SARJANA INGSUN RIFAI

Acara Prosesi Wisuda S-1 Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Pasuruan

Sang Pejuang Keluarga

Pejuang keluarga yang penuh ketangguhan dan keihlasan demi menyongsong masa depan yang cerah

MENATAP MASA DEPAN YANG CERAH

Tampil biasa dan apa adanya walaupun kadang terlihat rendah dari pada yang lainnya

KEGIATAN PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Penerapan Metode Diskusi Dalam Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang Dilakukan Setiap Pertemuan

Eling marang Gusti Pangeran tur ra nglaleke dumateng Kanjeng Guru

Biasa dengan membiasakan diri seperti biasa agar tidak terlihat luar biasa walaupun terkadang hanya impian belaka

Jumat, 29 Juli 2016

Asal Usul Nama Nusantara Indonesia

ASAL USUL NAMA NUSANTARA-INDONESIA



Pada zaman purba, kepulauan Indonesia disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan tanah air dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta,
istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.


Bangsa Arab menyebut wilayah yang kemudian menjadi Indonesia Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan, benzoe, berasal dari nama bahasa Arab luban jawi (“kemenyan Jawa”), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil “Jawa” oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. Dalam bahasa Arab juga dikenal Samathrah (Sumatra), Sholibis (Sulawesi), Sundah (Sunda), semua pulau itu dikenal sebagai kulluh Jawi (semuanya Jawa).
Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah “Hindia”. Semenanjung Asia Selatan mereka sebut “Hindia Muka” dan daratan Asia Tenggara dinamai “Hindia Belakang”. Sedangkan tanah air memperoleh nama “Kepulauan Hindia” (Indische Archipel, Indian Archipelago, l’Archipel Indien) atau “Hindia Timur” (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah “Kepulauan Melayu” (Maleische Archipel, Malay Archipelago, Archipel Malais).
Pada zaman penjajahan Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur). Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan Indonesia, yaitu Insulinde, yang artinya juga “Kepulauan Hindia” (bahasa Latin insula berarti pulau). Nama Insulinde ini kurang populer.
Pada tahun 1920-an, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950), yang dikenal sebagai Dr. Setiabudi (cucu dari adik Multatuli), memperkenalkan suatu nama untuk . Nama itu tiada lain adalah Nusantara, suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi mengambil nama itu dari Pararaton, naskah kuno zaman Majapahit yang ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh J.L.A. Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada tahun 1920.
Pengertian Nusantara yang diusulkan Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian nusantara zaman Majapahit. Pada masa Majapahit, Nusantara digunakan untuk menyebutkan pulau-pulau di luar Jawa (antara dalam bahasa Sansekerta artinya luar, seberang) sebagai lawan dari Jawadwipa (Pulau Jawa). Sumpah Palapa dari Gajah Mada tertulis “Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa” (Jika telah kalah pulau-pulau seberang, barulah saya menikmati istirahat). Oleh Dr. Setiabudi kata nusantara zaman Majapahit yang berkonotasi jahiliyah itu diberi pengertian yang nasionalistis. Dengan mengambil kata Melayu asli antara, maka Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu “nusa di antara dua benua dan dua samudra”, sehingga Jawa pun termasuk dalam definisi nusantara yang modern. Istilah nusantara dari Setiabudi ini dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternatif dari nama Hindia Belanda.
Sampai hari ini istilah nusantara tetap dipakai untuk menyebutkan Indonesia. Pada tahun 1847 ,Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). tetapi lebih senang menggunakan Malayunesia. Kemudian James Richardson Logan menggunakan nama Indunesia (yang dibuang Earl), dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia. inilah untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak dalam tulisan Logan:
Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah “Indonesia” adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau. Nama Indonesisch (Indonesia) juga diperkenalkan sebagai pengganti Indisch (Hindia) oleh Prof Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander (pribumi) diganti dengan Indonesiër (orang Indonesia).
Indonesia, Negeri Eksotik dengan jumlah pulaunya sebanyak 7.504 buah. (7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan 9.634 belum memiliki nama). Tidak asing juga disebut sebagai Zamrud Khatulistiwa, tentunya karena potensi yang dimiliki oleh negeri ini begitu banyak dan terhampar di jajaran pulau-pulau tersebut. Keanekaragaman hayati, pesona alam, flora-fauna, budaya, bahasa, aneka ragam suku, dan masih banyak lainnya.


Kamis, 28 Juli 2016

ASAL-USUL GAJAH MADA Babad Gajah Maddha, menguraikan perihal asal usul Mahapatih Gajah Mada, seorang Patih Amangkubhumi dari kerajaan Majapahit yang terkenal dengan Sumpah Palapanya dalam usahanya mempersatukan seluruh wilayah Nusantara di bawah payung kerajaan Majapahit.Ringkasan isi lontar tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pada Lontar Babad Gajah Maddhadikatakan bahwa orang tua Gajah Mada berasal dari Wilwatikta yang disebut juga Majalangu.Disebelah selatan “Lemah Surat” terletak “Giri Madri” yang dikatakan berada dekat dengan Wilwatikta dikatakan hampir setiap hariPatni Nariratihpulang pergi dari Wilwatikta, mengantar makanan suaminya di asramanya di Giri Madri yang terletak disebelah selatan Wilwatikta. Hal ini berarti Giri Madri terletak disebelah selatan Lemah Surat dan juga disebelah Selatan Wilwatikta. Jarak antara Giri Madri dengan Wilwatikta dikatakan dekat. Tetapi jarak antara Lemah Surat dengan Wilwatikta begitu pula arah dimana letak Lemah Surat dari Wilwatikta tidak disebutkan dalam Babad Gajah Mada tersebut.2. Babad Gajah Maddha menyebutkan tentang kelahiran Gajah Mada, ada kalimat yang berbunyi “On Cri Caka warsa jiwa mrtta yogi swaha” kalimat ini adalah candrasangkala yang bermaksud kemungkinan sebagai berikut: On Cri Cakawarsa = Selamatlah Tahun SakaJiwa = 1 (satu) mrtta = 2 (Dua)Yogi = 2 (Dua) Swaha = 1 (satu)jadi artinya : Selamat Tahun Saka 1221 atau tahun (1299 Masehi).Seandainya hal tersebut benar, makaMahapatih Gajah Mada dilahirkan pada tahun1299Masehi.3. Mengenai nama Maddha disebutkan sebagai berikut:Karena malu terhadap gurunya yakni: Mpu Ragarunting, begitu juga terhadap orang banyak, maka setelah kandungan Patni Nariratih membesar,lalu diajak ia oleh suaminya meninggalkan asrama pergi mengembara kedalam hutan dan gunung yang sunyi. Akhirnya pada suatu malam hari, waktu bayi hendak lahir,mereka berdua menuju kesebuahdesa yang bernamaMaddhaterletak di dekat kaki gunungSemeru. Di desa itulah sang Bayi dilahirkan disebuah “Bale-Agung” yang ada di Kahyangan (pura/temple) desa tersebut. Bayi tersebut kemudian dipungut oleh seorang penguasa desa Maddha, kemudian dibawa ke Wilwatikta oleh seorang patih dan kemudian diberi nama Maddha. Jadi jika demikian halnya nama Maddha berasal dari nama desa Maddha yang terletak di kaki gunung Semeru. Hingga saat ini terdapat beberapa desa di kaki Gunung Semeru yang mengindikasikan desa Maddha tersebut, yaitu Tamansatriyan, Wirotaman dan Kepatihan.Nama Gajah oleh Babad Gajah Maddha sama sekali tidak disebutkan.kemungkinan besar nama gajah adalah nama julukan atau bisa juga nama jabatan (Abhiseka) bagi sebutan untukorang kuat. Dengan demikianGajah Madaberartiorang kuat yang berasal dari desa Maddha.4. Mengenai nama orang tua Gajah Mada, ayahnya bernamaCuradharmawyasadan ibunya bernamaNariratih. Setelah mereka berdua disucikan ( menjadi pendeta) olehMpu Ragaruntingdi Lemah Surat, nama mereka berubah menjadiCuradharmayogidanPatni Nariratih, mereka berdua kemudian menjadi brahmana.Gajah Madameninggal pada tahun Saka 1286 (1364 M) sebagaimana yang dituliskan dalam kakawin Negarakertagama pupuh LXXI/1 yang berbunyi :" .... tahun rasa (1286)beliau mangkat, baginda gundah terharu, bahkan putus asa, Sang dibyacita Gajah Mada cinta kepada sesama tanpa pandang bulu, insaf bahwa hidup ini tidak baka, karenanyaberamal tiap hari".Selanjutnya, apabila lontar Babad Gajah Maddha tersebut di atas benar, maka Gajah Mada meninggal dalam usia 65 tahun. Adapun didalam Babad Gajah Maddha kemudian menyebutkan bahwa Patni Nariratih bersenggama dengan Dewa Brahma yang berganti rupa seperti suaminya sehingga GajahMada seolah-olah dilahirkan atas hasilsenggama antara Patni Nariratih dengan Dewa Brahma, akan diulas pada tulisan berikutnya.Bersambung ...............

Rabu, 27 Juli 2016

Selasa, 26 Juli 2016

Menyimak dan menyimpulkan isi berita

MENYIMAK DAN MENYIMPULKAN ISI BERITA
A.    PENGERTIAN BERITA
  • Berita adalah informasi yang memuat peristiwa yang telah terjadi.
  • Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.
  • Orang yang bertugas mencari berita disebut wartawan, sedangkan orang yang menulis berita disebut jurnalis.
  • tulisan/gambar
B. SIFAT-SIFAT BERITA
  1. Faktual (fakta) = berita yang dimuat/ditayangkan merupakan peristiwa yang nyata (benar-benar terjadi) bukan peristiwa khayalan.
  2. Aktual (baru) = berita yang dimuat/ditayangkan di media merupakan peristiwa yang baru/terkini.
  3. Merupakan peristiwa yang sudah terjadi.
  4. Peristiwanya penting.
C. MENEMUKAN UNSUR-UNSUR/POKOK-POKOK BERITA
Untuk menyimpulkan isi berita, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari unsur-unsur berita. Unsur-unsur berita dapat dicari menggunakan rumus 5 W+ 1 H yang terdiri atas:
  1. What (apa) = peristiwa apa yang terjadi.
  2. When (kapan) = waktu terjadinya peristiwa
  3. Where (dimana)= tempat terjadinya peristiwa
  4. Who (siapa) = siapa yang mengalami peristiwa
  5. Why (mengapa) = mengapa peristiwa tersebut terjadi
  6. How (bagaimana) = bagaimana peristiwa tersebut terjadi
Setelah kita menemukan unsur-unsur berita barulah kita bisa menyimpulkan isi berita.
CONTOH
Simpulkan isi berita di bawah ini!
   Kebakaran Melanda Ibu Kota
               Kebakaran kembali melanda ibu kota. Api dengan cepat melahap pemukiman padat penduduk di daerah Tambora, Jakarta Barat. Peristiwa tersebut terjadi ketika warga sedang melaksanakan sholat Tarawih, Minggu (28/7).
               Turman, ketua RW 11 mengatakan, “Saat peristiwa terjadi, semua warga tengah melaksanakan sholat Tarawih di masjid. Api dengan cepat menyebar ke rumah warga yang lain, sehingga banyak warga yang tidak sempat menyelamatkan harta benda mereka”.
               Kebakaran diduga disebabkan adanya hubungan arus pendek dari salah satu rumah warga. Petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan untuk menjinakan si jago merah karena lokasi kebakaran sulit dijangkau petugas. Api baru bisa dipadamkan tiga jam kemudian. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupuah.
Untuk menyimpulkan isi berita di atas, langkah pertama adalah mencari 5W + 1H, yaitu:
  1. What = kebakaran
  2. When = Minggu, 28 Juli 2013
  3. Where = Tambora, Jakarta Barat
  4. Who = warga RW 11 Tambora
  5. Why = adanya hubungan arus pendek dari salah satu rumah warga
  6. HoW = ketika warga sedang sholat tarawih, terjadi konsleting dan api dengan cepat menyebar ke rumah warga yang lain.
Setelah menentukan unsur-unsur beritanya, barulah kita bisa membuat kesimpulannya.
Kesimpulan:
Kebakaran terjadi di daerah Tambora, Jakarta Barat pada hari Minggu, 28 Juli 2013. Peristiwa tersebut diduga disebabkan adanya hubungan arus pendek dari salah satu rumah warga. Warga Tambora yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut sedang melaksanakan sholat tarawih ketika kebakaran terjadi.
D. LANGKAH-LANGKAH MENYIMPULKAN ISI BERITA

  1. Membaca/mendengarkan berita
  2. Menentukan unsur-unsur berita (5W+1H)
  3. Membuat kesimpulan berdasarkan unsur-unsur berita yang sudah ditemukan.

Minggu, 24 Juli 2016

Jumat, 22 Juli 2016

Ujian Online Bahasa Indonesia Kelas VII (Semester II) Materi Tentang Kegemaran

Bagi Siswa Kelas VII (Semester II) silahkan dicoba melakukan Ujian Online Bahasa Indonesia  Materi Tentang Kegemaran di link berikut ini  :  https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfuUHlaIasK8o1BpE4bx2N_QXwknEgPLyDcfYvKvDQ-nrN2Fw/viewform

Pencarian NISN

NISN (Nomor Induk Siswa Nasional)





Ingin mudah mencari NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) silahkan Klik alamat ini  :  http://nisn.data.kemdikbud.go.id/page/data


Ujian Online Materi Wawancara Kelas VII Semester II

1. Ujian Online Kelas VII Semester II Materi Wawancara  :  https://quizegg.com/quiz/quiz

Zombie : Nama Pahlawan Islam (Zumbi Dos Palmares)

Astaghfirullah!! Selama ini Kita Di Bodohi, Ternyata Istilah Zombie Adalah Nama Pahlawan Islam

Reportaseterkini.net - Apa yang terlintas dalam pikiran teman-teman jika disebutkan “Zombie”? Jika yang muncul adalah sosok mayat hidup yang berlumuran darah dan mengejar manusia untuk digigit dan dijadikan mayat hidup berikutnya, berarti ghazwul fikri yang dilancarkan Barat telah berhasil 100%.

Barat melahirkan istilah “zombie” untuk menggambarkan mayat hidup yang tidak memiliki pikiran dan bernafsu memangsa manusia normal. Melalui serangkaian cara mulai dari novel, film hingga game, zombie digambarkan sebagai makhluk jahat yang harus dilawan. Ia mayat hidup yang tidak memiliki kebaikan sama sekali.
Namun, ternyata istilah "Zombie" adalah nama seseorang komandan Islam yang gagah serta pemberani, yang telah berjasa menghidupkan kejayaan agama Islam di Brazil. Bahkan secara bertahap ia dan para ulama setempat berhasil mendirikan Daulah Islamiyah di Brazil.
Awal kisah Sang Pahlawan Zombie dimulai Ketika posisi Islam di Brazil menguat, Pasukan Salibis menghabisi mereka. Pasukan Salibis berusaha menghancurkan Islam hingga ke akar-akarnya. Dan mereka menganggap program mereka berhasil. Islam telah dilumatkan.
Di saat seperti itu, pada tahun 1643, tiba-tiba muncul seorang pahlawan Islam. Dengan gagah berani ia mendeklarasikan berdirinya Negara Islam di Brazil setelah sebelumnya bergerak mendakwahkan Islam ke berbagai penjuru Brazil dan mengajak para tokoh dan pimpinan di wilayah itu untuk masuk Islam. Nama pahlawan itu adalah Zumbi Dos Palmares, atau dikenal dengan Zombi.

Salibis yang mengira Islam di Brazil telah mati tersentak. Rupanya Islam belum mati. Zombie telah menghidupkan Islam kembali di bumi Brazil. Dan karenanya, pasukan Salibis pun segera menjadikan Zombie sebagai target. Dan rupanya, Zombie tidak hanya dimusuhi di waktu itu. Namanya pun dihancurkan di abad modern ini.

Wallahu a'lam bishawab

Sumber : Tarbiyah.net

Belajar Ujian On Line

Mau belajar on line... tapi belajar dulu!!! belajar posting maksudnya,,, hehehehe...

Silahkan kunjungi     https://quizegg.com/quiz/quiz