SARJANA INGSUN RIFAI

Acara Prosesi Wisuda S-1 Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Pasuruan

Sang Pejuang Keluarga

Pejuang keluarga yang penuh ketangguhan dan keihlasan demi menyongsong masa depan yang cerah

MENATAP MASA DEPAN YANG CERAH

Tampil biasa dan apa adanya walaupun kadang terlihat rendah dari pada yang lainnya

KEGIATAN PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Penerapan Metode Diskusi Dalam Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang Dilakukan Setiap Pertemuan

Eling marang Gusti Pangeran tur ra nglaleke dumateng Kanjeng Guru

Biasa dengan membiasakan diri seperti biasa agar tidak terlihat luar biasa walaupun terkadang hanya impian belaka

Senin, 29 Agustus 2016

Abstrak PTK Bahasa Indonesia Kelas VIII Membaca Scanning Melalui Media Buku Telepon dan Kamus

ABSTRAK


 
Abdillah, Rifai. 2012. Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Scanning Melalui Penggunaan Media Buku Telepon dan Kamus Pada Siswa Kelas VIII MTs. Sunan Giri Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013

Kata Kunci: membaca scanning, media Buku telepon dan Kamus

Guru yang profesional harus memiliki sejumlah kompetensi. Kompetensi yang dimaksud adalah sebagai berikut, yaitu: “kompetensi professional” artinya memiliki pengetahuan yang kuat, “kompetensi personal” artinya memiliki sikap kepribadian yang mantap, “kompetensi sosial” artinya menunjukkan kemampuan berkomunikasi sosial baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama rekan guru dan kepala sekolah bahkan dengan masyarakat luas, serta “kemampuan untuk memberikan pelayanan.

Dalam pelaksanaan pembelajaran seringkali guru dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Masalah yang paling utama adalah masalah pembelajaran, dimana perolehan hasil belajar siswa di akhir pembelajaran tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan di awal pembelajaran.
Membaca adalah suatu  proses yang kompleks  dan rumit. Kegiatan membaca meliputi tiga keterampilan dasar yaitu recording, decoding, dan meaning. Membaca scanning ialah membaca sangat cepat, Membaca cepat artinya membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tidak mengabaikan pemahamannya.
Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas VIII SMTs. Sunan Giri Kabupaten Pasuruan yang berjumlah 31 siswa dengan perincian 16 laki-laki dan 15 perempuan. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 dimulai tanggal 1 September 2012 sampai dengan 14 September 2012.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu (a) Cara meningkatkan kemampuan membaca scanning siswa Kelas VIII MTs. Sunan Giri melalui penggunaan media Buku telepon dan Kamus adalah menerapkan langkah-langkah membaca scanning dengan memberikan batasan waktu yang relatif singkat untuk menemukan sejumlah informasi yang ditanyakan; dan (b) Kemampuan membaca scanning siswa Kelas VIII MTs. Sunan Giri dengan penggunaan media Buku telepon dan Kamus mengalami peningkatan. Pada siklus I prosentase ketuntasan belajar siswa 38,71% dengan nilai rata-rata kelas 65,65 sedangkan pada siklus II meningkat lagi menjadi 93,55% dengan nilai rata-rata kelas 83,71.
Saran yang ada dalam penelitian ini ialah (a) proses pelaksanaan pembelajaran tidak boleh terpaku hanya menggunakan buku sumber yang disediakan disekolah saja, tetapi harus senantiasa menggunakan media-media yang ada disekitar siswa, (b) Pemanfaatan media pembelajaran yang ada di sekitar siswa dapat menumbuhkan motivasi dan gairah belajar siswa karena media pembelajaran memiliki banyak fungsi, sehingga proses belajar-mengajar lebih efektif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


Untuk File Lengkapnya.... Monggo diklik!!!

Abstrak PTK Bahasa Indonesia Kelas VIII Menulis Puisi Bebas

ABSTRAK

Abdillah, Rifai. 2011. Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Bebas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pemanfaatan Media Kartu Kata Pada Siswa Kelas VIII MTs. Sunan Giri Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2010/2011

Kata Kunci : media, kartu kata, keterampilan, menulis puisi

Menulis merupakan salah satu keterampilan dalam berbahasa. Melalui keterampilan menulis siswa dapat mengkomunikasikan gagasan, penghayatan dan pengalamannya ke dalam bentuk tulisan. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis. Akan tetapi, keterampilam itu akan datang melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur.

Menulis adalah kemampuan seseorang untuk mengungkapakan ide, pikiran, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang runtut, enak dibaca, dan dapat dipahami oleh pembaca. Akhadiah (2002:2) mengungkapkan bahwa menulis berarti mengorganisasikan ide secara sistematis serta mengungkapkannya secara tersurat. Menulis Puisi adalah kegiatan imajinatif yang dialami penulis berdasarkan pengalaman-pengalamannya, baik dari diri sendiri maupun dari orang lain. Puisi terdiri dua unsur yaitu unsur fisik dan unsur batin. Unsur fisik puisi meliputi (a) diksi, (b) citraan, (c) kata-kata konkret, (d) bahasa kias/ majas/ symbol, dan (e) rima dan irama, sedangkan  unsur  batin puisi terdiri dari (a) rasa, (b) nada, (c) amanat, dan (d) tema.
Penggunaan media kartu kata sebagai media pembelajaran dapat merangsang anak untuk berperan aktif, membangkitkan motivasi belajar dan membantu mempermudah siswa dalam menulis puisi. Kartu kata dalam penelitian ini adalah kartu yang berisi kata-kata atau kelompok kata dengan urutan tertentu sehingga membantu siswa mengembangkan gagasan hingga tercipta sebuah puisi.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIII  MTs. Sunan Giri Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 34 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Waktu penelitian dilaksanakan pada  bulan Agustus  2011.
  Keterampilan menulis puisi terbukti meningkat dari kondisi awal, siklus I, Siklus II, dan tes akhir dengan hasil  sebagai berikut: (1)  nilai rata-rata hasil belajar siswa yang dicapai  yaitu di siklus I = 70, siklus II = 72, dan tes akhir = 76,  (2) pada siklus I yang mencapai nilai ketuntasan minimal ada 27 atau mencapai 79%,  pada siklus II siswa yang mencapai nilai ketuntasan minimal ada 29 atau mencapai 85%, dan pada tes akhir siswa yang mencapai ketuntasan minimal ada 32 atau mencapai 94%, (3) penggunaan kartu kata sebagai media pembelajaran berdampak positif meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran menulis puisi.
Saran-saran yang muncul dalam penelitian ini adalah (a) dalam pembelajaran menulis kreatif terutama menulis puisi hendaknya siswa diajak untuk mengetahui dan memahami  secara luas tentang puisi dan unsur-unsurnya, dan (b) dalam pembelajaran puisi diperlukan media yang dapat memotivasi dan mengembangkan keterampilan menulis puisi siswa.

                                                        Untuk File Lengkapnya.... Monggo diklik!!!

Rabu, 10 Agustus 2016

Pembelajaran Yang Menyenangkan

Pembelajaran Yang Menyenangkan

Pembelajaran yang menyenangkan (joyful) perlu dipahami secara luas, bukan hanya berarti selalu diselingi dengan lelucon, banyak bernyanyi atau tepuk tangan yang meriah. Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembela- jaran yang dapat dinikmati siswa. Siswa merasa nyaman, aman dan asyik. Perasaan yang mengasyikkan mengandung unsur inner motivation, yaitu dorongan keingintahuan yang disertai upaya mencari tahu sesuatu.

Selain itu pembelajaran perlu memberikan tantangan kepada siswa untuk berpikir, mencoba dan belajar lebih lanjut, penuh dengan percaya diri dan mandiri untuk mengembangkan potensi diri secara optimal. Dengan demikian, diharapkan kelak siswa menjadi manusia yang berkarakter penuh percaya diri, menjadi dirinya sendiri dan mempunyai kemampuan yang kompetitif (berdaya saing).

Adapun ciri-ciri pokok pembelajaran yang menyenangkan, ialah: 
  1. Adanya lingkungan yang rileks, menyenangkan, tidak membuat tegang (stress), aman, menarik, dan tidak membuat siswa ragu melakukan sesuatu meskipun keliru untuk mencapai keberhasilan yang tinggi;
  2. Terjaminnya ketersediaan materi pelajaran dan metode yang relevan;
  3. Terlibatnya semua indera dan aktivitas otak kiri dan kanan;
  4. Adanya situasi belajar yang menantang (challenging) bagi peserta didik untuk berpikir jauh ke depan dan mengeksplorasi materi yang sedang dipelajari;
  5. Adanya situasi belajar emosional yang positif ketika para siswa belajar bersama, dan ketika ada humor, dorongan semangat, waktu istirahat, dan dukungan yang enthusiast.

Alhasil, dalam pembelajaran yang menyenangkan guru tidak membuat siswa:
a. Takut salah dan dihukum;
b. Takut ditertawakan teman-teman;
c. Takut dianggap sepele oleh guru atau teman.

Di sisi lain, pembelajaran yang menyenangkan dapat membuat siswa:
a. Berani bertanya;
b. Berani mencoba/berbuat;
c. Berani mengemukakan pendapat/gagasan;
d. Berani mempertanyakan gagasan orang lain.

Selasa, 09 Agustus 2016

10 Filosofi Jawa Ajaran Kanjeng Sunan Kalijaga

10 Filosofi Jawa Ajaran Kanjeng Sunan Kalijaga

1.       Urip Iku Urup
(Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik)
2.       Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro
(Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).

3.       Suro Diro Joyo Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti
(segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dgn sikap bijak, lembut hati dan sabar)
4.       Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpa Bondho
(Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan; Kaya tanpa didasari kebendaan)
5.       Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan
(Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).
6.       Ojo Gumunan, Ojo Getunan, ojo Kagetan, ojo Aleman
(Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).
7.       Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
(Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi).
8.       Ojo Kuminter Mundak Keblinger, ojo Cidra Mundak Cilaka
(Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka).
9.       Ojo Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo
(Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).
10.   Ojo Adigang, Adigung, Adiguno
(Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti)


Pendidikan dan Pembelajaran

PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

 A. DEFINISI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
Beberapa Definisi Pendidikan
  1. PENDIDIKAN adalah hasil peradaban suatu bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu yang diwariskan turun temurun kepada generasi  berikutnya.
  2. PENDIDIKAN menurut LANGEVELD adalah pemberian bimbingan dan pertolongan rohani dari orang dewasa kepada mereka yang masih memerlukannya.
  3. PENDIDIKAN menurut CROW dan CROW adalah proses pengalaman yang memeberikan pengertian, pandangan ( insight) dan penyesuaian bagi seseorang yang menyebabkan ia berkembang.
  4. PENDIDIKAN menurut JOHN DEWEY adalah suatu proses pengalaman dan proses yang membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia.
  5. PENDIDIKAN menurut KI HAJAR DEWANTARA adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti ( kekuatan batin, karakter, pikiran, intelek) dari tubuh anak untuk memajukan kehidupan anak didik selaras dengan dunianya.
 Menurut saya, pendidikan adalah proses pembekalan diri pada manusia yang dapat memberikan sebuah pengalaman untuk memajukan kehidupannya sehingga peserta didik dapat berkembang sesuai perkembangan zaman.

Beberapa Definisi Pembelajaran
  1. PEMBELAJARAN menurut KNOWLES adalah cara pengorganisasian peserta didik untuk mencapai tujuan.
  2. PEMBELAJARAN menurut SLAVIN didefinisikan sebagai perubahan tingakah laku individu yang disebabkan oleh pengalaman.
  3. PEMBELAJARAN menurut CROW dan CROW adalah pemerolehan tabiat, pengetahuan dan sikap.
  4. PEMBELAJARAN menurut RAHIL MAHYUDDIN adalah perubahan tingkah laku yang melibatkan ketrampilan kognitif yaitu penguasaan ilmu dan perkembangan kemahiran intelek.
  5. PEMBELAJARAN menurut ACHJAR CHALIL adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Menurut saya, pembelajaraan adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik pada lingkungan belajar untuk mencapai tujuan guna mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan.

B.  PENGERTIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
 Pengertian Teknologi Pendidikan
  1. Definisi AECT 1977
Suatu proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur-prosedur, gagasan-gagasan, alat-alat, dan organisasi untuk menganalisis masalah-masalah dan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengatur/ mengelola cara-cara pemecahan masalah tersebut yang terlibat di dalam semua aspek belajar pada manusias.
  1. Definisi AECT 1972
Teknologi pendidikan adalah suatu bidang yang berkepentingan dengan memfasilitasi belajar pada manusia melalui usaha sistematik dalam identifikasi, pengembangan, pengorganisasian, dan pemanfaatan berbagai macam sumber belajar serta dengan pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut (AECT, 1972:36).
  1. Sebuah teori tentang bagaimana masalah-masalah dalam belajar (human learning) diidentifikasi dan diselesaikan.
  2. Sebuah medan ( field) yang terlibat dalam menerapkan proses yang kompleks dan terpadu untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah dalam belajar.
  3. Suatu profesi yang terdiri atas usaha yang terorganisasi untuk melaksanakan teori, teknik intelektuala dalam penerapan praktis teknologi pendidikan.
  4. Teknologi pendidikan menurut AECT tahun 2004 adalah teori dan praktek dalam merancang, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola dan mengevaluasi proses dan sumber belajar.

Menurut saya, teknologi pendidikan adalah teori dan praktek untuk mengembangkan, menyelesaikan, merancang, memnfaatkan, mengevaluasi tujuan dan proses pendidikan.

Pengertian Teknologi Pembelajaran
1.      Definisi Oleh Komisi Teknologi Pembelajaran 1970
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN berarti media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran disamping guru, buku teks dan papan tulis….. bagian yang membentuk teknologi pembelajaran adalah: televisi, film, OHP, komputer dan bagian perangkat keras maupun lunak lainnya….. (serta)
(Teknologi Pembelajaran)….. merupakan usaha sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar dan mengajar untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang proses dan komunikasi pada manusia yang menggunakan kombinasi sumber manusia dan non-manusia agar belajar dapat berlangsung efektif (Commision on Instructional Technology,1970:21).
2.      Definisi Oleh Silber 1970
Teknologi pembelajaran adalah pengembangan (riset, disain, produksi, evaluasi, dukungan-pasokan, pemanfaatan) komponen sistem pembelajaran (pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan) serta pengelolaan usaha pengembangan (organisasi dan personil) secara sistematik, dengan tujuan memecahkan masalah belajar (Silber, 1970:21).
 3.      Definisi AECT 1994
Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi  tentang proses dan sumber untuk belajar.” (Seels & Richey, 2000:10).
Menurut saya, teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, evaluasi tentang proses dan sumber belajar.

 C.  FUNGSI DAN TUJUAN TEKNOLOGI PMBELAJARAN
Fungsi Teknologi Pembelajaran
  • Memperjelas penyajian materi pelajaran agar tidak terlalu bersifat visual.
  • Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misal objek yang terlalu besar untuk dibawa ke kelas dapat diganti dengan gambar, slide, dsb., peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat film, video, fota atau film bingkai
  • Meningkatkan kegairahan belajar siswa di kelas sehingga siswa belajar sendiri berdasarkan minat dan kemampuannya dengan nyaman, dan mengatasi sikap pasif siswa
  • Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman dan persepsi siswa terhadap isi pelajaran.

Tujuan Teknologi Pembelajaran
  • Memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi kegiatan pembelajaran.
  •  Untuk meningkatkan kinerja
  • Untuk memacu (merangsang) dan memicu (menumbuhkan) belajar.

D.  PERBEDAAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
  • Teknologi pembelajaran sesuai istilahnya akan terfokus mempelajari berbagai teknik atau cara dan sistem pembelajaran dalam dunia pendidikan.
    Sedangkan Teknologi Pendidikan lebih berfokus pada sistem atau teknologi pendidikan yang ada di berbagai ilmu atau dunia pendidikan.
  • Teknologi pembelajaran adalah satu bagian dari teknologi pendidikan, perbedaannya teletak pada konsep bahwa teknologi pendidikan adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur-prosedur, gagasan-gagasan, alat-alat, dan organisasi untuk menganalisis masalah-masalah dan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengatur/ mengelola cara-cara pemecahan masalah tersebut yang terlibat di dalam semua aspek belajar, sedangkan teknologi pembelajaran adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur-prosedur, gagasan-gagasan, alat-alat, dan organisasi untuk menganalisis masalah-masalah dan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengatur/ mengelola cara-carapenyelesaian terhadap masalah tersebut didalam situasi- situasi dimana belajar merupakan hal yang bertujuan dan terkendali.

E. PRINSIP TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
1.  pendekatan sistem (system approach).
Prinsip pendekatan sistem berarti bahwa setiap usaha pemecahan masalah pendidikan yang dilandasi konsep teknologi pembelajaran hendaknya menerapkan prinsip pendekatan sistem. Artinya memandang segala sesuatu sebagai sesuatu yang meneluruh (komprehensif) dengan segala komponen yang saling terintegrasi.
2.  berorientasi pada peserta didik (learner centered).
Prinsip berorientasi pada peserta didik, berarti bahwa usaha-usaha pendidikan, pembelajaran dan pelatihan hendaknya memusatkan perhatiannya pada peserta didik.
3. pemanfaatan sumber belajar semaksimal dan sebervariasi mungkin (utilizing learning resources).
Prinsip pemanfaatan sumber belajar semakksimal dan sebervariasi mungkin, berarti peserta didik belajar karena berinteraksi dengan berbagai sumber belajar secara maksimal dan bervariasi.



DAFTAR RUJUKAN

Chaeruman, A. 2008. Kompetensi Sarjana Teknologi Pendidikan. Online (http://www.teknologipendidikan.net/2008/09/15/kompetensi-sarjana-teknologi-pendidikan/) tanggal akses 22 agustus 2011.
Indah. –  . Pengertian Definisi Pembelajaran Menurut Para Ahli. Online (http://carapedia.com/pengertian_definisi_pembelajaran_menurut_para_ahli_info507.html) tanggal akses 21 agustus 2011.
Juliantara, K. 2009. Media Pembelajaran : Arti, Posisi, Fungsi, Klasifikasi, dan Karakteristiknya. Online. ( http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/18/media-pembelajaran-arti-posisi-fungsi-klasifikasi-dan-karakteristiknya/) tanggal akses 22 agustus 2011.
Novrianti. 2009. Pengertian Teknologi Pembelajaran (TP) dan Berbagai Konsep di Bidang TP. Online (http://yudhantaraadri.wordpress.com/2009/12/31/pengertian-teknologi-pembelajaran-tp-dan-berbagai-konsep-di-bidang-tp-oleh-novrianti-m-pd/) tanggal akses 21 agustus 2011.
Soemanto, W. 1982. Dasar dan Teori Tantangan Bagi Para Pemimpin Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional, Hal: 9-10
Sulaeman, D. 1988. Teknologi / Metodologi Pengajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan  Tinggi, Hal: 6-7.
Warsito, B. —. Perkembangan Definisi dan Kawasan Teknologi Pembelajaran serta Perannya dalam Pemecahan Masalah Pembelajaran. Online (http://menikah.yolasite.com/resources/artikel%20definisi%20dan%20kawasan%20teknologi-pembelajaran.doc) tanggal akses 21 agustus 2011.

Senin, 08 Agustus 2016

Kun Anta

JADILAH DIRI SENDIRI

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw2NTnDK1rB2BPmrQsfqGPBC2hM3vv0Q1TXu7cDhdzCK-9OQicKKq44tR4-NJGr2Uw2VlfERGcPSspb7JaBtEd98NDUQLtSLKg6Ojwq1Lzc8Lvj1MO70JHIu8sDNkrIXxVZbGG8s_DnOI/s200/20141031_173617.jpgUntuk senantiasa bersama mereka, aku meniru rupa dan apa yang zahir daripada mereka. Lalu aku menjadi seseorang yang lain, hanya untuk berbangga dan aku sangka jika aku lakukan seperti itu aku akan dapat kelebihan,tetapi yang kudapati hanyalah kerugian, karena ini hanyalah sekedar luaran.
Kita tidak memerlukan harta untuk menambahkan kecantikan, kecantikan dalaman (jauhari) ada di sini di dalam hati ia bersinar.
Tidak, kita tidak perlu memandang pandangan orang lain untuk apa yang tidak ada, yang tidak sesuai dengan kita, itulah kecantikan kita, semakin bertambah hingga ke atas. Jadilah diri kami sendiri pasti akan menambahkan lagi kecantikan yang sedia ada. Sungguh aku menerima mereka, tetapi tidak pula aku meniru perwatakan mereka. Melainkan apa yang aku terima itu aku telah ridha. Aku ingin menjadi seperti diri aku sendiri. 
Tunjukkahlah inilah Aku. Hal ini kurasakan sudah cukup inilah keyakinanku. Tidak, apa yang aku cintai, mengapa aku harus peduli tentang penerimaan mereka terhadapku? Aku akan menjadi apa yang aku ridho untuk diriku. Aku tidak perlukan orang lain untuk menerima. Dan aku akan jadi apa yang aku cintai, mengapa aku harus peduli tentang penerimaan mereka terhadapku? Tidak, Jadilah diri kamu sendiri pasti akan menambahkan lagi kecantikan yang sudah ada.

Senin, 01 Agustus 2016

Kata Baku dan Kata Tidak Baku

Kata Baku-Kata Tidak Baku

Aktif-Aktip
Apotek-Apotik
Aktivitas-Aktifitas
Analisis-Analisa
Atlet-Atlit
Asas-Azas
Atmosfer-Atmosfir

Kata baku
Aerobic-Erobik-
Antarinstansi-Antar-instansi

Akhir-Ahir-
Baut-Baud
Cenderamata-Cinderamata
Definisi-Difinisi
Dipersilakan-Dipersilahkan-
Diesel-Disel-
Dipindahkan-Dipindah-
daftar-daptar
Dolar-Dollar-
definisi-difinisi
depot-depo
diagnosis-diagnosa
detail-detil
diferensial-differensial
disahkan-disyahkan
dipersilakan-dipersilahkan

Ekspor-Eksport
Ekuivalen-Ekwivalen
Ekstrem-Ekstrim
Embus-Hembus
Esai-Esei

Februari-Pebruari
Film-Filem-
Fiologi - Phiologi
Fisik-Phisik
Frekuensi-Frekwensi
Foto-Photo-

Hafal-Hapal
Hierarki-Hirarki
Hakikat-Hakekat
Hipotesis-Hipotesa

Ijazah-Ijasah
Imbau-Himbau
Ikhlas-Ihlas
Ilmuwan-Ilmiawan
Insaf-Insyaf
Impor-Import
Isap-Hisap
Izin-Ijin
Istri-Isteri

Jenazah-Jenasah
Jadwal-Jadual
Jenderal-Jendral-

Kaidah-Kaedah
Khotbah-Khutbah
Karier-Karir
Kompleks-Komplek
Konferesi-konperensi
Konduite-Kondite
Konkret-Konkrit
Koordinasi-Koordinir
Konsepsional-Konsepsionil
Kualitas-Kwalitas
Kuitansi-Kwitansi
Kuantitas-Kwantitas

kata baku dan tidak baku
Lubang-Lobang
Manajemen-Managemen-
Memproklamasikan-Memproklamirkan-
Manajer-Manager-
Mencolok-Menyolok-
Mendefinisikan-Mendifinisikan-
Menerjemahkan-Menterjemahkan
Menerapkan-Menterapkan-
Mengelola-Melola-
Mengesampingkan-Mengenyampingkan-
Mengubah-Mengobah/merubah
Mengkritik-Mengeritik-
Menyukseskan-Mensukseskan-
Mesti-Musti
Motif-Motip
Metode-Metoda
Motivasi-Motifasi

Nasihat-Nasehat
November-Nopember
Narasumber-nara sumber

Objektif - obyektif
Objek - obyek
Ons-On-

Peletakan-Perletakan-
Persentase-Prosentase-
Penasihat-Penasehat-
Pertanggungjawaban-Pertanggung-jawab-
Problematic-Problimatik-
Psikotes-Psikotest-
Produktivitas-Produktifitas-

Risiko-Resiko-
Rezeki-Rejeki
Roboh-Rubuh

Saksama-Seksama
Selagi-Mumpung
Sekretaris-Sekertaris
Silakan-Silahkan
Sistematis-Sistimatis
Sintesis-Sintesa
Sistem-Sistim
Spiritual-Spiritual
Spesies-Spesis-
Standardisasi-Standarisasi
Stasiun-Setasiun-
Subjektif-Subyektip-
Subjek-Subyek-
Survei-Survai-
Syukur-Sukur-
Sutera-Sutra-


kata tidak baku
Tafsiran-Tapsiran-
Teknik-Tehnik-
Tarif-Tarip-
Telanjur-Terlanjur-
Telentang-Terlentang-
Telantar-Terlantar-
Telepon-Tilpun-
Terampil-Trampil-
Teoretis-Teoritis-
Tim-Team-
Tradisional-Tradisionil-
Ubah-Rubah
Trotoar-Trotoir-
Utang-Hutang
Varietas-Varitas-
Wujud-Ujud-
Wasalam-Wasallam-
Zaman-Jaman
Zona-Zone-