Rabu, 30 Agustus 2017

Upaya Meningkatkan Kompetensi Menulis Pantun Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV B UPT SDN Sunan Giri

ABSTRAK


 
 


Abdillah, Muhammad Rifa’i. 2013. Upaya Meningkatkan Kompetensi Menulis Pantun Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV B UPT SDN Sunan Giri Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013

Kata Kunci: menulis pantun, pendekatan kontekstual

Pembelajaran bahasa Indonesia mengupayakan peningkatan kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis serta menghargai karya cipta bangsa sendiri. Komptensi menulis pantun adalah salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai dan dimiliki siswa SD kelas IV. Pembelajaran membuat pantun yang merupakan bagian dari pengajaran sastra, dalam pelaksanaan masih jauh dari harapan sehingga kompetensi membuat pantun siswa kelas IV B di UPT SDN Sunan Giri Kabupaten Pasuruan masih sangat rendah. Hal itu terbukti hanya 21,43 % siswa yang mencapai ketuntasan belajar dan nilai rata-rata siswa rendah. Oleh karena itu, perlu diupayakan pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang bervariasi dengan teknik pembelajaran yang menarik. Salah satu teknik pembelajaran yang menarik yaitu dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Yang menjadi fokus kajian penelitian ini adalah peningkatan kompetensi siswa membuat pantun dengan pendekatan kontekstual.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi membuat pantun setelah diterapkan pendekatan kontekstual. Pembelajaran membuat pantun dengan pendekatan kontekstual adalah suatu konsep belajar dengan menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan keluarga dan masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Proses penelitian tindakan kelas meliputi siklus I sebagai tes awal, siklus II, dan siklus III. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan di dalam dan di luar kelas. Pembelajaran siklus I dilakukan di dalam kelas dengan teknik pengajaran konvensional. Siklus II pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas dengan penerapan pendekatan kontekstual, siswa memanfaatkan nama benda dan peristiwa di dalam kelas untuk membuat sampiran dan isi pantun. Siklus III pembelajaran dilaksanakan di luar kelas, siswa memanfaatkan nama benda dan peristiwa di lingkungan sekolah untuk membuat sampiran dan isi pantun.

Dengan memanfaatkan nama benda dan peristiwa di lingkungan terdekat siswa, ternyata siswa lebih mudah membuat sampiran maupun isi pantun. Data yang diperoleh diolah secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kompetensi membuat pantun. Rata-rata nilai dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan yang signifikan, siklus I sebagai tes awal 47,50 (21,43 %), siklus II 64,29 (53,57 %), siklus III 83,93 (92,86 %). Hasil observasi terhadap sikap siswa juga menunjukkan adanya peningkatan menjadi lebih baik. Siswa lebih antusias menerima pelajaran dan pembelajaran menjadi menyenangkan.


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Standar kompetensi Bahasa Indonesia yang diharapkan untuk dimiliki siswa lulusan Sekolah Dasar (SD) adalah siswa mampu melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan sederhana, petunjuk, surat, pengumuman, dialog, formulir, teks pidato, laporan, ringkasan, parafrase, serta berbagai karya sastra untuk anak berbentuk cerita, puisi, dan pantun (Depdiknas, 2006:16). Pembelajaran menulis merupakan salah satu pembelajaran yang sangat penting diajarkan sejak dini agar siswa memiliki kompentensi yang sangat berguna bagi kehidupannya pada masa yang akan datang. Melalui standar kompetensi menulis yang dimiliki tersebut, diharap siswa mampu mengembangkannya untuk mengasilkan karya yang bermakna.
Kompetensi membuat pantun merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa SD kelas IV. Materi pokok dari kompentensi dasar menulis adalah membuat pantun anak yang menarik tentang berbagai tema (persahabatan, ketekunan, kepatuhan) sesuai dengan ciri-ciri pantun (Depdiknas, 2006:326). Berdasarkan kebutuhan kurikulum, pengembangan teori yang ada, dan berdasarkan pengamatan sementara bahwa kompetensi membuat pantun siswa masih rendah, maka perlu diadakan penelitian terhadap kompetensi siswa SD kelas IV dalam membuat pantun. Melalui penelitian tindakan kelas akan diperoleh gambaran tentang kompetensi siswa dalam membuat pantun dan diharapkan setelah penelitian kompetensi siswa dalam membuat pantun meningkat lebih baik. Setelah memiliki kompetensi membuat pantun, siswa dapat menggunakan kompetensi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik yang berada di Sekolah Dasar berada pada rentangan usia dini. Pada umumnya mereka masih melihat segala sesuatu sebagai keutuhan (holistik) dan memahami hubungan antara konsep secara sederhana. Proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialami secara langsung. Oleh karena itu, guru harus pandai memilih pendekatan yang tepat. Mills, et al (2007: 535), mengatakan guru hendaknya memilih strategi pembelajaran yang paling efektif untuk para siswa dan bagaimana cara menggunakannya.
Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu  guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan menerapkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengonstruksi sendiri pengetahuan baru ketika ia belajar (Nurhadi dalam Muslich, 2008:41). Dengan penerapan pendekatan kontekstual di kelas dimungkinkan kompetensi siswa membuat pantun akan meningkat lebih baik dan lebih kreatif.
Berangkat dari permasalahan tersebut di atas, penulis mencoba dan berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan hasil belajar siswa kelas IV B UPT SDN Sunan Giri Kabupaten Pasuruan pada materi menulis pantun di atas dengan dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti member judul “Upaya Meningkatkan Kompetensi Menulis Pantun Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV B UPT SDN Sunan Giri Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1)      Adakah peningkatan kompetensi membuat pantun siswa kelas IV B UPT SDN Sunan Giri Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013 melalui pendekatan kontekstual?
2)      Efektifkah pendekatan kontekstual dalam peningkatan kompetensi menulis pantun siswa kelas IV B UPT SDN Sunan Giri Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013?
 
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah  sebagai berikut.
1)      Menggambarkan ada tidaknya peningkatan kompetensi menulis pantun siswa kelas IV B UPT SDN Sunan Giri Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013 melalui pendekatan kontekstual.
2)      Menggambarkan efektivitas pendekatan kontekstual dalam peningkatan kompetensi menulis pantun siswa kelas IV B UPT SDN Sunan Giri Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2012/2013.

D. Batasan Masalah
Peneliti memberikan batasan-batasan masalah dalam penelitian dengan tujuan pembahasan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini tidak meluas. Batasan-batasan masalah tersebut antara lain adalah:
1.      Penelitian tindakan kelas ini hanya dilakukan dengan menggunakan pendekatan kontekstual.
2.      Materi pelajaran yang dikaji dalam penelitian tindakan kelas adalah materi tentang menulis pantun pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
3.      Penelitian tindakan kelas ini hanya dilakukan pada siswa kelas IV B UPT SDN Sunan Giri Kabupaten Pasuruan.
4.      Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada waktu semester genap tahun pelajaran 2012/2013.

E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.      Manfaat Teoritis
Untuk memberikan informasi ilmiah tentang penerapan pendekatan kontekstual dalam meningkatkan kompetensi menulis pantun.
2.      Manfaat Praktis    
a.       Siswa mendapat pengalaman belajar yang menyenangkan.
b.      Guru dapat memberi pengalaman dalam menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan pembelajaran menulis pantun.
c.       Meningkatkan  kualitas pembelajaran di sekolah.
d.      Dapat dijadikan acuan sebagai teknik pembelajaran alternatif, yang mungkin saja dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain. 
e. Sebagai masukan bagi penyelenggara pendidikan di UPT SDN Sunan Giri Kabupaten Pasuruan.

Anda butuh file lengkap??!! Silahkan Klik Link ini!!!



0 komentar:

Posting Komentar