ABSTRAK
Abdillah, Rifai. 2012.
Penerapan
Model Pembelajaran Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia Kelas V C UPT SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso
Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013
Kata Kunci : pembelajaran konstruktivistik,
kemampuan menulis
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah,
kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal itu berarti
berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses
belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Kegiatan pembelajaran di sekolah menunjukkan
kegiatan pembelajaran menulis belum optimal. Hal tersebut ditunjukkan kurang
mampunya siswa dalam mengemukakan pendapat dan gagasannya secara kreatif serta
kurang mampu mendapatkan dan mengumpulkan informasi yang aktual sebagai bahan
tulisan.
Pola pembelajaran menulis yang dikembangkan sangat
berstruktur dan mekanis, mulai dari penentuan topik, penyeragaman kerangka
tidaklah selamanya bijaksana. Dengan adanya penyeragaman topik, penyeragaman
pola, menyebabkan kreativitas siswa menjadi kurang berkembang. Salah satu
alternatif dalam penelitian ini, yaitu menerapkan metode pembelajaran
konstruktivistik. Pembelajaran dengan metode konstruktivistik ini digunakan
agar siswa mampu menemukan masalah dan selanjutnya membantu siswa menyelesaikan
dan menemukan langkah-langkah pemecahan masalah tersebut.
Metode konstruktivistik adalah ide bahwa siswa
harus secara individu menemukan dan menerapkan informasi-informasi yang
kompleks ke dalam situasi lain apabila mereka harus menjadikan informasi itu
miliknya sendiri. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang
grfik yang menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami oleh seseorang,
sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut.
Penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan di Kelas V C UPT SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten
Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013 berjumlah 37 siswa dengan komposisi 21 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.
Dari pelaksanaan tindakan selama penelitian dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode konstruktivistik dapat
meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa Kelas V C UPT SDN Sunan Giri
Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan dalam menulis karangan berdasarkan
pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan.
Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai rata-rata dan
persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 71,62 (73%) dan siklus II sebesar 82,70
(100%).
Adapun saran-saran dalam penelitian ini yaitu : (a) Guru sebaiknya
menerapkan metode konstruktivistik dalam pembelajaran, (b) Siswa harus
mengembangkan keterampilan menullisnya, terutama dalam pembelajaran menulis
slogan dan (c) Peneliti lain disarankan agar memperbaiki kekurangan yang ada dalam
penelitian tindakan kelas ini sehingga penerapan metode konstruktivistik dalam
pembelajaran benar-benar optimal pelaksanaannya.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
belajar para siswa pada setiap jenjang dan tingkat pendidikan perlu diwujudkan
agar diperoleh kualitas sumber daya manusia Indonesia yang dapat menunjang
pembangunan nasional. Upaya tersebut menjadi tanggung jawab semua tenaga
kependidikan. Dalam konteks ini, peran guru sangat strategis sebab guru yang
langsung dapat membina siswa di sekolah melalui proses pembelajaran.
Dalam keseluruhan proses
pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling
pokok. Hal itu berarti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan
bergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.
Penelitian tindakan kelas ini
dilakukan untuk menggali masalah dari kenyataan-kenyataan yang terdapat di
lingkungan pendidikan, yaitu permasalahan yang dihadapi oleh guru. Dengan
demikian, untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam proses pengajaran
bahasa Indonesia diperlukan diskusi kolaboratif dengan guru mata pelajaran. Berdasarkan
hasil wawancara dengan guru murid Kelas V C
UPT SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013
tentang materi pokok menulis karangan
berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan
ejaan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia diketahui dari 37 siswa memperoleh nilai di
atas KKM sebanyak
21 siswa atau
sekitar 56,76% dan hanya 16 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM atau hanya 43,24% dari seluruh jumlah siswa. Hal ini berarti murid Kelas V C UPT
SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013
belum mencapai syarat ketuntasan minimal.
Dan selain itu, berdasarkan hasil
wawancara dengan guru bidang studi bahasa Indonesia di UPT SDN Sunan Giri
Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013 didapatkan bahwa murid Kelas V C UPT SDN Sunan
Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan mengalami kesulitan dalam pembelajaran
menulis khususnya menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan
pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan. Siswa terkadang sulit membedakan
ciri-ciri slogan dan poster dengan konteks.
Kegiatan pembelajaran di sekolah
menunjukkan kegiatan pembelajaran menulis belum optimal. Hal tersebut
ditunjukkan kurang mampunya siswa dalam mengemukakan pendapat dan gagasannya
secara kreatif serta kurang mampu mendapatkan dan mengumpulkan informasi yang
aktual sebagai bahan tulisan. Penyebab ketidakoptimalan tersebut antara lain
dikarenakan metode yang digunakan oleh guru kurang tepat, guru masih
mendominasi kelas dan kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk berkreasi,
mengekspresikan diri secara bebas. Ketika pembelajaran menulis karangan
berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan
ejaan ditentukan oleh guru. Hak
otonomi siswa untuk berkreasi, mengekspresikan, melukiskan jati dirinya atau
lingkungan sekitarnya sesuai pengalamannya menjadi terkekang.
Realita
pembelajaran yang seperti ini membawa dampak kurang baik untuk siswa. Siswa
mengalami kesulitan ketika harus menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan
memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan. Peserta didik bingung apa yang harus ia lakukan
untuk mengerjakan tugas tersebut. Sulit menemukan data yang aktual dan
faktual serta menarik untuk bahan menulis karangan berdasarkan pengalaman
dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan, tidak tahu
bagaimana dan dari mana mesti memulai menulis karangan berdasarkan pengalaman
dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan. Belum lagi,
perasaan takut salah, takut berbeda dengan apa yang diinstruksikan oleh gurunya
sehingga respon siswa terhadap pelajaran menulis karangan berdasarkan
pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan berkurang dan pada akhirnya menghilangkan minat siswa dalam menulis
karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan
penggunaan ejaan.
Pola
pembelajaran menulis yang dikembangkan sangat berstruktur dan mekanis, mulai
dari penentuan topik, penyeragaman kerangka tidaklah selamanya bijaksana.
Dengan adanya penyeragaman topik, penyeragaman pola, menyebabkan kreativitas
siswa menjadi kurang berkembang. Peserta didik merasa materi tersebut asing
karena skemata/informasi awal tentang tema/topik yang akan ditulis tersebut
kurang memadai. Akibatnya, pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman
dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan menjadi kering,
tidak menarik, tidak alamiah, dan tidak bermakna. Siswa akan kehilangan gairah
dalam mengikuti pembelajaran menulis sehingga keterampilan peserta didik dalam
menulis khususnya dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan
memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan menjadi terhambat. Tompkins (1994: 105),
menyatakan terlalu menuntut kesempurnaan hasil tulisan dari peserta didik
justru dapat menghentikan kemauan siswa untuk menulis.
Dalam
studi pendahuluan, melalui pengamatan dan wawancara dengan guru kelas dan murid Kelas V C UPT SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso
Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013, pembelajaran menulis karangan berdasarkan
pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan kurang memaksimalkan
kemampuan siswa. Hal tersebut dapat dilihat pada: (1) siswa kesulitan dalam
menemukan menulis perbedaan karangan
berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan
ejaan; (2) siswa kurang
mempunyai data yang aktual dan faktual sebagai bahan untuk mengidentifikasi jenis-jenis karangan berdasarkan
pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan. Berdasarkan hal tersebut, masalah
yang dihadapi para peserta didik adalah kesulitan memperoleh data yang aktual,
faktual, dan menarik sebagai bahan menulis karangan berdasarkan pengalaman
dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan. Salah satu
penyebabnya adalah kurangnya keterlibatan dan kesempatan yang diberikan kepada
siswa untuk mengalami langsung dalam proses menulis karangan berdasarkan
pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan.
Eanes (1997:484) berpendapat bahwa pembelajaran menulis yang baik haruslah
memberi model proses dan praktik yang terarah dan sistematis.
Oleh karena itu, peneliti berkolaborasi
dengan guru kelas untuk merancang sebuah pembelajaran yang mampu peserta didik
termotivasi selama mengikuti proses belajar-mengajar. Salah satu alternatif
dalam penelitian ini, yaitu menerapkan metode pembelajaran konstruktivistik.
Metode konstruktivistik ini dikembangkan oleh Piaget dan Vigotsky (Suyatno,
2004:33) yang menekankan bahwa perubahan kognitif hanya terjadi jika
konsepsi-konsepsi yang telah dipahami sebelumnya diolah melalui proses
ketidakseimbangan dalam upaya memperoleh informasi baru.
Pembelajaran dengan metode
konstruktivistik ini digunakan agar siswa mampu menemukan masalah (sering
muncul dari siswa sendiri) dan selanjutnya membantu siswa menyelesaikan dan
menemukan langkah-langkah pemecahan masalah tersebut. Metode Konstruktivistik didasarkan pada belajar
kogntif yang menekankan pada pembelajaran kooperatif, pembelajaran generatif,
bertanya, inkuiri atau menemukan dan keterampilan metakognitif lainnya
(Suyatno, 2004:33).
Dengan menyoroti latar belakang
tersebut, metode konstruktivistik dipilih sebagai alternatif tindakan dalam
pengajaran dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan
pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan karena metode ini dianggap sebagai
cara yang efektif untuk mengarahkan seluruh potensi siswa sehingga siswa lebih
termotivasi selama mengikuti proses belajar-mengajar yang berdampak positif
pada hasil belajarnya.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan
pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan dengan metode konstruktivistik murid Kelas
V C UPT SDN Sunan
Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
penelitian di atas, masalah penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut. ”Apakah dengan
penerapan model pembelajaran kontruktivisme dapat meningkatkan kemampuan menulis
karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan
penggunaan ejaan Bahasa Indonesia murid Kelas V C UPT SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013?”
C.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis karangan berdasarkan
pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan dengan
metode konstrutivistik murid Kelas V
C UPT SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso
Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013.
D. Manfaat
Penelitian
Secara praktis, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak berikut.
(a) Bagi guru, hasil penelitian ini bermanfaat bagi
guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Di samping itu, guru dapat
mengetahui metode pembelajaran yang tepat untuk mengatasi kesulitan dalam
pembelajaran.
(b) Bagi siswa, hasil penelitian ini bermanfaat bagi
siswa dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan
pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan.
(c) Bagi sekolah, hasil penelitian ini sangat
bermanfaat bagi pengelola sekolah dalam meningkatkan perbaikan pembelajaran di
sekolah
(d) Bagi peneliti lain,hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan masukan kepada peneliti-peneliti selanjutnya.
(e) Bagi dosen, penelitian ini diharapkan dapat
menggalih pemasalahan-permasalahan pembelajaran bahasa Indonesia di lapangan,
dan mengakomodasi permasalahan di lapangan dalam pembelajaran di LPTK sebagai
penghasil guru, dan membantu peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia
di sekolah.
Bagi yang membutuhkan File Lengkapnya......
Silahkan Hubungi :
M. Rifa'i Abdillah, S.Pd
No. HP/WA : 0856-0810-8141
0 komentar:
Posting Komentar