Minggu, 20 Agustus 2017

Belajar Qiroah Atau Seni Membaca Alquran

Belajar Qiroah Atau Seni Membaca Alquran

   Seni baca Al Qur’an ialah bacaan Al Qur’an yang bertajwid diperindah oleh irama dan lagu.
Al Qur’an tidak lepas dari lagu.

Di dalam melagukan Al Qur’an atau taghonni, akan lebih indah bila
diwarnai dengan macam-macam lagu.

Untuk melagukan Al Qur’an , para ahli qurro di Indonesia membagi
lagu atas 7 ( tujuh ) macam bagian. Antara lain sebagai berikut:

    1. Bayati
    2. Shoba
    3. Hijaz
    4. Nahawand
    5. Rost
    6. Jiharkah
    7. Sikah

Dari 7 ( tujuh ) macam lagu di atas masih dibagi dalam beberapa cabang.
Macam – macam lagu dan cabangnya antara lain :

1. Bayati

   Qoror : rendah
   Nawa : sedang
   Jawab : naik
   Jawabul jawab : naik tertinggi
   Nuzul ( turun )
   shu’ud ( naik )

2. Shoba

   Dasar
   AjamiAla Ajam
   Quflah BustanjarQofiyah

3. Hijaz

   Dasar
   Kard
   Kurd
   Kard-Kurd
   Variasi

4. Nahawand

   Dasar
   Jawab
   Nakriz
   Usysyaq

5. Rost

   Dasar
   NawaRost ala Nawa

6. Jiharkah

   Nawa
   Jawab

7. Sikah

   Dasar
   Iraqi
   Turki
   Ramal (fales)

Dalam MTQ ( Musabaqoh Tilawatil Qur’an ) ada beberapa materi
penilaian. Antara lain:

1. Materi penilaian bidang tajwid, terdiri dari:

   Makharijul huruf
   Shifatul huruf
   Ahkamul huruf
   Ahkamul mad wal qoshr

2. Materi penilaian bidang fashohah dan adab, terdiri dari:

   Al Waqf wal – ibtida
   Muroatul kalimat wal kharokat
   Muroatul kalimat wal ayat
   Adabut tilawah

3. Materi penilaian bidang irama dan suara, terdiri dari:

   Suara
   Irama dan variasi
   Keutuhan dan tempo lagu
   Pengaturan nafas

Kesalahan dalam bidang suara dan irama

1. Kesalahan dalam suara terdiri dari:

   Suara kasar
   Suara pecah
   Suara parau
   Suara lemah

2.Kesalahan dalam irama terdiri dari:

   lagu yang tidak utuh
   tempo lagu yang terlalu cepat atau terlalu lambat
   irama dan variasi yang tidak indah
   pengaturan nafas yang tidak terkendali

Kesalahan dalam bidang Tajwid serta Fashohah dan adab ada dua macam:

   Kesalahan Jali, yaitu kesalahan yang dapat merusak makna dan
    merusak ketentuan Tajwid qiroat yang sah. Disebut Jali karena
    kesalahan itu diketahui oleh ahli qiroat maupun yang bukan ahlinya
   Kesalahan Khafi, yaitu kesalahan yang merusak ketentuan
    tajwidqiroat, tetapi tidak merusak makna. Disebut Khafi karena
    hanya diketahui oleh ulama qiroat saja.

TAWASIH NAHEM DALAM TILAWATIL QUR’AN

Lagu pertama :
Bayati :

   nurun nabiyi “alal awalimi asfaro ( Qoror )
   fa abana asbaba r rosyadi wa ad haro ( Nawa )
   wa syari’atul islam ( Qoror )
   wa syari-atul islam roqo ruwa ‘uha ( Nawa )
   roqo ruwa’uha wal kufru asbaha jaesuhu mutaqohqiro ( Nawa )
   lamma ata khoirul anami bi dinihi ( Jawab )
   wanhala ma ‘aqodal ghuwatu minal ‘uro ( Jawab )
   hamu jami’a ( Jawab )
   hamu jami’am bin nabiyi wa dinihi ( Jawab )
   wal kufru ba’dal ‘urfi shoro munakaro ( Jawabul Jawab)
   wal kufru ba’dal ‘urfi shoro munakaro ( Jawabul Jawab)
   wastabsaru bil mustofa wa binurihi ( Jawabul jawab )
   wastabsaru bil mustofa wa binurihi ( Jawabul jawab )
   wa binurihi wal kullu shoha muhalilahu wa mukabiro ( nuzul )

Maqam Shoba
SHOBA

   aro thoiron ala ghusni yunadi
   aro thoiron ala ghusni yunadi
   anta busro limajruhil fuadi (shoba ma’al ajam )
   badat laila fa adkha ‘a shifuha ( ala ajam )
   ruku’an sujudan fi kulli wadi
   ruku’an sujudan fi kulli wadi
    cabang
    quflah bastanjar
   ruku’an sujudan fi kulli wadi

HIJAZ

   Ya wardatan wasthor riyadi muthillatan tujri bi wajhi dzati hudhrin
    ’athiro
   Ana fil kharobil awati ghoiro majhulil makani (kard)
   Ainama ma dzal munadi fi wujin naqo’i yaroni ( kard kurd )
   Innani laitun ’abusun laisa li fil kholqi tsani (kurd)

NAHAWAND

   ila kam dzadz dzalali wa dzat tajali imma yakfika ya husna tatsani
   wa hisabi ma’ matsani li fi’ali syahidani ( usyaq )
   wa idza mal ardo shorot wardatam mislad dihani ( Nakriz )
   wad dima’u tajri alaiha launuha ahmaru qoni ( jawab )

RAST

   ya sarhatan bi jiwaril maa’i nadirotan saqoqi dam’ i idza lam yufi
    syaqiqi
   asrokol nurul fil awali lamma basharot ha bi ahmadil amba-a ( Rast
    ala nawa )
   bil yatimil umi wal basaril maruha ilaihil uluma wal asma-a ( Rast
    ala nawa )
    cabang Rast dzan qiron
   quwata llahi in tawalat dhoifan nuibat fi mirosihil aqwiya

Maqam Jiharka
JIHARKA

   Allahu zada Muhammadan ta’dhima
   Wa habahu fadlam min ladunhu ’adhima
   Wahtashuhu fil mursalina kalima
   Wahtashuhu fil mursalina kalima
   Da roqotim bil mu’minina rohima

SIKA

   maulaya katabta rohmatan nasi ’alaik
   fadlan wa karom
   fal marji’u wal ma-alu wal kullu ilaika ’arbu wa ’ajam
   farham dzuni wa waqdhoti baina yadaika in zalla qodam

BAYATI

   fal hamdu minni wak tadi baina yadaika in zalla qodam
===============================

1 Jam Mahir Tartil dan Qiroah

Membaca Al Qur'an dengan tartil, perlahan, sesuai kaidah tajwid yang
benar, tidak tergesa-gesa dan asal-asalan, merupakan perintah Allah SWT
dalam firman-nya: "dan bacalah Al Qur'an dengan perlahan-lahan".

Jika kita ingin belajar tartil dan qiroah dengan mudah, buku dan CD 1
jam Belajar Tartil dan Qiroah ini akan sangat membantu

Membaca Al Qur'an dengan benar sangatlah penting. Apabila kita salah
membaca surat Al Fatihah, seperti panjang pendek atau mahrojul hurufnya,
maka akan mengubah arti bacaan tersebut. Dengan bacaan yang kurang tepat
itu, sholat kita tidak sempurna.

Membaca Al Qur'an dengan lagu akan menambah keindahan Al Qur'an,
disamping akan menambah semangat bagi pembacanya dan membuat agar
bertambah cinta terhadap Al Qur'an. Begitu pula seni baca Al Qur'an yang
dikenal dengan qiroah, merupakan hal yang disunahkan oleh Rasulullah
SAW. Sebagaimana sabda-nya: "Hiasilah Al Qur'an dengan suarami"


    Apa Saja Yang Dibahas dalam 1 Jam Mahir Tartil dan Qiroah?

Keutamaan Membaca Al Quran
- Tartil
- Qiroah ( Seni Menbaca Al Qur'an )
- Membaca Tartil & Qiroah
- Keutamaan Membaca Al Quran

Perisapan Menjadi Qori dan Qori'ah
- Niat
- Faktor Mental
- Belajar Suara atau Vokal
- Belajar Pernafasan
- Baca Al Qur'an Dengan Kaidah Tajwid
- Penguasaan Lagu-lagu dalam Seni Baca Al Quran

Seni Baca Al Quran
- Pengertian Dasar Tentang Lagu
- Pengertian Dasar Tentang Suara

Latihan Tartil Surat Al Fatiha dengan Bermacam-macam Lagu / Irama
- Surat Al Fatihah Dengan Lagu Rost
- Surat Al Fatihah Dengan Lagu Shoba
- Surat Al Fatihah Dengan Lagu Hijaz
- Surat Al Fatihah Dengan Lagu Shika
- Surat Al Fatihah Dengan Lagu Nahawan
- Surat Al Fatihah Dengan Lagu Jiharkah
- Surat Al Fatihah Dengan Lagu Murottal

Latihan Qiro'ah Surat Al Fatiha dengan Bermacam-macam Lagu / Irama
- Qiroah Surat Al Fatihah Deangan Lagu Bayyati
- Qiroah Surat Al Fatihah Deangan Lagu Shoba
- Qiroah Surat Al Fatihah Deangan Lagu Hijaz
- Qiroah Surat Al Fatihah Deangan Lagu Rost
- Qiroah Surat Al Fatihah Deangan Lagu Shika
- Qiroah Surat Al Fatihah Deangan Lagu Nahaawan
- Qiroah Surat Al Fatihah Deangan Lagu Jiharkah

Adzan Qiroah Dengan Bermacam-macam Lagu / Irama

Qiroah Yang Sesuai Dengan Peringatan Hari Besar

Doa Agar Dipermudahkan Untuk Belajar Tartil dan Qiroah
==============================

MATERI ILMU TAJWID "INSYA ALLAH LENGKAP"

      MATERI ILMU TAJWID

khos untuk TPQ

TANDA-TANDA WAQAF DAN WASHAL

Waqaf artinya: sebaiknya berhenti.

م   ( وقف لا زم )     : harus berhenti

( معا نقه )      : berhenti di salah satu titik

ط   ( وقف مطلق )    : sebaiknya berhenti

قلى ( الوقف اولى )   : sebaiknya berhenti

قف ( الوقف )          : sebaiknya berhenti

ج   ( وقف جا ئز )    : boleh berhenti, juga boleh terus

Washol artinya: sebaiknya terus.

لا       ( الوقف ممنوع )       : sebaiknya terus

صلى   ( الوصل اولى )         : sebaiknya terus

ز        ( مجوز الوقف )        : sebaiknya terus

ص      ( مر خص الوقف )    : sebaiknya terus

ق       ( قيل هو وقف )         : sebaiknya terus

        GHUNNAH

Ghunnah artinya mendengung. Hal ini berarti bahwa setiap ada huruf Nun
atau Mim yang bertasydid maka hukum bacaannya dinamakan Ghunnah.

Contoh:

اِ نَّ       ثُمَّ        اِ نَّمَا       فَلَمَّا

HUKUM NUN SUKUN/TANWIN
Perbedaan Nun sukun atau Tanwin adalah sama dalam lafadz tetapi lain
dalam tulisan. Adapun hukum Nun sukun atau Tanwin dibagi menjadi 6
macam, antara lain:

1. Idghom Bighunnah

Idghom     : memasukkan
Bighunnah : dengan mendengung
Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu
huruf hijaiyyah yang berjumlah 4 huruf, antara lain:ي  ن م و atau biasa
di singkat dengan bunyi يَنْمُوْ

Contoh:

مَنْ يَقُوْ لُ ( نْ- ي )           فَلَنْ نَِّزيْدَ كُمْ ( نْ- ن )
فَتْحًا مُبِيْنًا ( _ً  – م)           مِنْ وَّرَائِهِمْ ( نْ- و )

1. Idghom Bilaghunnah

Idghom         : memasukkan
Bilaghunnah : dengan tanpa mendengung
Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu
huruf hijaiyyah yang berjumlah 2 huruf, antara lain: ل dan ر

Contoh:

مِنْ لَدُ نْكَ ( نْ- ل )                   غَفُوْرٌرَحِيْمٌ ( _ٌ – ر)

1. Idzhar

Idzhar berarti: jelas atau terang
Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu
huruf hijaiyyah yang berjumlah 6 huruf, antara lain: ﻫ  أ ح خ ع غ
Contoh:

كُفُوًا اَحَدٌ ( _ً – ا)              مِنْ حَيْثُ ( نْ – ح )           مَنْ خَفَّتْ ( نْ – خ )
خُلُقٍ عَظِيْمٍ ( ٍ – ع )          قَوْ مًا غَيْرَ كُمْ ( _ً -غ)        لَكُمُ اْلاَ نْهَا َر ( نْ
– ﻫ )

1. Iqlab

Iqlab berarti:

Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan satu huruf
dari huruf hijaiyyah yaitu: ب

Contoh:

مَنْ بَخِلَ ( نْ – ب )                 عَوَا نٌ بَيْنَ ( _ٌ – ب)

1. Ikhfa’

Ikhfa’ berarti: samar-samar
Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu
huruf hijaiyyah yang berjumlah 15 huruf, antara lain:

ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك

Contoh:

مِنْ تَحْتِهَا ( نْ – ت )             مَاءً ثَجَا جًا ( _ً – ث)            اَنْجَيْنَا كُمْ
( نْ – ج )
قِنْوَانٌ دَانِيَةٍ ( _ٌ – د)             مَنْ ذَالَّذِ يْ ( نْ – ذ)             يَوْمَئِذٍ
زُرْقًا ( ٍ – ز )
اِنَّ اْلاِ نْسَا نَ ( نْ – س )        عَذَا بٌ شَدِ يْدٌ ( _ٌ – ش)        قَوْ مًا صَا لِحِيْنَ
( _ً – ص)
مُسْفِرَ ةٌ ضَا حِكَةٌ ( _ٌ – ض)    وَمَا يَنْطِقُ ( نْ – ط)             عَنْ ظُهُوْرِهِمْ ( نْ – ظ)
عُمْيٌ فَهُمْ ( _ٌ – ف)               رِزْقًا قَا لُوْا ( _ً – ق)          مَنْ كَا نَ
يَرْجُوْا ( نْ – ك)

HUKUM MIM SUKUN
Hukum Mim sukun dibagi menjadi 3 macam, antara lain:

1. Idghom Mitsli (Idghom Mimi)

Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan Mim

Contoh:

كُنْتُمْ مُسْلِمِيْنَ ( مْ – م )

1. Ikhfa’ Syafawi

Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan Ba’

Contoh:

تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ ( مْ – ب )

1. Idzhar Syafawi

Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah
selain Mim dan Ba’

Contoh:

هُمْ نَا ئِمُوْنَ ( مْ – ن )                   اَمْ لَمْ تُنْدِ رْ هُمْ ( مْ – ت )
الخ ……..

HUKUM IDGHOM
Hukum Idghom dibagi menjadi 3 macam, antara lain:

1. Idghom Mutamatsilain

Artinya: jika ada huruf yang sama, yang pertama sukun dan yang kedua hidup.

Contoh:

اِضْرِ بْ بِعَصَا كَ ( بْ – بِ )

1. Idghom Mutajanisain

Dinamakan Idghom Mutajanisain jika TA sukun bertemu THA, THA sukun
bertemu TA, TA sukun bertemu DAL, DAL sukun bertemu TA, LAM sukun
bertemu RA, DZAL sukun bertemu ZHA.

Contoh:

(تْ- ط )   قَالَتْ طَا ئِفَة ٌ         ( طْ- ت )  لَئِنْ بَسَطْتَ            ( تْ- د )
اَثْقَلَتْ دَ عَوَا
( دْ- ت )   قَدْ تَبَيَّنَ                ( لْ- ر )  قُلْ رَبِّ                  ( ذْ-
ظ )   اِذْ ظَلَمُوْا

1. Idghom Mutaqorribain

Dinamakan Idghom Mutaqorribain jika TSA sukun bertemu DZAL, QAF sukun
bertemu KAF, BA sukun bertemu MIM.

Contoh:

( ثْ- ذ )  يَلْهَثْ ذ لِكَ             ( قْ- ك )  اَلَمْ نَخْلُقْكُمْ             ( بْ- م
) يبُنَيَّ ارْ كَبْ مَعَنَا

QALQALAH
Qalqalah artinya memantul. Huruf Qalqalah ada lima, antara lain:
ق ط ب ج د biasa disingkat dengan bunyi   قَطْبُ جَدٍّ

Contoh:

ق- يَقْرَ أُ          ط- يَطْهَرُ           ب- يَبْخَلُ           ج- يَجْعَلُ         
د- يَدْ خُلُ

Qalqalah dibagi dua:

1. Qalqalah Sughra

Adalah: huruf Qalqalah yang matinya asli, sebagaimana contoh diatas.

1. Qalqalah Kubra

Adalah: huruf Qalqalah yang matinya disebabkan waqaf.
Contoh:
خَلَقَ dibaca   خَلَقْ               اَحَدٌ dibaca اَحَدْ

LAFADZ ALLAH
Hukum lafadz Allah dibagi dua, yaitu:

1. Dibaca tafkhim, jika lafadz Allah didahului harakat fathah atau
    dhummah.

Contoh:

وَاللهُ           نَصْرُ اللهِ

1. Dibaca tarqiq, jika lafadz Allah didahului harakat kasroh.

Contoh:

بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمنِ ا لرَّ حِيْمِ

HURUF SYAMSIYAH DAN QAMARIYAH
Huruf Syamsiyah dan huruf Qamariyah jumlahnya sama yaitu masing-masing
ada 14 huruf.

1. Huruf Syamsiyah: jika ada  ال bertemu dengan salah satu huruf
    hijaiyyah yang berjumlah 14, antara lain:

ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن

Contoh:

وَالتِّيْنِ         اَلدُّ نْيَا         وَالشَّمْسِ           النِّعْمَةِ
الخ……

1. Huruf Qamariyah: jika ada ال   bertemu dengan salah satu huruf
    hijaiyyah yang berjumlah 14, antara lain:

ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ﻫ ء ي

Contoh:

اَلْجُمُعَةُ           اَلْخَيْرُ           اَلْفِيْلُ            اَلْكَبِيْرُ
الخ……

IDZHAR WAJIB

Dinamakan Idzhar Wajib, jika ada Nun sukun atau Tanwin bertemu huruf YA
atau WAWU dalam satu kalimat. Cara membacanya: terang atau jelas. Namun,
didalam Al-Qur’an bacaan Idzhar Wajib ini hanya ada 4, yaitu:

اَلدُّ نْيَا              بُنْيَانٌ                 صِنْوَانٌ                    قِنْوَانٌ

HUKUM RA’

Hukum Ro’ ada dua:

1. Ro’ yang dibaca Tafkhim

Ciri-ciri:

1. Ro’ fathah, Ro’ fathah tanwin.
2. Ro’ dhummah, Ro’ dhummah tanwin.
3. Ro’ sukun didahului fathah atau dhummah.
4. Ro’ sukun didahului kasrah ada hamzah washal.
5. Ro’ sukun didahului kasrah bertemu huruf isti’la’.

Contoh:

a)      رَ- رًا        رَبَّنَا                  خَيْرًا
b)      رُ- رٌ         رُوَيْدًا                كَبِيْرٌ
c)      _َ _ُ  _ْ      اَرْ سَلَ              قُرْ ا نٌ
d)     _ِ ا رْ        اَ مِرْ تَا بُوْا         اِ رْ جِعُوْ ا
e)      _ِ رْ – خ ص ض ط ظ غ ق   مِرْ صَا دٌ         قِرْ طَا سٌ

1. Ro’ yang dibaca Tarqiq

Ciri-ciri:

a)      Ro’ kasrah, Ro’ kasrah tanwin.
b)      Ro’ sukun didahului kasrah.
c)      Ro’ hidup didahului Ya’ dibaca waqaf.

Contoh:

a)      رِ- رٍ         رِجْسٌ            خُسْرٍ
b)      _ِ  رْ         فِرْ عَوْ نَ        فَكَبِّرْ
c)      _َِ ي  ُِ ر ٌٍ    خَيْرٌ              بَصِيْرٍ

HUKUM MAD

Hukum Mad dibagi dua:

1. Mad Thabii

Yang dinamakan dengan mad Thabi’i, adalah: jika fathah diikuti ALIF,
kasrah diikuti YA, dhummah diikuti WAWU. Panjang bacaannya: satu alif
(dua harakat)

Contoh:

دَا – دِيْ – دُوْ       نُوْ حِيْهَا

1. Mad Far’i

Mad Far’i dibagi menjadi 13, antara lain:

1. Mad wajib muttashil

ialah: Mad Thabii bertemu hamzah dalam satu kalimat. panjang bacaannya:
2,5 alif (5 harakat).

Contoh:

جَاءَ               لِقَاءَ نَا             نِدَاءً

1. Mad jaiz munfashil

ialah:   Mad Thabii bertemu hamzah (bentuknya huruf alif) di lain
kalimat. Panjang bacaannya: 2,5 alif (5 harakat).
Contoh:

  اِنَّا اَعْطَيْنَا                  اِنَّا اَ نْزَلْنَا

1. Mad ‘aridh lissukun

ialah:  Mad Thabii bertemu huruf hidup dibaca waqaf. Panjang bacaannya:
3 alif (6 harakat).
Contoh:

  اَبُوْكَ = اَبُوْكْ               عِقَا بِ = عِقَا بْ

1. Mad ‘iwadh

ialah:  jika ada fathah tanwin yang dibaca waqaf, selain TA’ marbuthah.
Panjang bacaannya: 1 alif (2 harakat).
Contoh:

  عَلِيْمًا = عَلِيْمَا

1. Mad shilah

ialah: setiap dhomir HU dan HI apabila didahului huruf hidup. Mad shilah
dibagi dua, yaitu: Mad shilah qashirah dan Mad shilah thawilah. Yang
dinamakan Mad shilah thawilah, adalah Mad shilah qashirah bertemu huruf
hamzah (bentuknya alif).
Panjang bacaan Mad shilah qashirah: 1 alif (2 harakat).

Contoh:

لَه‘-  بِه

Panjang bacaan Mad shilah thawilah: 2,5 alif (5 harakat).

Contoh:

اَنَّ مَا لَه اَخْلَدَه

1. Mad badal

ialah:   setiap Aa, Ii, Uu yang dibaca panjang. Panjang bacaannya: 1
alif (2 harakat).
Contoh:

  امَنُوْا              اِيْتُوْ نِيْ                  اُوْ تِيَ

1. Mad tamkin

ialah:  YA kasrah bertasydid bertemu YA sukun. Panjang bacaannya: 1 alif
(2 harakat).

Contoh:

  اُمِّيِّيْنَ                   حُيِّيْتُمْ                 نَبِيِّنَ

1. Mad lin

ialah:  fathah diikuti WAWU atau YA sukun bertemu huruf hidup dibaca
waqaf. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).

Contoh:

  خَوْ فٌ = خَوْفْ                   اِلَيْهِ = اِلَيْهْ

1. Mad lazim mutsaqqal kalimi

ialah: Mad Thabii bertemu tasydid. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).

Contoh:

    وَ لاَ الضَا لِّيْنَ

1. Mad lazim mukhaffaf kalimi

ialah: Mad badal bertemu sukun. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).

Contoh:

    ا لاْنَ

1. Mad lazim musyabba’ harfi

ialah:  huruf hijaiyyah yang dibaca panjangnya 3 alif (6 harakat).
Jumlah hurufnya ada 8, yaitu:

  ن ق ص ع س ل ك م

Contoh:

  ن   ق   ص    ا لمّ      ا لمّص

1. Mad lazim mukhaffaf harfi

ialah:  huruf hijaiyyah yang dibaca panjangnya 1 alif (2 harakat).
Jumlah hurufnya ada 5, yaitu:

  ح ي ط ﻫ ر

Contoh:

      طه          يس           عسق         كهيعص            ا لمّر

1. Mad farq

ialah: Mad badal bertemu tasydid. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).

Contoh:

  قُلْ اْلا للهُ

0 komentar:

Posting Komentar