MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
(PROBLEM BASED LEARNING )
(PROBLEM BASED LEARNING )
A.
Definisi
Problem Based Learning adalah pembelajaran yang
menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured)
dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan
keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru.
B.
Tujuan PBL (Problem Based Learning ) yaitu:
• kemampuan berpikir kritis dan
• kemampuan pemecahan masalah
• kemampuan peserta didik untuk secara aktif
membangun pengetahuan sendiri
PERBANDINGAN PJBL & PBL
Project Based Learning
|
Problem Based Learning
|
Memungkinkan keterkaitan antar mata
pelajaran
|
Focus pada satu topik permasalahan tertentu
saja
|
Memerlukan waktu yang lebih panjang
(seminggu, sebulan)
|
Memerlukan waktu yang lebih singkat
|
Tahapan penyelesaiannya dapat bervariasi
|
Tahap penyelesaianya mengikuti prosedur
khusus
|
Ada produk yang dicipta atau dihasilkan
|
Produk yang dihasilkan berupa laporan
tertulis atau presentasi pemecahan masalah
|
C.
Tahapan PBL (Problem Based Learning) :
1.
Mengorientasikan peserta
didik terhadap masalah
2.
Mengorganisasi
peserta didik untuk belajar
3.
Membimbing
penyelidikan individual maupun kelompok
4.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5.
Menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
D.
Sistem Penilaian
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek
pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap (attitude).
Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir semester (UAS), ujian tengah
semester (UTS), kuis, PR, dokumen, dan laporan.
Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan
alat bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun
kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkan penilaian terhadap sikap
dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu keaktifan dan
partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerjasama dalam tim, dan kehadiran dalam
pembelajaran. Bobot penilaian untuk ketiga aspek tersebut ditentukan oleh guru
mata pelajaran yang bersangkutan.
Penilaian
pembelajaran dengan PBL dilakukan
dengan authentic assesment. Penilaian dapat dilakukan dengan portofolio yang merupakan
kumpulan yang sistematis pekerjaan-pekerjaan
peserta didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun waktu
tertentu dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran.
Penilaian
dalam pendekatan PBL dilakukan
dengan cara evaluasi diri (self-assessment) dan peer-assessment.
Self-assessment.
Penilaian yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri terhadap usaha-usahanya dan
hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai (standard)
oleh pebelajar itu sendiri dalam belajar.
Peer-assessment.
Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian terhadap
upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang telah dilakukannya sendiri maupun
oleh teman dalam kelompoknya.
E.
Kelebihan PBL
1.
Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna.
Peserta didik/mahapeserta didik yang belajar memecahkan suatu masalah maka
mereka akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha mengetahui
pengetahuan yang diperlukan. Belajar dapat semakin bermakna dan dapat diperluas
ketika peserta didik/mahapeserta didik berhadapan dengan situasi di mana konsep
diterapkan.
- Dalam situasi PBL,
pesertadidik/mahapeserta didik mengintegrasikan pengetahuan dan
ketrampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang
relevan.
- PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis, menumbuhkan inisiatif peserta didik/mahapeserta didik dalam
bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan
interpersonal dalam bekerja kelompok.
0 komentar:
Posting Komentar