Sabtu, 02 September 2017

Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia Kelas V C UPT SDN Sunan Giri

ABSTRAK

Abdillah, Rifai. 2012.  Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia Kelas V C UPT SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013

Kata Kunci : pembelajaran konstruktivistik, kemampuan menulis

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal itu berarti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Kegiatan pembelajaran di sekolah menunjukkan kegiatan pembelajaran menulis belum optimal. Hal tersebut ditunjukkan kurang mampunya siswa dalam mengemukakan pendapat dan gagasannya secara kreatif serta kurang mampu mendapatkan dan mengumpulkan informasi yang aktual sebagai bahan tulisan.
Pola pembelajaran menulis yang dikembangkan sangat berstruktur dan mekanis, mulai dari penentuan topik, penyeragaman kerangka tidaklah selamanya bijaksana. Dengan adanya penyeragaman topik, penyeragaman pola, menyebabkan kreativitas siswa menjadi kurang berkembang. Salah satu alternatif dalam penelitian ini, yaitu menerapkan metode pembelajaran konstruktivistik. Pembelajaran dengan metode konstruktivistik ini digunakan agar siswa mampu menemukan masalah dan selanjutnya membantu siswa menyelesaikan dan menemukan langkah-langkah pemecahan masalah tersebut.
Metode konstruktivistik adalah ide bahwa siswa harus secara individu menemukan dan menerapkan informasi-informasi yang kompleks ke dalam situasi lain apabila mereka harus menjadikan informasi itu miliknya sendiri. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grfik yang menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan  di Kelas V C UPT SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013 berjumlah 37 siswa dengan komposisi 21 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.
Dari pelaksanaan tindakan selama penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode konstruktivistik dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa Kelas V C UPT SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan. Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai rata-rata dan persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 71,62 (73%) dan siklus II sebesar 82,70 (100%).

Adapun saran-saran dalam penelitian ini yaitu : (a) Guru sebaiknya  menerapkan metode konstruktivistik dalam pembelajaran, (b) Siswa harus mengembangkan keterampilan menullisnya, terutama dalam pembelajaran menulis slogan dan (c) Peneliti lain disarankan agar memperbaiki kekurangan yang ada dalam penelitian tindakan kelas ini sehingga penerapan metode konstruktivistik dalam pembelajaran benar-benar optimal pelaksanaannya. 


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar para siswa pada setiap jenjang dan tingkat pendidikan perlu diwujudkan agar diperoleh kualitas sumber daya manusia Indonesia yang dapat menunjang pembangunan nasional. Upaya tersebut menjadi tanggung jawab semua tenaga kependidikan. Dalam konteks ini, peran guru sangat strategis sebab guru yang langsung dapat membina siswa di sekolah melalui proses pembelajaran.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal itu berarti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk menggali masalah dari kenyataan-kenyataan yang terdapat di lingkungan pendidikan, yaitu permasalahan yang dihadapi oleh guru. Dengan demikian, untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam proses pengajaran bahasa Indonesia diperlukan diskusi kolaboratif dengan guru mata pelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru murid Kelas V C  UPT SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013 tentang materi pokok menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia diketahui dari 37 siswa memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 21 siswa atau sekitar 56,76% dan hanya 16 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM atau hanya 43,24% dari seluruh jumlah siswa. Hal ini berarti murid Kelas V C UPT SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013 belum mencapai syarat ketuntasan minimal. Dan selain itu, berdasarkan  hasil wawancara dengan guru bidang studi bahasa Indonesia di UPT SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013  didapatkan bahwa murid Kelas V C UPT SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis khususnya menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan. Siswa terkadang sulit membedakan ciri-ciri slogan  dan poster dengan konteks.
Kegiatan pembelajaran di sekolah menunjukkan kegiatan pembelajaran menulis belum optimal. Hal tersebut ditunjukkan kurang mampunya siswa dalam mengemukakan pendapat dan gagasannya secara kreatif serta kurang mampu mendapatkan dan mengumpulkan informasi yang aktual sebagai bahan tulisan. Penyebab ketidakoptimalan tersebut antara lain dikarenakan metode yang digunakan oleh guru kurang tepat, guru masih mendominasi kelas dan kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk berkreasi, mengekspresikan diri secara bebas. Ketika pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan ditentukan oleh guru. Hak otonomi siswa untuk berkreasi, mengekspresikan, melukiskan jati dirinya atau lingkungan sekitarnya sesuai pengalamannya menjadi terkekang.
            Realita pembelajaran yang seperti ini membawa dampak kurang baik untuk siswa. Siswa mengalami kesulitan ketika harus menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan. Peserta didik bingung apa yang harus ia lakukan untuk mengerjakan tugas tersebut. Sulit menemukan data yang aktual dan faktual serta menarik untuk bahan menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan, tidak tahu bagaimana dan dari mana mesti memulai menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan. Belum lagi, perasaan takut salah, takut berbeda dengan apa yang diinstruksikan oleh gurunya sehingga respon siswa terhadap pelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan berkurang dan pada akhirnya menghilangkan minat siswa dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan.
            Pola pembelajaran menulis yang dikembangkan sangat berstruktur dan mekanis, mulai dari penentuan topik, penyeragaman kerangka tidaklah selamanya bijaksana. Dengan adanya penyeragaman topik, penyeragaman pola, menyebabkan kreativitas siswa menjadi kurang berkembang. Peserta didik merasa materi tersebut asing karena skemata/informasi awal tentang tema/topik yang akan ditulis tersebut kurang memadai. Akibatnya, pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan menjadi kering, tidak menarik, tidak alamiah, dan tidak bermakna. Siswa akan kehilangan gairah dalam mengikuti pembelajaran menulis sehingga keterampilan peserta didik dalam menulis khususnya dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan menjadi terhambat. Tompkins (1994: 105), menyatakan terlalu menuntut kesempurnaan hasil tulisan dari peserta didik justru dapat menghentikan kemauan siswa untuk menulis.
            Dalam studi pendahuluan, melalui pengamatan dan wawancara dengan guru kelas dan murid Kelas V C UPT SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013, pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan kurang memaksimalkan kemampuan siswa. Hal tersebut dapat dilihat pada: (1) siswa kesulitan dalam menemukan menulis perbedaan karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan; (2) siswa kurang mempunyai data yang aktual dan faktual sebagai bahan untuk mengidentifikasi jenis-jenis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan. Berdasarkan hal tersebut, masalah yang dihadapi para peserta didik adalah kesulitan memperoleh data yang aktual, faktual, dan menarik sebagai bahan menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya keterlibatan dan kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk mengalami langsung dalam proses menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan. Eanes (1997:484) berpendapat bahwa pembelajaran menulis yang baik haruslah memberi model proses dan praktik yang terarah dan sistematis.
Oleh karena itu, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk merancang sebuah pembelajaran yang mampu peserta didik termotivasi selama mengikuti proses belajar-mengajar. Salah satu alternatif dalam penelitian ini, yaitu menerapkan metode pembelajaran konstruktivistik. Metode konstruktivistik ini dikembangkan oleh Piaget dan Vigotsky (Suyatno, 2004:33) yang menekankan bahwa perubahan kognitif hanya terjadi jika konsepsi-konsepsi yang telah dipahami sebelumnya diolah melalui proses ketidakseimbangan dalam upaya memperoleh informasi baru.
Pembelajaran dengan metode konstruktivistik ini digunakan agar siswa mampu menemukan masalah (sering muncul dari siswa sendiri) dan selanjutnya membantu siswa menyelesaikan dan menemukan langkah-langkah pemecahan masalah tersebut. Metode Konstruktivistik didasarkan pada belajar kogntif yang menekankan pada pembelajaran kooperatif, pembelajaran generatif, bertanya, inkuiri atau menemukan dan keterampilan metakognitif lainnya (Suyatno, 2004:33).
Dengan menyoroti latar belakang tersebut, metode konstruktivistik dipilih sebagai alternatif tindakan dalam pengajaran dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan karena metode ini dianggap sebagai cara yang efektif untuk mengarahkan seluruh potensi siswa sehingga siswa lebih termotivasi selama mengikuti proses belajar-mengajar yang berdampak positif pada hasil belajarnya.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan dengan metode konstruktivistik murid Kelas V C UPT SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. ”Apakah dengan penerapan model pembelajaran kontruktivisme dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan Bahasa Indonesia murid Kelas V C UPT SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013?”

C.    Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan dengan metode konstrutivistik murid Kelas V C UPT SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013.

D.    Manfaat Penelitian
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak berikut.
(a)    Bagi guru, hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Di samping itu, guru dapat mengetahui metode pembelajaran yang tepat untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran.
(b)   Bagi siswa, hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan-pilihan kata dan penggunaan ejaan.
(c)    Bagi sekolah, hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi pengelola sekolah dalam meningkatkan perbaikan pembelajaran di sekolah
(d)   Bagi peneliti lain,hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada peneliti-peneliti selanjutnya.
(e)    Bagi dosen, penelitian ini diharapkan dapat menggalih pemasalahan-permasalahan pembelajaran bahasa Indonesia di lapangan, dan mengakomodasi permasalahan di lapangan dalam pembelajaran di LPTK sebagai penghasil guru, dan membantu peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.


Bagi yang membutuhkan File Lengkapnya...... 
Silahkan Hubungi : 
M. Rifa'i Abdillah, S.Pd
No. HP/WA : 0856-0810-8141

0 komentar:

Posting Komentar