Sabtu, 02 September 2017

Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Rakyat Yang Didengar Menggunakan Sumbang Saran (Brain-Storming) Siswa Kelas V UPT SDN Sunan Giri

ABSTRAK



Abdillah, M. Rifa’i. 2010. Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Rakyat Yang Didengar Menggunakan Sumbang Saran (Brain-Storming) Siswa Kelas V UPT SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2010/2011

Kata Kunci     : Konsep Pembelajaran, Bercerita dan Sumbang Saran, Mendengar dan Berbicara, Cerita Rakyat

Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk aspek mendengarkan dengan Kompetensi Dasar mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang didengar, kegiatan yang  dilakukan guru pada sebelumnya adalah siswa mendengarkan cerita dari guru. Untuk mengetahui kemampuan siswa guru memberikan soal-soal mengenai unsur-unsur yang ada dalam cerita baik secara lisan maupun tertulis yang harus dikerjakan oleh siswa  sendiri-sendiri.
Sumbang saran merupakan cara untuk mencari pemecahan masalah. Kita hidup sebagai makhluk sosial. Di mana dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dari orang lain. Bercerita membutuhkan pendengar, di sini siswa diharapkan belajar menghormati orang yang berbicara. Setelah mendengarkan diharapkan siswa aktif berbicara untuk mengutarakan pendapatnya.
Brain-Storming adalah suatu  cara mengajar guru dengan cara melontarkan suatu masalah, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, menyanggah atau memberi komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan sebagai cara untuk mendapat ide dari siswa dalam waktu singkat. Di dalam kegiatan menyimak selalu diawali kegiatan mendengarkan. Tujuan  menyimak, adalah melatih siswa memahami bahasa lisan.  Cerita Rakyat adalah cerita milik masyarakat yang diceritakan dari mulut ke mulut.
Penelitan ini bertempat di UPT SDN Sunan Giri Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan yang dilaksanakan pada hari Jumat 30 Agustus 2010 untuk Siklus I, Siklus II hari Jumat tanggal 3 September 2010, Siklus ke III hari Jumat tanggal 10 September 2010. Subyek penelitian adalah siswa kelas V UPT SDN Sunan Giri, pada Kompetensi Dasar “Mengidentifikasi unsur cerita  rakyat yang didengar”.
Kesimpulan penelitian ini adalah (a) pembelajaran menggunakan sumbang saran dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang didengar yang dapat dilihat dari prosentase keaktifan siswa mulai siklus I yaitu 35%, 53%, dan 84% dan (b) pembelajaran menggunakan sumbang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang didengar dapat dilihat dari peningkatan nilai formatif, yaitu rata-rata kelas pada suklus I  61,16, siklus II 74,2, siklus III 81,08.

Saran-saran yang terdapat dalam penelitian ini ialah (a) untuk melaksanakan pembelajaran dengan mengutamakan sumbang saran, perlu persiapan yang matang agar memperoleh hasil yang optimal dan (b) untuk melatih kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur cerita dengan  sumbang saran, guru dituntut  melatih  siswa dengan berbagai bentuk pertanyaan walau dalam taraf sederhana, supaya siswa berani mengutarakan pendapat dan belajar memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.





BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar  Belakang
Kualitas pendidikan merupakan salah satu pilar pengembangan sumber daya manusia bermakna yang sangat penting bagi pembangunan nasional. Bahkan bisa dikatakan bahwa masa depan bangsa bergantung pada kualitas pendidikan masa kini. Dalam peningkatan kualitas pendidikan tidak lepas peranan seorang guru, walaupun guru bukan satu-satunya faktor penunjang. Di samping guru ada faktor lain yaitu kurikulum, peserta didik, sarana prasarana, lingkungan, dan sosial budaya. Dalam proses pembelajaran, guru sebagai fasilitator, maka guru dituntut sanggup dan terampil melaksanakan tugasnya dengan baik. Mulai dari merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melaksanakan evaluasi dan mengadakan perbaikan.

1
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk aspek mendengarkan dengan Kompetensi Dasar mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang didengar, kegiatan yang  dilakukan guru pada sebelumnya adalah siswa mendengarkan cerita dari guru. Untuk mengetahui kemampuan siswa guru memberikan soal-soal mengenai unsur-unsur yang ada dalam cerita baik secara lisan maupun tertulis yang harus dikerjakan oleh siswa  sendiri-sendiri. Dalam situasi seperti ini ada siswa yang bisa menjawab ada pula yang tidak bisa menjawab. Di samping itu siswa secara umum dalam pelajaran Bahasa Indonesia sering kurang berminat dalam mendengarkan dan berbicara, dengan berbagai faktor penyebabnya, di antaranya  bosan mendengarkan, malu, takut, ragu-ragu dalam mengutarakan pendapat, kurang menguasai kosa kata, dan lain-lain.
Di samping itu cara seperti di atas kurang menumbuhkan keaktifan siswa.  Dengan demikian agar siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengidentifikasi unsur cerita  rakyat yang didengarnya, guru terdorong ingin memperbaiki pembelajaran dan perlu menyajikan dalam bentuk yang lebih menarik yang dapat menumbuhkan keaktifan siswa, dengan cara yang komunikatif.
Dengan  kondisi seperti di atas,  guru  ingin memperbaiki pembelajaran menggunakan sumbang saran. Sebelum sumbang saran dilaksanakan, diawali dengan bercerita, siswa mendengarkan  cerita tersebut.
Bercerita artinya sama dengan mendongeng. Sejak dulu mendongeng telah dipergunakan  para orang tua kepada anaknya untuk pengantar tidur karena anak kecil sangat suka dengan dongeng. Di dalam dongeng berisi ajaran moral yang patut ditularkan kepada anak-anaknya, yaitu melalui sifat atau watak dari pelaku dongeng tersebut.
Dalam kehidupan  anak sekarang ini pengaruh televisi sangat banyak. Banyak film anak namun kurang cocok untuk anak, contoh adegan brutal, adegan melawan orang tua, mencopet dan lain-lain. Perbuatan-perbuatan seperti itu bisa dikurangi pengaruhnya terhadap anak kecil diantaranya dengan cara  bercerita akibat perbuatan yang tidak baik tersebut.
Dalam era perkembangan teknologi sekarang ini, banyak kejadian yang mengakibatkan perubahan di segala bidang, sehingga timbul masalah silih berganti. Dengan adanya berbagai masalah sumbang saran sangat dibutuhkan terutama untuk anak-anak. Tanpa ada saran dari orang lain anak-anak akan melangkah terlalu jauh, keluar kendali.
Sumbang saran merupakan cara untuk mencari pemecahan masalah. Kita hidup sebagai makhluk sosial. Di mana dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dari orang lain. Setiap ada masalah kita tidak bisa memutuskan sendiri, kita selalu membutuhkan orang lain untuk menyumbangkan sarannya, agar cepat selesai. Bila kita salah ada yang memberi nasihat atau mengomentari bahkan menanggapi maka kehidupan menjadi dinamis dan terarah.
Bercerita membutuhkan pendengar, di sini siswa diharapkan belajar menghormati orang yang berbicara. Setelah mendengarkan diharapkan siswa aktif berbicara untuk mengutarakan pendapatnya. Dengan demikian sumbang saran cocok untuk mendidik siswa bermusyawarah,  berfikir kritis,  aktif sehingga perlu diberikan pada anak sejak dini dengan tujuan bermanfaat bagi  siswa untuk di kemudian hari.
Dengan berbagai hal yang disampaikan di atas, maka sangat perlu diangkat materi ini untuk perbaikan pembelajaran dan tingkat urgensinya sangat besar dengan mengambil judul “Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Rakyat Yang Didengar Menggunakan Sumbang Saran (Brain-Storming) Siswa Kelas V  UPT SDN Sunan Giri I Kecamatan Rejoso Kota Pasuruan Tahun Pelajaran 2010/2011”.




B.  Rumusan Masalah
                     Berdasarkan uraian yang melatarbelakangi pemilihan judul dan berdasar judul itu sendiri maka dapat  ada beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:
1.      Apakah sumbang saran dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang didengar?
2.      Apakah sumbang saran dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang didengar?

C . Tujuan Penelitian
Berdasarkan atas rumusan masalah di atas, maka tujuan diadakan penelitian ini adalah ingin mengetahui :
1.      Sumbang saran dapat  meningkatan keaktifan siswa dalam mengidentifkasi unsur cerita rakyat yang didengar.
2.      Sumbang saran dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur rakyat yang didengar.

D.  Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi guru
     a. Mencobakan sebuah cara menjadi pengalaman yang berharga.
b.  Untuk memperbaiki pembelajaran.
c. Untuk disebarkan ke teman sejawat supaya tergerak mencobakan hasil tersebut, paling  tidak  mencoba  melakukan perbaikan di kelasnya.
 d. Membantu guru berkembang secara professional
2. Manfaat bagi siswa 
a.    Menjadi lebih aktif pada pembelajaran dengan sumbang saran.
b.    Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur cerita.
3. Manfaat bagi kepala sekolah
    a. Membantu memotivasi guru lain untuk lebih inovatif  dalam pembelajaran.
     b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan  acuan dalam penelitan sejenis.
4. Manfaat bagi sekolah
   a. Sekolah yang gurunya mampu membuat perubahan mempunyai kesempatan    yang besar untuk berkembang.
   b. Suatu lembaga bila mutu nilainya bagus, lembaga tersebut dianggap berprestasi, sehingga menjadi faforit masyarakat  ingin menyekolahkan putra-putrinya di lembaga tersebut.
 
E. Batasan Masalah
                  Penelitian   ini  hanya  dibatasi  pada  siswa  kelas  V   UPT SDN Sunan Giri I Semester I tahun 2010/2011 dengan pokok persoalan  mengidentifikasi  unsur   cerita   rakyat    yang   didengar   mengenai  latar, tokoh, dan watak.


 Info lebih lengkap....Silahkan Hubungi :
M. RIFA'I ABDILLAH, S.Pd
NO. HP/WA : 0856-0810-8141

0 komentar:

Posting Komentar