75
Tahun Wafatnya KH. Hasyim Asy'ari
Pendiri
NU dan Pahlawan Nasional
Hari ini tepatnya 75 tahun yang lalu, 7
Ramadhan 1366 Hijriyah bertepatan dengan wafatnya Rais Akbar Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU) Hadratusyaikh KH. Hasyim Asy’ari.
Kiai Hasyim
Asy'ari merupakan salah satu ulama besar, sekaligus pejuang Indonesia yang
berperan sebagai penyebar ajaran Islam di Nusantara.
"Hari
ini, 75 tahun lalu. Rais Akbar PBNU Hadratusyaikh KH Hasyim Asy’ari wafat.
Ulama, pejuang kemerdekaan, intelektual sekaligus pendidik yang
mendharma-bhaktikan hidupnya untuk kemanusiaan. Lahu Al-Fatihah," seperti
dikutip dari akun twitter resmi Ketua Pengurus Tanfidziyah Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Robikin Emhas @robikinemhas, Kamis (30/4/2020).
KH. Hasyim
Asy’ari lahir pada 14 Februari 1871 yakni sebagai tokoh pendiri organisasi
Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU). Selain itu, kakek dari KH
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini memang lekat bukan hanya sebagai waliyullah,
namun sebagai pejuang kemerdekaan sekaligus tokoh nasionalisme karena berhasil
merumuskan hubungan agama dan negara.
Bagi KH
Hasyim Asy'ari, antara agama dan negara tidak saling bertentangan. Bisa
berjalan seiring bahkan saling memperkuat.
"Sosok
luar biasa yang merumuskan hubungan harmonis antara agama dan negara itu adalah
Hadratusy Syaikh KH Hasyim Asy'ari, pejuang kemerdekaan negara Republik
Indonesia, pendiri Nahdlatul Ulama," tuturnya.
Terlebih sosok yang
akrab disapa Mbah Hasyim ini sangat berperan penting dengan perkembangan Islam
Nusantara, dimana umat menjunjung tinggi nilai agama dan budaya. Di kalangan NU
sendiri perumasan tersebut sering disebut hubbul wathan minal iman,
yakni nasionalisme adalah bagian ajaran agama.