyah (mendidik) mereka dan berusaha supaya mereka dapat mengikuti
ajaran yang telah diberikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Jika kita tidak berbuat demikian, besar kemungkinan kita akan menjadi
binasa dan terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan, yaitu apabila kita
terpaksa memperturutkan kemauan mereka yang tidak jarang berlawanan
dengan kehendak agama.

(7) Hendaklah kita memberikan waktu yang cukup setiap hari untuk membaca
Al-Qur'anul Karim. Bacalah Al-Qur'an sebelum diangkat dari permukaan
bumi. Hendaklah kita membacanya dengan baik, serta berusaha memahami
kandungannya. Ia adalah teman kita di malam yang sunyi dan wirid yang
dibaca ketika manusia sedang sibuk dengan berbagai urusan di waktu sore
dan di waktu mereka nyenyak tidur di tengah malam.

(8) Hendaklah kita memberikan sebagian dari rezeki yang dikaruniakan
Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kita untuk diberikan kepada keluarga
kita yang memerlukannya dan orang lain yang kurang berkemampuan, karena
sedekah itu adalah sebagian dari bekal kita menjalani negeri akhirat
yang sangat jauh dan sulit itu. Semoga apa yang kita korbankan itu akan
menjadi hitungan dalam suratan kebaikan di akhirat kelak.

(9) Hendaklah kita memahami Islam ini dengan bentuknya yang "Syumul"
yang melengkapi seluruh aspek kehidupan. Dengan itu kita hendaklah
mengikuti dan melaksanakan ajaran Islam di dalam semua lapangan
kehidupan. Islam ketika berada di masjid, Islam ketika berada di tengah
masyarakat, Islam ketika benegara dan Islam di dalam semua lapangan
kehidupan.

(10) Yang terakhir, hendaklah kita·hidup untuk agama yang kita cintai
ini. Kita menjadikan Islam sebagai pilihan dan berjuang untuk
menyiarkannya. Kita hendaklah memberi pengorbanan sewajarnya untuk Islam
di samping berusaha·dengan gigih memperjuangkan nya. Kita hendaklah juga
berhati-hati terhadap apa yang direncanakan oleh musuh-musuh Islam,
apakah dari golongan Yahudi atau pun dari golongan Nashrani dan dari
golongan yang lain-lain. Dengan itu kita akan dapat memelihara diri dari
perangkap yang mereka pasang untuk menghancurkan umat Islam. Inilah
sepuluh intisari yang dapat saya tuliskan di sini yang merupakan
sebagian dari mutiara-mutiara yang terkandung di dalam hadits-hadits
yang telah kita sebutkan. Mudah-mudahan kita mendapat keberkatan darinya
dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa melimpahkan kepada kita,
rahmat-Nya dan ampunan-Nya bagi segala dosa dan kesalahan. Wallahu a’lam
bishshawab

Wa Akhiru Da’wana anil-hamdu Lillaahi Rabbil ‘Aalamiin.

Wa Billaahi Taufiq Walhidayah Tsummaassalamu'alaikum Wa Rahmatullaahi Wa
Barakatuh.
==========================

      40 Hadis Peristiwa Akhir Zaman

Hadis 1 : Jangan mudah menyalahkan orang lain

Dari Abu Hurairah Ra., bahwasanya Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda: "Jika ada seseorang berkata, "orang banyak (sekarang
ini) sudah rosak, maka orang yang berkata itu sendiri yang paling rosak
di antara mereka." (HR. Muslim)Keterangan

Imam Nawawi ketika menulis Hadits ini dalam kitab Riyadhus-Shalihin,
beliau memberikan penjelasan seperti berikut: "Larangan semacam di atas
itu (larangan mengatakan orang banyak telah rosak) adalah untuk orang
yang mengatakan sedemikian rupa dengan tujuan rasa bangga pada diri
sendiri, sebab dirinya tidak rosak, dengan tujuan merendahkan orang lain
dan merasa dirinya lebih mulia daripada mereka. Maka yang demikian ini
adalah haram.
Adapun orang yang berkata seperti ini karena ia melihat kurangnya
perhatian orang ramai terhadap agama mereka serta didorong oleh perasaan
sedih melihat nasib yang dialami oleh mereka, dan timbul dari perasaan
cemburu terhadap agama, maka perkataan itu tidak ada salahnya.

Hadits ini sengaja diletakkan di permulaan supaya menjadi suatu
peringatan kepada Umat Islam bila menerangkan Hadits-hadits akhir zaman
seperti apa yang dituliskan di sini yang banyak menyingkap tentang
kemunduran umat Islam dan kemerosotan moral mereka.

Oleh karena itu, kita cuba mengaitkan hadits-hadits tersebut dengan
realiti umat Islam dewasa ini, maka janganlah kita merasa bangga dan
'ujub dengan diri sendiri, bahkan hendaklah kita menegur diri kita
masing-masing dan jangan seenaknya menuding orang lain. Walaupun
kerosakan moral umat Islam dewasa ini perlu dibicarakan untuk tujuan
kebaikan, namun penyingkapannya itu perlu dalam bentuk yang sihat dan
dengan perasaan yang penuh kasih sayang serta dengan rasa cemburu
terhadap agama, bukan dengan perasaan bangga diri dan memandang rendah
kepada orang lain.

Hadis 2 : Kenapa dunia islam jadi sasaran pemusnahan

Dari Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy (isteri Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam), beliau berkata:" (Pada suatu hari) Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan
cemas sambil bersabda, "La ilaha illallah, celaka (binasa) bangsa Arab
dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari
ini telah terbuka bagian dinding Ya'juj dan Ma'juj seperti ini", dan
Baginda menemukan ujung ibu jari dengan ujung jari yang sebelahnya (jari
telunjuk) yang dengan itu mengisyaratkan seperti bulatan. Saya (Zainab
binti Jahsy) lalu bertanya, Ya Rasulullah! Apakah kami akqn binasa,
sedangkan di kalangan kami masih ada orang-orang yang soleh?" Lalu Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, Ya, jikalau kejahatan sudah
terlalu banyak." (HR. Bukhari dan Muslim)Keterangan

Hadits di atas menerangkan, apabila di suatu tempat atau daerah sudah
terlalu banyak kejahatan, kemungkaran dan kefasiqan, maka kebinasaan
akan menimpa semua orang yang berada di tempat itu. Tidak hanya kepada
orang jahat saja, tetapi orang-orang soleh juga akan dibinasakan,
walaupun masing-masing pada hari qiamat akan diperhitungkan menurut
amalan yang telah dilakukan.

Oleh karena itu segala bentuk kemungkaran dan kefasiqan hendaklah segera
dibasmi, dan segala kemaksiatan hendaklah segera dimusnahkankan, supaya
tidak terjadi malapetaka yang bukan saja akan menimpa orang-orang yang
melakukan kemungkaran dan kejahatan tersebut, tetapi juga menimpa semua
penduduk yang berada di tempat itu.

Dalam hadits di atas walaupun disebutkan secara khusus tentang bangsa
Arab tetapi yang dimaksudkan adalah seluruh bangsa yang ada di dunia
ini. Tujuan disebutkan bangsa Arab secara khusus kerana Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sendiri dari kalangan mereka, dan yang
menerima Islam pada waktu permulaan pengembangannya adalah kebanyakan
dari kalangan bangsa Arab dan sedikit demi sedikit dari bangsa lain.
Begitu pula halnya dalam masalah yang berkaitan dengan perkembangan umat
Islam banyak bergantung kepada maju-mundurnya bangsa Arab itu sendiri.
Selain itu, bahasa rasmi Islam adalah bahasa Arab.

Kemudian Ya'juj dan MaJuj adalah dua bangsa (dari keturunan Nabi Adam
As.) yang dahulunya banyak membuat kerosakan di permukaan bumi, lalu
batas daerah dan kediaman mereka ditutup oleh Zul Qarnain dan
pengikut-pengikutnya dengan campuran besi dan tembaga, maka dengan itu
mereka tidak dapat keluar, sehingga hampir tiba hari qiamat. Maka pada
waktu itu dinding yang kuat tadi akan hancur dan keluarlah kedua bangsa
itu dari kediaman mereka dan akan kembali membuat kerosakan di permukaan
bumi.

Apabila peristiwa ini telah terjadi, itulah tanda hari qiamat sudah dekat.

Hadis 3 : Seluruh dunia datang mengerumuni dunia islam

Dari Tsauban Ra. berkata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda; "Hampir tiba suatu zaman di mana bangsa-bangsa dari seluruh
dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang kelaparan
mengerumuni talam hidangan mereka". Maka salah seorang sahabat bertanya,
"Apakah karena kami sedikit pada hari itu?" Nabi Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam menjawab, "Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali,
tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa
gentar terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan
melemparkan ke dalam hati kamu penyakit 'wahan'. Seorang sahabat
bertanya: "Apakah 'wahan' itu, hai Rasulullah?". Rasulullah menjawab:
"Cinta dunia dan takut mati". (HR. Abu Daud)Keterangan

Memang benar apa yang disabdakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam tersebut. Keadaan umat Islam pada hari ini, menggambarkan
kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam. Umat Islam walaupun mereka dalam jumlahnya banyak, yaitu 1000
juta (1/5 penduduk dunia), tetapi mereka sering menjadi tuduhan negatif
dan menjadi alat permainan bangsa-bangsa lain. Mereka ditindas,
diinjak-injak, dibantai dan sebagainya.

Bangsa-bangsa dari seluruh dunia walaupun berbeda agama, mereka bersatu
untuk melawan dan melumpuhkan kekuatan umat Islam.

Sebenarnya, sebab kekalahan kaumMuslimin adalah dari dalam diri kaum
Muslimin itu sendiri, yaitu adanya penyakit"wahan" yang merupakan
penyakit campuran dari dua unsur yang sering wujud dalam bentuk kembar
dua, yaitu "cinta dunia" dan "takut mati". Kedua penyakit ini tidak
dapat dipisahkan. "Cinta dunia" bermakna tamak, rakus, bakhil dan tidak
mau menyumbangkan harta di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. "Takut mati"
bermakna senang dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persediaan
untuk menghadapi negeri akhirat dan tidak ada perasaan untuk berkorban
dengan diri dan jiwa dalam memperjuangkan agama Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kita berdoa semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala, menurunkan pertolongan
(nushrah)Nya kepada kaum muslimin dan memberikan kepada mereka
kemenangan di dunia dan di akhirat.

Hadis 4 : Ilmu agama akan beransur-ansur hilang

Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasullullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,' "Bahwasanya Allah Subhanahu wa
Ta’ala tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari
(dada) manusia. Tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala menghilangkan ilmu
agama dengan mematikan para ulama. Apabila sudah ditiadakan para ulama,
orang banyak akan memilih orang-orang jahil sebagai pemimpinnya. Apabila
pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu
pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain." (HR.
Muslim)Keterangan

Sekarang ini para ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi
meninggalkan kita. Kalau peribahasa kita mengatakan, "patah tumbuh,
hilang berganti", namun sangat sayang peribahasa ini tidak tepat berlaku
kepada para ulama. Mereka patah lambat tumbuh, dan mereka hilang lambat
berganti. Sampailah suatu waktu nanti permukaan bumi ini akan kosong
dari Ulama.

Pada waktu itu sudah tidak bererti lagi kehidupan di dunia ini. Alam
penuh dengan kesesatan. Manusia telah kehilangan nilai dan pegangan
hidup. Sebenarnya, para ulamalah yang memberikan makna dan erti pada
kehidupan manusia di permukaan bumi ini. Maka apabila telah habis para
ulama, hilanglah segala sesuatu yang bernilai.

Akhir-akhir ini kita telah melihat gejala zaman yang dinyatakan oleh
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tadi. Yakni bilangan para ulama
hanya tinggal sedikit dan usaha untuk melahirkannya tidak mendapat
perhatian yang sewajamya. Pondok-pondok pesantren dan madrasah-madrasah
kurang mendapat perhatian dari cendekiawan. Mereka lebih mengutamakan
pelajaran di bidang keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda
dunia. Inilah realiti masyarakat kita hari ini. Oleh sebab itu, perlulah
kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya.

Hadis 5 : Umat Islam ikut jejak langkah Yahudi dan Nasrani

Dari Abu Sa'id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: Kamu akan mengikuti jejak
langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi
sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu akan
mengikuti mereka". Sahabat bertanya. "Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan
Nashrani yang Tuan maksudkan?" Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
menjawab, "Siapa lagi?" (kalau bukan mereka). (HR. Muslim)Keterangan

Umat Islam akan mengikuti jejak langkah atau "cara hidup" orang-orang
Yahudi dan Nasrani, hingga dalam urusan yang kecil dan yang remeh
sekalipun. Contohnya, jikalau orang Yahudi dan Nasrani masuk ke lubang
biawak yang kotor dan sempit sekali pun, orang Islam akan terus
mengikuti mereka.

Pada zaman sekarang, kita dapat melihat kenyataan sabda Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini. Banyak orang Islam yang kehilangan
pegangan di dalam kehidupan. Mereka banyak meniru "cara hidup" Yahudi
dan Nasrani, baik disedari ataupun tidak. Banyak orang Islam yang telah
terperangkap dalam tipu muslihat Yahudi dan Nasrani dan ada pula yang
sekaligus menjadi alat untuk kepentingan mereka. Ya Allah ! Selamatkan
kami dari mereka.

40 Hadits Tentang Akhir Zaman

Assalamu'alaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakatuh.

Al-hamdu lillaahi rabbil Aalamiin.

Asyhadu anLaa ilaaha illaallaah wahdahu Laa syarikalahu, wa asyhadu ana Muhammadan 'abduhu wa rusuluh shallallahu 'alaihi wa 'alaa aali wa shohbihi wasallam tasliyma,

Amma ba'du.

Hari Qiamat pasti terjadi, Pada waktu itu langit akan pecah, gunung-gunung akan beterbangan, bumi dan seisinya akan hancur lebur..

Sebelum itu banyak peristiwa besar akan terjadi, sebagai tanda hampir tiba waktunya.., kemerosotan Ummat Islam, para Ulama berkurang, ujian berat yang menggugat iman, kemungkaran leluasa ditengah-tengah Masyarakat, keruntuhan moral, gempa bumi demi gempa bumi, peperangan demi peperangan .....

Buku "Empat puluh Hadits tentang Peristiwa Akhir Zaman" disusun Ustadz Abu Ali Al-Banjari An-Nadwi, menyebutkan tanda-tanda hari Qiamat yang sekarang ini telah dan sedang kita rasakan, bahkan berdebaran jantung dunia senantiasa akan dikejutkan oleh peristiwa-peristiwa ganjil yang akan datang silih berganti ..

Selain itu, buku ini akan menolong para pembaca untuk mengetahui golongan-golongan yang sesat dan memaparkan kepada mereka haluan keselamatan.

Berikut adalah daftar 40 hadis akhir zaman yang dipaparkan di blog ini. Selamat membaca dan menghayatinya.
  1. Jangan Mudah Menyalahkan Orang Lain
  2. Mengapa Dunia Islam Menjadi Sasaran Pemusnahan
  3. Seluruh Dunia Datang Mengerumuni Dunia Islam
  4. Ilmu Agama Akan Berangsur-Angsur Hilang
  5. Umat Islam Ikut Jejak Langkah Yahudi Dan Nashran...
  6. Golongan Anti Hadits
  7. Golongan Yang Senantiasa Menang
  8. Penyakit Umat-Umat Dahulu
  9. Islam Kembali Asing
10. Bahaya Kemewahan
11. Umat Islam Memusnahkan Orang-Orang Yahudi
12. Sifat Amanah Akan Hilang Sedikit Demi Sedikit
13. Orang Baik Berkurang, Orang Jahat Bertambah
14. Sebab-Sebab Kebinasaan Seseorang
15. Dua Golongan Penghuni Neraka
16. Zaman Orang Tak Peduli Dari mana Mendapatkan Ha...
17. Harta Riba Ada Di Mana-Mana
18. Orang Minum Khamar Dan Menamakannya Bukan Khama...
19. Sedikit Laki-Laki Dan Banyak Perempuan
20. Hamba Jadi Tuan Dan Berdirinya Bangunan-Banguna...
21. Orang Kuat Beragama Seperti Memegang Bara  Api
22. Golongan Ruwaibidhah
23. Peperangan Demi Peperangan
24. Waktu Terasa Pendek
25. Munculnya Tambang-Tambang Bumi
26. Tanah Arab Yang Tandus Menjadi Lembah    Subur
27. Ujian Dahsyat Terhadap Iman
28. Kelebihan Beribadah Di Waktu Huru-Hara
29. Perang Di Sekitar Sungai Furat (Iraq) Karena Be...
30. Tak Ada Imam Untuk Shalat Berjama'ah
31. Ulama Tidak Dipedulikan
32. Namanya Saja Islam
33. Al-Qur'an Akan Hilang Dan Ilmu Akan Diangkat
34. Limabelas Maksiat Yang Menurunkan Bala  
35. Lima Maksiat Yang Disegerakan Balasannya
36. Bilakah Akan Terjadi Kehancuran?
37. Berbangga-Bangga Masjid
38. Menjual Agama Karena Dunia
39. Golongan Yang Selamat
40. Sepuluh Tanda-Tanda Qiamat Yang Besar
  
  
  
  
Intisari

Setelah kita membaca hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yg menggambarkan kepada kita peristiwa-peristiwa akhir zaman, dapatlah kita mengambil beberapa kesimpulan, yaitu:

Hendaklah kita senantiasa bermuhasabah (membuat perhitungan diri) dan membuat penelitian terhadap diri kita masing-masing untuk meningkatkan amalan yang sudah ada dan menjauhkan segala perkara-perkara yang tidak baik

0 komentar:

Posting Komentar